tirto.id - Sebuah video yang menunjukkan dua ibu-ibu dihalangi oleh aparat saat akan menyampaikan aspirasinya kepada Presiden Jokowi di Kabupaten Malang, Jawa Timur, viral di media sosial.
Kedua ibu-ibu tersebut merupakan orang tua korban insiden Kanjuruhan. Keduanya terlibat perdebatan dengan petugas yang menghalang-halanginya tersebut.
Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin mengatakan peristiwa itu terjadi saat Presiden Jokowi berkunjung ke Pasar Bululawang di Malang, Jawa Timur, Senin 24 Juli 2023.
Bey menuturkan Presiden Jokowi tidak mengetahui ada penyampaian pendapat dari orang tua korban Kanjuruhan tersebut.
"Saat ibu-ibu tersebut menyampaikan aspirasinya, seperti terlihat dalam video, bapak Presiden sudah berada di dalam pasar dan tidak mengetahui peristiwa tersebut," ujar Bey dalam keterangan tertulisnya, Selasa 25 Juli 2023.
Bey mengungkapkan saat ini Jokowi sudah menerima laporan atas aksi orang tua korban Kanjuruhan itu.
Hal itu dilaporkan ke Jokowi ketika tengah berkunjung ke PT. Pindad (Persero) di Kecamatan Turen, Kabupaten Malang. Jokowi memerintahkan agar kedua ibu tersebut dicari.
"Bapak Presiden langsung meminta Komandan Paspampres Mayor Jenderal TNI Rafael Granada Baay agar kedua ibu tersebut dapat bertemu bapak Presiden di rumah makan," terang Bey.
"Namun hingga bapak Presiden dan rombongan selesai makan, kedua ibu tersebut tidak berhasil ditemukan sehingga tidak bisa dihadirkan di rumah makan," lanjutnya.
Bey menambahkan, Presiden Jokowi juga telah menerima laporan mengenai aspirasi yang akan disampaikan oleh kedua ibu tersebut, yaitu meminta bertemu perwakilan liga atau PSSI untuk menyuarakan rasa ketidakadilan atas vonis ringan kasus Kanjuruhan.
Jokowi pun menindaklanjuti pesan ibu tersebut ke PSSI. "Untuk itu, bapak Presiden langsung meminta Ketua Umum PSSI Erick Thohir untuk menindaklanjuti aduan dari kedua ibu tersebut dengan segera," pungkas Bey.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Fahreza Rizky