tirto.id - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Whisnutama memprediksi sekitar setengah dari total devisa Indonesia hilang lantaran lesunya aktivitas pariwisata akibat COVID-19. Asumsi tersebut dihitung jika pandemi COVID-19 berakhir pada bulan Juni 2020.
"Potensi dari (hilangnya) devisa saja itu kurang lebih bisa, tahun lalu, USD20 miliar dari pariwisata, mungkin tahun ini bisa sekitar separuhnya atau lebih dari separuhnya kehilangan devisa dari pariwisata," ujarnya usai rapat terbatas dengan Presiden Jokowi, Kamis (16/4/2020).
Whisnutama mengatakan jumlah wisatawan juga menurun drastis ke angka 5 juta atau lebih rendah 11 juta dibanding tahun 2019. "Jadi diperkirakan tahun ini dari 16 juta wisatawan, tahun ini sekitar 5 jutaan wisatawan," kata Whisnutama.
Meski demikian, ia optimistis pariwisata Indonesia akan kembali pada tahun 2021 seperti prediksi Presiden Jokowi. Namun, untuk dapat kembali rebound, diperlukan langkah bertahap.
Misalnya, kata dia, pemerintah perlu mengembalikan konektivitas pesawat di berbagai destinasi agar wisatawan kembali ke Indonesia.
"Umpamanya ada 10 pesawat Garuda ke luar negeri, sekarang kita mesti balikin lagi satu-satu. Enggak bisa langsung," tutur Whisnutama.
"Sektor pariwisata dan ekonomi kreatif bisa lebih baik dari sebelumnya karena kita belajar menghadapi tantangan ini dan saya rasa ini sebuah spirit yang perlu kita kobarkan agar kita tetap optimis pertumbuhan pariwisata dan ekonomi kreatif," pungkasnya.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Hendra Friana