Menuju konten utama

Wasekjen PKB Anggap Gerakan #2019GantiPresiden Berlebihan

Gerakan #2019GantiPresiden selalu menganggap Indonesia sedang dalam kondisi genting.

Wasekjen PKB Anggap Gerakan #2019GantiPresiden Berlebihan
Ilustrasi massa menunjukkan kaos yang bertuliskan #2019GantiPresiden saat deklarasi di kawasan Silang Monas, Jakarta, Minggu (6/5/2018). tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (Wasekjen PKB) Maman Imanulhaq menganggap gerakan #2019GantiPresiden terlalu berlebihan dalam menanggapi isu-isu terkini dan memaparkan data ke masyarakat.

Menurut Maman, gerakan itu selalu menganggap negara sedang dalam kondisi genting. Padahal, Indonesia diyakini sedang berada di kondisi baik saat ini.

"Kita happy happy saja kok. Indonesia dapat 26 emas loh sekarang [di Asian Games]. Ini lah yang harus ditularkan karena sesungguhnya masyarakat menginginkan ada pertumbuhan ekonomi signifikan lalu infrastruktur," kata Maman di kawasan Menteng, Jakarta, Rabu (29/8/2018).

Menurut Maman, antisipasi agar gerakan #2019GantiPresiden tidak menjadi wadah orang melakukan penghasutan dan menyebar hoaks harus dilakukan. Ia menyatakan setuju dengan langkah polisi melarang kegiatan gerakan itu di sejumlah daerah.

Pelarangan polisi terhadap kegiatan #2019GantiPresiden terjadi beberapa kali. Terakhir, larangan dikeluarkan di Surabaya, Minggu (26/8/2018). Saat itu Ahmad Dhani yang rencananya menghadiri kegiatan #2019GantiPresiden juga mendapat demonstrasi dari kelompok masyarakat di hotel tempatnya menginap.

"Jadi hoaks itu tidak hanya berkaitan dengan keagamaan dan sara, tapi juga capaian pemerintah yang tidak sesuai dengan data dan fakta. Kami berharap masukkan dan kritik itu bersifat konstruktif sehingga rakyat bisa menilai," kata Maman.

Politikus asal Jawa Barat itu juga menganggap gerakan #2019GantiPresiden bertendensi memelihara kebencian di masyarakat. Maman berkata, ada wacana yang ingin dibangun seolah masyarakat harus menolak pemimpin yang tak sesuai aspirasi umat.

Ia pun meminta para politikus dan penggagas gerakan #2019GantiPresiden belajar dari pengalaman di era Orde Baru. Menurutnya, belum tentu penggagas #2019GantiPresiden berani menyerukan hal serupa jika rezim orba masih berdiri.

"Saya mau tanya yang gagas 2019 ganti presiden, kalau dilakukan pada masa orba berani tidak? Jangan-jangan hari ini mereka teriak besok sudah hilang," ujar Maman.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Lalu Rahadian

tirto.id - Politik
Reporter: Lalu Rahadian
Penulis: Lalu Rahadian
Editor: Yantina Debora