Menuju konten utama

WikiLeaks, Sarana Jurnalisme atau Sarana Lain dalam Dunia Media?

WikiLeaks adalah media massa internasional yang mengungkapkan dokumen-dokumen rahasia negara dan perusahaan kepada publik melalui situs webnya.

WikiLeaks, Sarana Jurnalisme atau Sarana Lain dalam Dunia Media?
pendiri wikileaks julian assange mengangkat peliharaan anak kucing barunya di kedubes ekuador di london pusat, inggris, dalam foto tidak bertanggal yang dirilis kepada reuters senin (9/5). anak kucing tersebut adalah hadiah dari anak-anak assange untuk menemaninya di kedubes. antara foto/courtesy of wikileaks/handout via reuters

tirto.id - Julian Assange, pendiri WikiLeaks telah ditangkap di London. Pengacaranya menyatakan ini sebagai serangan terhadap hak – hak jurnalis di seluruh dunia yang berusaha mengungkap rahasia.

Tetapi menjadi sebuah pertanyaan, apakah WikiLeaks melakukan jurnalisme atau justru hal lain?

Melansir Associated Press, WikiLeaks diluncurkan pada 2006 oleh Assange, dan telah menghasilkan sejumlah data mentah bukan rangkaian cerita seperti email pribadi Sarah Palin atau daftar keanggotaan organisasi neo-Nazi.

WikiLeaks juga telah mengungkap beberapa informasi AS seperti catatan – catatan, jaringan, dan dokumen terkait upaya perang AS ketika Assange diduga berkonspirasi dengan Chealsea Manning untuk mendapatkan dokumen tersebut.

Dengan banyaknya hal yang terungkap oleh WikiLeaks, sejumlah orang memandang Assange sebagai sosok pahlawan, namun segilintir lainnya juga ada yang menganggapnya sebagai seorang pengkhianat.

Meskipun begitu, WikiLeaks dianggap sebagai jenis organisasi berita baru yang didorong dengan adanya kekuatan internet dan demokratisasi informasi.

“Dunia terhubung oleh sebagian besar jaringan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan dari kekuasaan yang menjangkau industri dan negara, partai politik, perusahaan dan institusi. WikiLeaks menyoroti hal ini dengan mengungkapkan tidak hanya mengenai individu, tetapi informasi tentang seluruh struktur kekuasaan," kata anggota WikiLeaks, Sarah Harrison.

WikiLeaks telah memengaruhi dua tren positif jurnalisme selama dekade terakhir, menurut seorang professor di Universitas Drew, Lisa Lynch, yang mana ditekankan pentingnya jurnalisme berbasis data sebagai tolak ukur.

Dikutip dari situsnya, WikiLeaks berspesialisasi dalam analisis dan publikasi set data besar dari materi resmi yang disensor atau dibatasi yang melibatkan perang, mata-mata, dan korupsi, yang mana telah menerbitkan lebih dari 10 juta dokumen dan analisis terkait.

Selain itu, WikiLeaks memiliki hubungan kontrak dan jalur komunikasi yang aman untuk lebih dari 100 organisasi media besar dari seluruh dunia. Ini memberikan sumber-sumber WikiLeaks untuk menegosiasikan kekuatan, dampak, dan perlindungan teknis jika kesulitan untuk dicapai.

Sejauh ini WikiLeaks memiliki otentikasi dokumen yang sempurna dan resistensi terhadap semua upaya penyensoran.

Baca juga artikel terkait WIKILEAKS atau tulisan lainnya dari Adrian Samudro

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Adrian Samudro
Editor: Yandri Daniel Damaledo