Menuju konten utama

Valentino Rossi Soal Potensi Jadwal MotoGP 2020 Tiru Format WSBK

Valentino Rossi membahas dua opsi menggelar jadwal MotoGP 2020, antara mengadopsi format WSBK (double race setiap pekan) atau hanya membalap dalam 12-13 balapan.

Valentino Rossi Soal Potensi Jadwal MotoGP 2020 Tiru Format WSBK
Pembalap Italia, Valentino Rossi, mengendarai motornya saat balapan MotoGP di Grand Prix Sepeda Motor Jerman di sirkuit Sachsenring di Hohenstein-Ernstthal, Minggu, 7 Juli 2019. Jens Meyer/ap

tirto.id - Valentino Rossi menyatakan MotoGP 2020 dapat tetap berjalan meski terjadi pandemi virus corona (COVID-19). Bagi The Doctor, memaksakan 20 balapan digelar tahun ini sudah tidak esensial lagi. Kejuaraan MotoGP bakal tetap ideal meski hanya digelar dalam 12 atau 13 race.

Empat seri awal MotoGP 2020 tak dapat digelar sesuai rencana. Grand Prix Qatar yang mestinya dimainkan pada 8 Maret lalu resmi dibatalkan. Sementara itu, tiga seri berikutnya mengalami perubahan jadwal, mulai dari GP Thailand yang jadi digelar 4 Oktober, GP Austin (15 November), hingga GP Argentina (22 November).

Seri-seri berikutnya terlihat rawan ditunda, mengingat balapan akan digelar di Eropa, mulai dari GP Jerez pada 3 Mei 2020, Grand Prix LeMans Perancis pada 17 Mei, Grand Prix Mugello Italia pada 31 Mei, hingga GP Catalunya pada 7Juni.

Jika mengacu data Center for Systems Science and Engineering (CSSE) Johns Hopkins University (JHU) pada Senin (23/3/2020) tercatat Italia, Spanyol, dan Perancis masuk dalam 7 negara dengan jumlah kasus positif COVID-19 terbanyak. Di Italia terdapat 59.138 kasus, Spanyol dengan 35.224 kasus, dan Perancis dengan 16.246 kasus.

Terdapat potensi seri-seri MotoGP tersisa tak dapat digelar. Oleh karenanya, muncul dua opsi penyelesaian kejuaraan balap motor ini. Versi pertama, menggelar seri yang dapat digelar, atau minimal 13 balapan sesuai ikatan kontrak Dorna, penyelenggara MotoGP dengan sponsor.

Versi kedua, mengadopsi format World Superbike (WSBK) dengan adanya double-race setiap akhir pekan (grand prix). Dengan versi ini, andai hanya tersisa 10 Grand Prix sekalipun, MotoGP 2020 tetap dapat diputar sesuai target awal, 20 balapan.

Valentino Rossi, juara dunia kelas premier tujuh kali, menegaskan saat ini angka 20 Grand Prix dalam semusim bukanlah hal yang perlu dikejar. Sebaliknya, baginya meski hanya ada 12 atau 13 balapan, integritas kejuaraan tetap bakal terjaga.

"Double-race setiap akhir pekan (grand prix) sepetti di Superbike? Itu termasuk gagasan juga, tapi Anda juga bisa membuat kejuaraan dengan 12 hingga 13 balapan saja, kehilangan tujuh balapan tetapi memakai format MotoGP yang biasa. Bukan hal esensial untuk menuntaskan 20 Grand Prix," kata The Doctor dikutip Crash.net.

Sementara para pembalap MotoGP mesti beristirahat dari kejuaraan karena pandemi corona, Valentino Rossi menggagas ide menggelar balapan MotoGP virtual, seperti yang dilakukan oleh F1. Pembalap yang terlibat juga bukan melulu mereka yang berasal dari kelas premier, tetapi juga Moto2 atau Moto3.

"Saya tahu banyak [pembalap] yang sangat cepat [ketika bermain video gim MotoGP], misalnya [Francesco] Bagnaia (Pramac Racing) atau adik saya Luca [Marini]," tutur Rossi, yang sekaligus menyiratkan dia tidak terlalu cepat dalam urusan gim daring MotoGP.

Pekan lalu, Direktur Olahraga Ducati, Paolo Ciabatti menyebut, MotoGP sulit dimulai sebelum Juni atau Juli mengingat situasi di Eropa yang sangat terdampak pandemi corona. Menurutnya, sikap pemerintahan di negara-negara seperti Italia, Spanyol, atau Perancis, membuat kasus positif coron berpotensi sangat besar.

"Saya mengikuti semua statistik dengan cermat: Saya pikir kita akan segera melihat angka [kasus positif] yang telah kita lihat di [Italia] di seluruh benua [Eropa]. Mempelajari angka-angka ini, saya khawatir, bakal mustahil kejuaraan dunia [MotoGP] akan dimulai sebelum Juni atau Juli," kata Ciabatti dikutip Motorsport.com.

Baca juga artikel terkait MOTOGP 2020 atau tulisan lainnya dari Fitra Firdaus

tirto.id - Otomotif
Penulis: Fitra Firdaus
Editor: Iswara N Raditya