tirto.id - Wakil Presiden Jusuf Kalla berangkat menuju Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk meninjau lokasi bencana gempa bumi dan memantau langsung rehabilitasi serta rekonstruksi.
JK berangkat dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan BAe-RJ 85 dari Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma Jakarta, Selasa (21/8/2018) pukul 06.30 WIB.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono sebelumnya telah melaporkan perkembangan proses rehabilitasi dan rekonstruksi yang dilakukan setelah rangkaian gempa bumi melanda Lombok.
"Pak Wapres ke Lombok untuk melihat dampak gempa, memastikan rencana rekonstruksi, rehabilitasi ini berjalan," kata Basuki di Kantor Wapres Jakarta, Senin (20/8/2018).
Gempa bumi pertama kali mengguncang Lombok pada 29 Juli 2018. Gempa berkekuatan 6,4 SR itu berpusat di Lombok Utara. Pada 5 Agustus, gempa berkekuatan 7 SR kembali mengguncang Lombok diikuti ratusan gempa susulan.
Kemudian, gempa berkekuatan 6,9 SR kembali terjadi pada Minggu malam (19/8) dengan pusat gempa berbeda dari sebelumnya, yakni di Lombok Timur, NTB.
Berdasarkan keterangan tertulis dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Senin (20/8/2018), gempa bumi yang beruntun mengguncang Lombok menyebabkan korban jiwa dan kerusakan bangunan bertambah.
Gempa dengan kekuatan 6,9 SR yang mengguncang Lombok dan sekitarnya pada Minggu (19/8) pukul 19.56 WIB menimbulkan guncangan keras di Lombok Timur dan Lombok Utara dengan intensitas VI-VII MMI (kuat).
Data sementara yang berhasil dihimpun Posko BNPB hingga Senin (20/8/2018) pukul 10.45 WIB, tercatat 10 orang meninggal dunia, 24 orang luka-luka, 151 unit rumah rusak (7 rusak berat, 5 rusak sedang, 139 rusak ringan) dan 6 unit fasilitas ibadah rusak,
"Ini adalah data sementara karena pendataan masih berlangsung. Kendala listrik padam total menyebabkan komunikasi dan pendataan terhambat," ujar Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB, Sutopo Purwo Nugroho.
Dari 10 orang meninggal dunia akibat gempa 6,9 SR berasal dari Kabupaten Lombok Timur 4 orang, Lombok Barat 1 orang, Sumbawa Besar 5 orang, dan Sumbawa Barat 1 orang. Tim SAR gabungan dari Basarnas, TNI, Polri, ESDM, dan relawan masih melakukan evakuasi.
Sutopo melanjutkan, gempa susulan dari gempa 6,9 SR masih terus berlangsung. Tercatat 101 kali gempa susulan sudah berlangsung dengan 9 kali gempa dirasakan hingga Senin (20/8) pukul 11.00 WITA.
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra