tirto.id -
Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo mengatakan, tantangan penyediaan rumah lebih berat lebih berat lantaran generasi milenial yang jadi sasaran penyediaan rumah, punya kebutuhan yang berbeda dengan generasi sebelumnya soal hunian.
Dia menjelaskan, generasi milenial punya kecenderungan kurang menyukai rumah berukuran besar lantaran dalam pandangan mereka, hunian hanya digunakan sebagai tempat transit.
Akibatnya, banyak milenial yang malah lebih memilih untuk menyewa ketimbang memiliki langsung.
Kondisi ini lah yang menurut Mardiasmo perlu dipahami oleh pelaku usaha properti agar produknya bisa terserap pasar.
"Harus ada perubahan, pertimbangkan kondisi, kebutuhan dan know your costumer. Harus tahu. Tidak semua mereka jelita, jangan sasar terus dengan rumah harga Rp 30 miliar. Duit e sopo?" tegasnya di dalam diskusi di Kawasan Jakarta Pusat, Kamis (17/10/2019).
Ia melanjutkan, dalam hal penyediaan hunian bagi masyarakat, pemerintah juga tak bisa bekerja sendiri. Butuh keterlibatan swasta agar penyediaan hunian bisa terealisasi. Untuk itu, kata dia, butuh kolaborasi antara pemerintah baik pusat dan daerah, dengan pihak swasta.
Pemerintah sendiri sudah melakukan berbagai upaya untuk mendorong penyediaan hunian bagi masyarakat. Baik dari sisi pembangunan fisiknya, juga dalam hal skema pembiayaannya.
"Hanya dua kunci supaya Muktamar Mortgage ini berhasil. Pertama, sinergi kolaborasi antara para stakeholder. Kedua, kreativitas dalam bentuk inovasi terobosan kecerdasan jalanan karena tools policy sudah ada, ngecak ini piye, jalankannya gimana," kata Mardiasmo.
Baca juga artikel terkait INDUSTRI PROPERTI atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah
tirto.id - Ekonomi
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Hendra Friana
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Hendra Friana