Menuju konten utama

Wiranto Sebut Ada yang Hendak Menduduki KPU, Bawaslu, dan Istana

Wiranto menyebut ada yang hendak menduduki KPU hingga Istana, dua lokasi yang sebetulnya dijaga ketat aparat. 

Wiranto Sebut Ada yang Hendak Menduduki KPU, Bawaslu, dan Istana
Menko Polhukam Wiranto memberikan arahan saat memimpin rapat koordinasi kesiapan akhir pengamanan tahapan pemungutan dan perhitungan suara Pileg dan Pilpres Tahun 2019 di Jakarta, Senin (15/4/2019). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/ama.

tirto.id - Menko Polhukam Wiranto menyebut ada upaya untuk menduduki sejumlah instansi negara dalam demonstrasi 22 Mei besok. Demo tersebut digelar untuk merespons hasil rekapitulasi Pemilu 2019 yang disebut penuh kecurangan.

"Ada rencana melakukan demo besar-besaran di Jakarta untuk mengepung KPU, Bawaslu, DPR, dan Istana, bahkan akan menduduki," Kata panglima ABRI terakhir ini (sebelum ganti nama jadi TNI) di kantornya, Selasa (21/5/2019).

Dia tidak bicara lebih lanjut soal siapa yang hendak menduduki instansi vital itu atau bagaimana mereka merealisasikan rencananya. Faktanya tempat-tempat itu dijaga ketat aparat, dari mulai polisi hingga tentara (plus Paspampres kalau di Istana). Wiranto hanya bilang kalau aksi menduduki instansi negara merupakan tindakan serius dan mengganggu kedaulatan negara.

Di KPU, misalnya, aparat membentangkan kawat berduri, satu Barracuda, dan dua unit water canon. Polisi melarang semua melintas kecuali wartawan. Bawaslu pun penjagaan ketat. Bahkan berdasarkan pantauan lapangan, yang demonstrasi lebih sedikit ketimbang aparat yang berjaga.

Polisi juga sudah mewanti-wanti kalau demo hanya boleh dilakukan sampai salat tarawih selesai. Tak boleh ada yang menginap.

Wiranto bilang akan menindak tegas siapa saja yang melanggar hukum. Dia mengaku tidak akan pandang bulu. Ini, katanya, sudah ditunjukkan lewat penangkapan tokoh-tokoh yang punya "nama" beberapa waktu terakhir--misalnya Danjen Kopassus ke-22 (masa jabatan 12 September 2007-1 Juli 2008) Mayjen Soenarko.

"Pemanggilan dan penangkapan tokoh-tokoh yang terindikasi melanggar hukum akan terus dilakukan, bukan tindakan sewenang-wenang atau diktator, tetapi semata-mata demi tegaknya hukum dan Keamanan nasional," tegas Wiranto.

Wiranto lantas berharap agar masyarakat tetap tenang. sebab, katanya, aparat sudah maksimal mengamankan ibukota.

"Yakinlah bahwa aparat keamanan TNI dan Polri tetap kompak bersatu padu menghadapi segala ancaman dan telah mempersiapkan yang terbaik untuk menjaga keselamatan masyarakat dan keamanan negara," pungkas Wiranto.

Baca juga artikel terkait AKSI 22 MEI atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Politik
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Rio Apinino