tirto.id - Jadwal MotoGP 2020 yang tidak dapat melaksanakan empat seri pembuka sesuai rencana awal karena dampak virus Corona (Covid-19) membuat FIM Motorsports menyiapkan sejumlah opsi.
Beberapa opsi yang dapat diambil adalah menggelar minimum Grand Prix dalam semusim, yakni 13 seri dan melangsungkan musim hingga awal 2021, atau memulai musim 2020 di awal Januari 2021.
Pilihan untuk memulai musim 2020 di awal Januari 2021, berarti MotoGP 2021 bakal menggelar 20 Grand Prix sesuai kalender kejuaraan di tahun 2020.
Sedangkan untuk kalender kejuaraan di musim 2021 bakal digeser ke musim 2022. Jika opsi ini dipilih, maka Grand Prix Indoensia yang semula bakal digelar tahun 2021 bakal ditunda ke tahun berikutnya.
"Kami akan melakukan tindakan yang diperlukan dan tetap membuat kejuaraan yang kompetitif. Namun, dengan ditundanya banyak Grand Prix musim ini membuat kami harus menyiapkan banyak pilihan," kata Presiden FIM Motorsports, Jorge Viegas.
"Jika memang harus, kami bisa menggelar kejuaraan MotoGP 2020 hingga awal tahun 2021," tambah Viegas.
Yang menjadi masalah adalah upaya tetap menggunakan Grand Prix Ricardo Tormo, Valencia, menjadi seri pamungkas. Pasalnya, menggelar balapan pada awal Januari di Eropa yang mengalami musim dingin merupakan sesuatu yang sulit dilaksanakan.
.
Pada musim 2019 lalu yang berakhir di akhir bulan November, banyak keluhan yang disampaikan para pembalap dan tim yang menyebut trek terlalu dingin.
Sejumlah kecelakaan yang sebelumnya jarang terjadi di Valencia pun dialami oleh beberapa pembalap, seperti Alex Marquez, yang mengaku kehilangan konsentrasi karena dingin.
Untuk tetap menggelar kejuaraan di musim 2020 sepertinya juga bakal sulit mengingat situasi yang dialami oleh sejumlah pabrikan. Ducati misalnya, tidak bisa mendapat pasokan setting motor dari pabrik mereka karena isolasi yang dilakukan pemerintah Italia.
Jepang sebagai negara pemasok tim-tim dari pabrikan utama MotoGP 2020, juga mengalami dampak yang sama meski situasinya tidak separah Italia. FIM Motorsports pun masih mempertimbangkan untuk terus menggelar kejuaraan di tahun 2020, mengingat MotoGP 2020 telah dijadwal ulang untuk seri yang dibatalkan.
"Beberapa Grand Prix masih belum dibatalkan [selain Qatar] dan kami masih bisa menggelar balapan nanti [jika situasinya memungkinkan," ujar Viegas, dikutip dari crash.
Meski begitu, piihaknya harus benar-benar memilikirkan dampak yang dapat ditimbulkan jika tetap menggelar kompetisi di tahun 2020.
"Kami harus mempertimbangkan beberapa konsekuensi jika tetap menggelar balapan. Karena, sejumlah pabrik pemasok alat-alat untuk tim ditutup sementara," ujar Jorge Viegas.
Dengan situasi yang ada sekarang, menunda kejuaraan di tahun 2020 ke tahun 2021 adalah solusi terbaik untuk memastikan keselamatan staf dan pembalap. Akan tetapi, dampaknya adalah kerugian finansial yang ditimbulkan karena mereka tak dapat menggelar balapan semusim penuh.
Penulis: Permadi Suntama
Editor: Iswara N Raditya