tirto.id - Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin meminta semua pihak untuk ikut menjaga kondusifitas pilkada serentak yang akan dilaksanakan pada 27 November 2024. Agar Pilkada 2024 dapat berlangsung secara damai, Ma’ruf berpesan agar para peserta siap menerima apa pun hasilnya.
“Jangan hanya siap menang, tapi tidak siap kalah. Ini yang bahaya. Tidak mau kalah. Itu yang tidak boleh terjadi. Yang membikin kerusuhan itu karena tidak siap kalah,” kata Ma'ruf di Kabupaten Merauke, Papua Selatan, Selasa (04/06/2024).
Menurutnya, kerusuhan yang terjadi di setiap kontestasi demokrasi adalah akibat dari ketidaksiapan para elite politik dalam menerima kekalahan. Gara-gara itu, masyarakat pulalah yang menjadi korban.
“Nanti, yang terpilih itu diharapkan yang terbaik. Yang tidak terpilih sebaiknya [menerima], tidak menimbulkan permusuhan sehingga terjadi bakar-bakaran dan sebagainya, perkelahian, permusuhan. Ini yang harus kita jaga,” kata Ma’ruf.
Kepada masyarakat Papua Selatan, Wapres juga menegaskan bahwa Pileg dan Pilpres 2024 lalu dapat berjalan damai. Seharusnya, hal itu juga bisa diterapkan dalam Pilkada 2024 mendatang.
“Kemarin, Pilpres sudah berjalan dengan aman. Pileg juga sudah berjalan. Pilkada juga kita harapkan berjalan dengan baik dan tidak ada hal-hal yang menimbulkan keterbelahan di antara satu kelompok dengan kelompok yang lain,” kata dia.
Ma’ruf menegaskan bahwa tujuan penyelenggaraan Pilkada adalah membangun pemerintahan yang baik dan benar. Terkhusus kepada masyarakat di pemerintahan baru Papua Selatan.
“Kalau tidak damai pasti tidak maju dan tidak sejahtera,” kata dia.
Dalam kesempatan yang sama, Wapres juga menyampaikan bahwa kehadiran dirinya di Tanah Papua kali ini adalah untuk melihat langsung dan memastikan proses percepatan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Papua berjalan dengan baik, khususnya di Provinsi Papua Selatan.
“Ini adalah amanah undang-undang bagi negara untuk wajib hadir secara terus-menerus mengawal berbagai program pembangunan Papua. Agar hasilnya dapat dirasakan langsung oleh seluruh masyarakat di Papua, termasuk di Provinsi Papua Selatan ini,” katanya.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Fadrik Aziz Firdausi