Menuju konten utama

Vaksinasi Dosis 4 bagi Masyarakat Umum Tunggu Cakupan Booster 50%

Kementerian Kesehatan mencatat cakupan vaksinasi COVID-19 dosis ketiga (booster pertama) baru mencapai 26,8 persen.

Vaksinasi Dosis 4 bagi Masyarakat Umum Tunggu Cakupan Booster 50%
Petugas medis menyiapkan vaksin COVID-19 dosis ketiga (booster) jenis Pfizer untuk disuntikkan pada seorang jurnalis di Malang, Jawa Timur, Selasa (18/1/2022).ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/foc.

tirto.id - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyampaikan vaksinasi COVID-19 dosis keempat (booster kedua) bagi masyarakat umum menunggu cakupan vaksinasi dosis ketiga (booster pertama) mencapai 50 persen dari target sasaran. Pemerintah menargetkan pemberian vaksin COVID-19 kepada 208.265.720 orang di Indonesia.

"Prioritas kami saat ini vaksin booster pertama, saat ini baru 26,8 persen. Target kami kan 50 persen. Pak Menteri minta sampai 70 persen. Kepada masyarakat, yuk kita sama-sama meningkatkan cakupan [booster]," ujar Juru bicara Kemenkes Mohammad Syahril dalam dalam konferensi pers daring, Senin (1/8/2022).

Syahril menekankan pemberian booster kedua baru diperuntukkan bagi tenaga kesehatan (nakes) mengingat proteksi booster pertama mulai menurun.

"Tenaga kesehatan sudah 12 bulan dilakukan booster pertama sehingga efektifitas antibodinya sudah menurun," kata dia.

Syahril mengatakan vaksin booster kedua akan diberikan kepada 1,9 juta tenaga kesehatan. "Sementara orang dengan risiko tinggi seperti usia lanjut dan komorbid akan menyusul," ucapnya.

Terkait pemberian vaksinasi COVID-19 kepada anak di bawah usia enam tahun, Syahril menyampaikan saat ini masih menunggu kajian dan rekomendasi Komite Penasehat Ahli Imunisasi Nasional (Indonesian Technical Advisory Group on Immunization/ITAGI).

"Setiap akan diberikan vaksinasi itu melalui kajian. Nah kajian di Indonesia itu dilakukan oleh ITAGI, tentu saja nanti membutuhkan waktu dan akan ada perkembangan selanjutnya," kata dia.

Di sisi lain, pemberian vaksin pada anak di bawah usia enam tahun juga harus mendapatkan rekomendasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk jenis vaksinnya.

Baca juga artikel terkait VAKSIN BOOSTER KEDUA

tirto.id - Kesehatan
Sumber: Antara
Editor: Gilang Ramadhan