tirto.id - Direktur The Wahid Institute, Yenny Wahid mengatakan, Kementerian Agama (Kemenag) harus transparan soal kriteria dalam penyusunan 200 mubalig yang direkomendasikan Kemenag.
"Kemenag bisa memperjelas kepada masyarakat indikator apa yang dipakai untuk memilih mubalig ini sehingga masyarakat juga bisa memberikan masukan. Jadi kriterianya yang kita tunggu," kata Yenny di Jakarta Pusat (21/05/2018).
Putri Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini pun memaklumi jika kemudian ada orang-orang yang merasa tersudutkan akibat kriteria mubalig Kemenag tersebut.
Untuk itu, ia berharap Lukman Hakim Saifuddin selaku Menteri Agama mau mendengar masukan masyarakat dan lebih merangkul mubalig dari seluruh golongan.
"Ya saya berharap daftar mubalignya itu ke depan bisa merangkul lagi lebih banyak mubalig," terang Yenny.
Meski begitu, Yenny mengapresiasi langkah Kemenag karena menjawab keresahan umat Islam yang kerap bingung dalam mencari mubalig yang baik.
Yenny pun tak menampik jika dirinya sering diminta warga untuk memberikan rekomendasi mubalig yang layak.
"Saya sih mau berpikir positif aja, mau melihat berprasangka baik kepada Kemenag. Mungkin Kemenag ingin menjawab kebutuhan di masyarakat ketika ditanya siapa saja yang boleh diundang kemudian sudah siap daftarnya," jelasnya.
Pada akhirnya, Yenny mengusulkan Kementerian Agama tidak perlu membuat daftar mubalig yang dianggap baik. Cukup kriterianya saja yang diserahkan ke publik.
Penulis: Mohammad Bernie
Editor: Alexander Haryanto