Menuju konten utama

Wisman ke Indonesia Anjlok 87%, April Tersisa 160 Ribu Kunjungan

Jumlah wisman per April 2020 kini hanya mencapai 160 ribu kunjungan turun atau minus 66,02 persen.

Wisman ke Indonesia Anjlok 87%, April Tersisa 160 Ribu Kunjungan
Pecalang atau petugas keamanan adat berjaga di kawasan pintu masuk Desa Wisata Penglipuran, Bangli, Bali, Rabu (18/3/2020). ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/nym/foc.

tirto.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat selama April 2020 jumlah wisatawan mancanegara yang masuk ke Indonesia terus anjlok. Jumlah wisman per April 2020 kini hanya mencapai 160 ribu kunjungan turun atau minus 66,02 persen dari Maret 2020 yang anjlok di angka 471 ribu orang,

Jika dibandingkan dengan April 2019, penurunannya lebih tajam lagi di kisaran minus 87,44 persen. Pada April 2019 lalu jumlah kunjungan wisman masih di angka 1.274,2 ribu orang atau 1,2 juta orang.

“Posisi ini sangat tidak biasa. Dampak COVID-19 ke pariwisata sangat besar dan kita perlu berhati-hati karena akan berdampak pada sektor pendukung,” ucap Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers virtual, Selasa (2/6/2020).

Suhariyanto mengatakan secara kumulatif Januari-April 2020, jumlah kunjungan wisman masih berada di angka 2,7 juta orang turun 45,01 persen dari periode yang sama di tahun 2019 di angka 5,03 juta orang.

Ia bilang meski April 2020 turunnya sangat tajam, jumlah kunjungan wisman masih terbantu posisi Januari 2020 yang masih di angka 1,27 juta orang dan Februari 2020 di angka 863 ribu orang.

Dari sisa 160 ribu kunjungan ini, jumlahnya didominasi Timor Leste yang berada di kisaran 52,2 persen atau 83,5 ribu kunjungan. Di posisi kedua ada Malaysia dengan porsi 39 persen dari total kunjungan.

Suhariyanto mencatat setiap negara asal wisman Indonesia kompak mengalami penurunan secara merata. Kunjungan dari Perancis turun 99,97 persen yoy (year on year) dan 99,91 persen mtom (month to month). Dari Kuwait dan Yaman masing-masing turun 100 persen yoy dan 100 persen mtom.

“Hampir semua negara mengalami penurunan. Semua turun tapi Timor Leste hanya sedikit, karena bisa lewat darat,” ucap Suhariyanto.

Sejalan dengan itu, tingkat penghunian kamar (TPK) pada April 2020 terus anjlok menjadi hanya 12,67 persen. Secara mtom nilainya turun 19,57 poin dari posisi Maret 2020 di angka 32,24 persen. Secara yoy turun 41,23 poin dari posisi 53,90 persen di April 2019.

Baca juga artikel terkait PARIWISATA atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Nurul Qomariyah Pramisti