tirto.id - Proses penetapan pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur (cagub dan cawagub) Jawa Barat Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum sempat diwarnai drama politik. Sejumlah partai pengusung Ridwan yakni PPP dan PKB sempat meruapkan kekecewaan lantaran wali kota Bandung itu tak kunjung menentukan siapa cawagub yang akan mendampinginya di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat 2018. Kedua partai mengancam menarik dukungan jika Ridwan terus mengulur proses penetapan cawagubnya.
Drama itu akhirnya berakhir. Ridwan menetapkan Uu yang merupakan bupati Tasikmalaya sebagai cawagub. Keputusan Ridwan diterima Nasdem, Hanura, PKB, dan tentu saja PPP. Ridwan-Uu mendaftar ke KPUD Jawa Barat pada 9 Januari. Keduanya mengusung tagline "Rindu" yang berasal dari akronim nama keduanya. Keduanya juga mengusung jargon: Jabar Juara Lahir Batin.
Mengacu dokumen visi misi pasangan Ridwan-Uu yang diserahkan ke KPUD Jawa Barat, jargon Jabar Juara Lahir Batin dijelaskan dalam 32 kata: "Menghadirkan Jabar juara lahir batin yang memiliki manusia beriman, bahagia dan berkualitas, membangun ekonomi yang berdaya saing, berkelanjutan, dan merata sejahtera di desa maupun kota, serta menerapkan tata kelola pemerintahan yang baik."
Visi tersebut dijabarkan dalam lima misi yang berfokus pada pembangunan keimanan dan ketakwaan masyarakat, menciptakan masyarakat produktif, mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, membangun infrastruktur, dan mendorong daya saing ekonomi.
Nuansa islami demi menarik pemilih muslim juga coba ditonjolkan oleh pasangan Rindu. Salah satunya dengan membuat program-program yang berkaitan dengan pemberdayaan pesantren dan masjid. Jauh hari sebelum masa kampanye, Ridwan sudah umbar janji akan membuat peraturan daerah (Perda) mengenai pesantren. Pada hari pertama kampanye, Ridwan pun membuat manuver simbolis dengan mengunjungi Pondok Pesantren Al Hikmus Salafiyah, Desa Cipulus, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Purwakarta.
Di pesantren yang juga pernah dikunjungi Presiden Jokowi pada April 2017 itu Ridwan menjelaskan tujuan Perda Pesantren. "Melalui perda itu, pesantren akan dibangun infrastrukturnya, ditingkatkan kesejahteraan guru ngaji. Itu hadiah buat para ulama," katanya.
Sementara itu, Uu juga menyebutkan akan mengunjungi semua pesantren di Jawa Barat. Selama masa Pilgub Jabar 2018, Uu menyatakan bakal tinggal di Pondok Pesantren Miftahul Huda Manonjaya, Tasikmalaya.
Selain pendekatan pesantren Rindu juga fokus pada persoalan ekonomi. Misi kelima pasangan Rindu menyebutkan: "Mendorong saya saing ekonomi yang berkelanjutan di Desa dan Kota dan Ekonomi Umat dalam rangka menghadirkan kesejahteraan dan keadilan bagi masyarakat Jawa Barat." Misi itu dijabarkan lagi dalam dua dari sebelas strategi misi kelima. Yang pertama, pasangan Rindu ingin "membangun dan meningkatkan ekonomi umat". Yang kedua, keduanya ingin "mendorong penerapan ekonomis berbasis syariah".
Penulis: Husein Abdulsalam
Editor: Muhammad Akbar Wijaya