Menuju konten utama

Wiranto Klaim Dukungan untuk Benny Wenda Bukan dari Negara tapi LSM

Wiranto mengklaim negara-negara sahabat, seperti Australia, Papua New Guinea, dan Fiji masih mengakui Papua sebagai baginan NKRI.

Wiranto Klaim Dukungan untuk Benny Wenda Bukan dari Negara tapi LSM
Menko Polhukam Wiranto (tengah) siap siap untuk memberikan keterangan pers terkait kondisi terkini dari Papua di Kemenko Polhukam, Jakarta, Rabu (4/9/2019). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/hp.

tirto.id - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto mengklaim Ketua United Liberation Movement For West Papua (ULMWP) Benny Wenda tak didukung pemerintahan negera-negara tertentu. Menurut Wiranto, Benny Wenda hanya didukung non-governmental organization atau lembaga swadaya masyarakat (LSM).

"Tapi dari lembaga swadaya masyarakat. Kalau negara-negara sahabat Indonesia masih hormati resolusi [tidak ada referendum]," kata Wiranto di kantor Kemenko Polhukam, Senin (9/9/2019).

Wiranto menyebut negara-negara sahabat masih menghormati Resolusi Majelis PBB 2524 Indonesia yang menyebut Papua dan Papua Barat bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Bahkan ia mengklaim Vanuatu yang ingin memengaruhi negara di Pasifik Selatan untuk mendukung Papua merdeka nihil dukungan.

"Tapi ternyata tidak ada dukungan, justru terbalik. Hasil lobi kami ke Australia, Papua New Guinea, Fiji, justru meneguhkan bahwa Papua dan Papua Barat bagian sah dari NKRI," tegasnya.

Wiranto menekankan bahwa referendum bagi Papua sudah tidak relevan dengan kondisi hukum nasional dan internasional. Ia lebih sepakat dengan upaya dialog dan percepatan pembangunan agar masyarakat Papua sejahtera.

"Dialog itu harus dilaksanakan dengan mengesampingkan referendum dan kemerdekaan," ucap dia di kantor Kemenko Polhukam, Rabu (4/9/2019).

Bahkan Wiranto menganalogikan pelepasan diri Papua dan Papua Barat dari Indonesia dengan bunuh diri. "Mas, sampeyan bunuh diri saja. Mau tidak? Tidak mau, kan? Kira-kira begitu. Soal referendum, kemerdekaan, itu tidak usah didialogkan," imbuhnya.

Baca juga artikel terkait KONFLIK PAPUA atau tulisan lainnya dari Adi Briantika

tirto.id - Politik
Reporter: Adi Briantika
Penulis: Adi Briantika
Editor: Gilang Ramadhan