tirto.id - Tren kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan pneumonia di DKI Jakarta kembali menurun. Jumlah kasus ISPA dan pneumonia pada minggu ke-4 September lebih rendah daripada minggu ke-3 September.
Berdasarkan data yang diinput oleh Kementerian Kesehatan dari Puskesmas Kecamatan, Puskesmas Kelurahan, dan Rumah Sakit yang ada di Jakarta, tren penurunan dimulai sejak 14 September 2023.
Tren penurunan serupa juga didapatkan dari data terkait pneumonia yang dilaporkan 194 rumah sakit melalui sistem surveilans-dinkes.jakarta.go.id .
"Data kasus minggu ke-4 September dibandingkan minggu ke-3 September baik ISPA dan pneumonia masing-masing turun 9 persen," ujar Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ngabila Salama dikutip Tirto, Jumat (6/10/2023).
Ngabila mengatakan penurunan angka kasus ISPA dan pneomonia di DKI Jakarta ini diklaim buah dari upaya Pemprov DKI Jakarta dan pemerintah pusat dalam menurunkan polusi udara dan dampaknya bagi kesehatan.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah menerapkan work from home (WFH) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di Jakarta. Ngabila mengklaim kebijakan ini terbukti cepat menurunkan kadar polusi udara.
"Kebijakan work from home (WFH) juga dirasakan cukup efektif untuk mengendalikan cepat kadar polusi udara yang akhirnya berpengaruh pada jumlah kasus ISPA dan penumonia yang trennya menurun," tuturnya.
Walaupun jumlah ISPA dan pneumonia telah menurun, Dinas Kesehatan DKI Jakarta masih mengimbau masyarakat untuk mencegah paparan polusi dengan berbagai cara. Di antaranya, menghindari kegiatan outdoor terutama kelompok rentan seperti bayi, balita, ibu hamil, dan pralansia di atas 50 tahun.
"Jika harus beraktivitas di luar ruangan, pakai masker KN95/KF94. Jenis masker ini bisa menyaring polusi dengan efektif yakni sekitar 95 hingga 100 persen," ucap Ngabila.
"Jangan lupa terapkan pola hidup sehat CERDIK setiap hari seperti makan bergizi, cukupkan sayur dan buah; kurangi konsumsi gula, garam, dan lemak; cukup tidur dan rutin berolahraga; serta tidak stres untuk menjaga imunitas," lanjutnya.
Selain itu, untuk meningkatkan daya tahan tubuh, masyarakat juga dianjurkan untuk rutin mengonsumsi suplemen vitamin C, vitamin D3 untuk pengganti sinar matahari dan asam lemak omega.
Sementara untuk menjaga kesehatan pernafasan dan mencegah terjadinya ISPA atau pneumonia, dianjurkan untuk menggunakan penyaring udara indoor (air purifier). Bagi yang sedang mengalami gangguan pernafasan bisa menghirup uap air panas yang dicampur dengan beberapa tetes minyak kayu putih atau menggunakan minyak esensial untuk melegakan pernafasan.
Untuk anak-anak, disarankan untuk melengkapi imunisasi. Untuk kelompok rentan, dianjurkan rutin imunisasi influenzae tambahan pertahun.
Di sisi lain, Dinas Kesehatan DKI Jakarta juga mengajak masyarakat untuk turut serta menjaga pengendalian emisi. Caranya dengan menggunakan transportasi publik sehari-hari, tidak boros listrik di rumah atau kantor, serta tidak membakar sampah atau rokok.
Penulis: Iftinavia Pradinantia
Editor: Bayu Septianto