tirto.id - Mudik lebaran menjadi momen yang ditunggu-tunggu bagi banyak orang. Namun, meninggalkan rumah dalam waktu yang cukup lama bisa menimbulkan risiko keamanan. Mulai dari pencurian hingga kebakaran akibat kelalaian, semua bisa terjadi jika tidak ada persiapan matang sebelum berangkat.
Dina (25), seorang perantau yang kini menetap di rumah kontrakannya di kawasan Palmerah, Jakarta Barat, tengah menghadapi dilema besar menjelang lebaran. Dina, yang berasal dari Payakumbuh, Sumatra Barat, itu baru saja pindah ke Jakarta untuk bekerja pada tahun lalu. Ini adalah tahun pertamanya mudik setelah ia memutuskan untuk menetap di Jakarta.
“Sebetulnya saya ragu mau pulang kampung, karena khawatir sama [keamanan] rumah kontrakan saya. Saya belum kenal banyak tetangga dan lingkungan di sini. Saya takut barang-barang saya kemalingan karena enggak ada yang jaga. Nitip ke tetangga juga saya enggak berani. Masih khawatir karena saya orang baru di sini," ujar Dina kepada Tirto, Selasa (18/3/2025).
Dilema semakin besar karena jika ia memilih untuk tidak mudik, maka orang tuanya pasti akan merasa sedih karena anaknya tidak pulang saat lebaran.
“Saya rencananya pulang ke kampung sekitar dua minggu. Saya masih mempertimbangkan untuk pulang atau enggak karena kekhawatiran saya,” kata dia.
Kekhawatiran seperti yang dialami Dina memang bukan tanpa alasan. Banyak rumah kosong saat mudik menjadi sasaran empuk bagi para pencuri.
Untuk mengantisipasi hal ini, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Ade Ary Syam Indradi, mengimbau masyarakat agar lebih waspada dalam melakukan persiapan jelang mudik dan terus berkoordinasi dengan aparat setempat.
Ia menjelaskan pihak kepolisian di tingkat Polsek hingga Polres akan meningkatkan patroli di sekitar permukiman, terutama di kawasan di mana banyak rumah-rumah yang ditinggalkan selama mudik. Ade Ary menambahkan, polisi akan terus bekerja sama dengan segenap unsur masyarakat untuk bersama-sama menjaga keamanan lingkungan.
“Rekan-rekan kami di lapangan, di tingkat Polsek, di tingkat Polres, terus bekerja sama dengan semua pihak. Di desa atau di kelurahan itu ada tiga pilar. Ada Bhabinkamtibmas, ada Babinsa, ada rekan-rekan kepala desa, dan juga Pak Lurah. Belum lagi ada RT, RW, tokoh pemuda, tokoh agama, tokoh masyarakat. Itu terus kami ajak bekerja sama untuk membangun sistem keamanan,” kata dia.
Ade Ary juga menyoroti modus operandi para pencuri spesialis rumah kosong. Para pelaku pencurian, disebut Ade Ary, biasanya akan mengincar rumah-rumah yang terlihat kosong, seperti contohnya rumah yang terlihat gelap dari luar karena lampu-lampu yang dimatikan.
“Salah satu indikatornya yang paling gampang kalau rumah ini kosong, lampunya nyala terus. Makanya harus baik-baik juga sama tetangga ya. Ngobrol sama RT, RW, 'Pak nanti saya titip ya Pak ya. Matikan, hidupin lampu'," kata dia.
Untuk meningkatkan keamanan rumah, Ade Ary mengimbau masyarakat untuk secara proaktif mengabarkan kepergiannya kepada pihak RT, RW, dan Bhabinkamtibmas setempat. Selain itu, Ade Ary juga menyebut kepolisian menyediakan layanan call center bagi masyarakat yang ingin melaporkan rumah kosong.
“Bhabinkamtibmas itu mayoritas sudah ikut di WA Grup RT, WA Grup RW. Jadi masyarakat bisa tahu ada Pak Bhabin di situ. Bisa sambil melaporkan juga atau menghubungi 110. Ada hotline. Jadi hotline 110 itu sehari-hari digunakan untuk menerima pengaduan masyarakat terkait gangguan keamanan dan ketertiban," ujarnya.
Selain itu, Tirto juga menghubungi dua kriminolog Universitas Indonesia (UI), Yogo Tri Hendrianto, dan Arthur Josias Simon Runturambi, untuk menanyakan langkah-langkah apa saja yang perlu dilakukan agar rumah tetap aman saat ditinggal mudik.
Yogo dan Arthur mengingatkan, kejahatan sering kali terjadi karena adanya kelalaian dari pemilik rumah. Oleh karena itu, para pemudik diimbau untuk memberikan informasi kepada tetangga sekitar agar rumah yang ditinggalkan dapat dijaga bersama.
Mereka juga menekankan pentingnya melakukan pengecekan kondisi kelistrikan, air, dan kompor sebelum mudik. Selain itu, barang berharga sebaiknya tidak ditinggalkan di rumah. Setidaknya ada 10 langkah yang disampaikan oleh Yogo dan Arthur untuk memastikan rumah tetap aman saat ditinggal mudik, yaitu:
Matikan dan Cek Instalasi Kelistrikan serta Gas
Pastikan semua alat elektronik yang tidak diperlukan dicabut dari stop kontak. Matikan gas dan pastikan tidak ada kebocoran. Ini penting untuk mencegah korsleting listrik atau kebakaran akibat kebocoran gas.
Simpan Barang Berharga di Tempat Aman
Jangan meninggalkan barang berharga seperti uang tunai, perhiasan, atau dokumen penting di rumah. Gunakan layanan brankas bank atau titipkan pada keluarga yang dipercaya.
Pastikan Rumah Terkunci dengan Baik
Cek ulang pintu dan jendela sebelum pergi. Gunakan kunci tambahan atau gembok berkualitas tinggi untuk meningkatkan keamanan.
Jangan Matikan Semua Lampu
Rumah yang gelap total bisa menjadi tanda bahwa tidak ada orang di dalamnya. Nyalakan beberapa lampu di dalam rumah atau gunakan lampu otomatis yang menyala di waktu tertentu.
Gunakan CCTV atau Alarm Keamanan
Pengamanan elektronik seperti CCTV dan alarm keamanan bisa menjadi pencegah kejahatan. Rekaman CCTV juga bisa membantu jika terjadi pencurian.
Laporkan ke Tetangga dan RT Setempat
Komunikasikan dengan tetangga atau rukun tetangga (RT) setempat bahwa rumah akan kosong selama mudik. Ini bisa membantu pengawasan dan mencegah orang asing yang mencurigakan.
Koordinasi dengan Aparat Keamanan
Laporkan keberangkatan kepada pihak keamanan setempat seperti satpam kompleks atau kelompok masyarakat yang biasa berjaga di lingkungan rumah. Dengan begitu, mereka bisa meningkatkan patroli di sekitar rumah yang ditinggalkan.
Hindari Mengumbar Perjalanan di Media Sosial
Jangan terlalu terbuka membagikan informasi keberangkatan di media sosial. Pelaku kejahatan bisa memanfaatkan informasi tersebut untuk merencanakan aksi pencurian.
Libatkan Masyarakat Sekitar dalam Pengamanan
Pengamanan lingkungan dengan kerja sama warga sekitar sangat penting. Sistem keamanan lingkungan yang solid bisa mengurangi potensi kejahatan.
Gunakan Sistem Keamanan Tambahan
Jika memungkinkan, gunakan teknologi smart home yang bisa dikontrol dari jarak jauh. Sistem ini memungkinkan pemilik rumah memantau kondisi rumah melalui smartphone.
Jaga Keamanan dengan Baik, Tetap Tenang Saat Mudik
Mudik memang momen yang ditunggu-tunggu, tetapi jangan sampai kebahagiaan bertemu keluarga terganggu oleh kekhawatiran terhadap keamanan rumah yang ditinggalkan. Kejahatan dan kecelakaan bisa terjadi kapan saja jika kita lalai dalam melakukan persiapan.
Oleh karena itu, sebelum berangkat, pastikan rumah telah diamankan dengan baik. Laporkan keberangkatan kepada tetangga atau pihak keamanan setempat, serta gunakan teknologi yang bisa membantu pemantauan dari jarak jauh.
Dengan menerapkan langkah-langkah di atas, risiko kejahatan atau kecelakaan bisa diminimalisir. Jangan lupa tetap waspada dan cermat dalam menjaga keamanan rumah agar mudik menjadi perjalanan yang tenang dan menyenangkan.
Penulis: Naufal Majid
Editor: Abdul Aziz