tirto.id - Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia sekaligus pelaksana tugas Ketua Umum MUI Yunahar Ilyas menegaskan bahwa pernyataan Ketua MUI Sumatera Barat Buya Gusrizal Gazahar bukanlah sikap dari seluruh anggota dan pengurus pusat MUI. Meski begitu, MUI membebaskan anggotanya untuk menyampaikan sikap atas isu-isu terkini.
Buya sebelumnya mengatakan bahwa haram untuk memilih partai dan siapa pun pihak yang diusung oleh partai yang menolak peraturan daerah berlandaskan agama, termasuk Perda Syariah.
Yunahar menegaskan posisi MUI sesungguhnya netral dalam politik di Indonesia. Pernyataan Buya, menurut Yuhanar, bukan berarti mereka mendukung salah satu partai atau pasangan calon dalam Pilpres 2019.
“Biar saja, MUI itu kan nggak harus sama semua,” kata Yunahar kepada Tirto, Senin (19/11/2018). “Dan itu kan bukan fatwa agama. Kalau pernyataan-pernyataan seperti itu biarkan saja.”
Dari pernyataan Buya, pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin bisa jadi dirugikan karena mereka adalah calon yang didukung oleh Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang menolak adanya Perda Syariah. Namun, Yunahar menegaskan MUI tak akan bertindak apa-apa meski Ma’ruf Amin adalah Ketua Umum MUI non-aktif.
“Karena MUI bebas dari politik praktis,” katanya. “Seharusnya tidak berpengaruh pada pilpres ya karena kan masyarakat tahu kalau yang menolak itu partainya. PSI kan fokus di Pileg. Pilihan legislatif dan presiden bisa berbeda.”
Buya mengeluarkan pernyataan tersebut melalui akun media sosialnya merespon pernyataan Ketua Umum PSI Grace Natalie yang menolak adanya Perda Syariah karena dianggap tidak sesuai di Indonesia. Buya lantas mengimbau agar umat di Sumatera Barat tak memilih kader dari partai semacam itu.
“Bila berita itu benar adanya maka dengan berserah diri kepada Allah SWT, saya Guzrizal Gazahar menyatakan kepada seluruh umat Islam di negeri ini khususnya di Ranah Minang: Haram hukumnya memilih partai dan siapa pun yang diusung oleh partai tersebut!!” tulis Gusrizal, Minggu (18/11/2018).
Pada pemilihan umum presiden 2014 lalu, Sumatera Barat merupakan salah satu daerah dengan perolehan suara lebih banyak ke Prabowo Subianto dibanding Joko Widodo. Meski PSI hanya sebagai partai pendukung dan bukan pengusung Jokowi-Ma’ruf, tetapi pernyataan ini bisa jadi berpengaruh pada perolehan suara di Pilpres 2019 mendatang.
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Maya Saputri