Menuju konten utama

Vaksin Corona Sinovac Sampai RI, Tapi Belum Bisa Langsung Digunakan

Vaksin corona dari Sinovac Biotech China sampai di Indonesia hari ini.

Vaksin Corona Sinovac Sampai RI, Tapi Belum Bisa Langsung Digunakan
Pada konferensi pers pada 21 Juli 2020 di Sao Paulo, Brasil, Gubernur João Doria (PSDB) mengumumkan dimulainya pengujian vaksin China CORONAVAC pada relawan Brasil di Rumah Sakit das Clínicas SP. (Photo: Aloisio Mauricio/Fotoarena/Sipa USA)(Sipa via AP Images)

tirto.id - Vaksin corona dari Sinovac Biotech China sampai di Indonesia pada Minggu (6/12/2020) malam. Pemerintah Indonesia mengatakan terdapat 1,2 juta dosis vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh perusahaan biofarmasi yang berbasis di China, Sinovac Biotech telah sampai melalui bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.

“Kami sangat bersyukur, alhamdulillah vaksinnya sekarang sudah tersedia sehingga kami bisa segera meredam penyebaran penyakit COVID-19,” kata Joko Widodo, sebagaimana dikutip AP News.

Namun, Presiden Jokowi mengatakan vaksin tersebut belum bisa langsung digunakan karena masih menunggu otorisasi penggunaan vaksin darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Hal ini masih diperlukan untuk memulai vaksinasi atau imunisasi massal.

"Tapi untuk memulai vaksinasi masih perlu tahapan-tahapan dari BPOM," ujar Presiden Jokowi, sebagaimana dikutip Antara.

Ia menegaskan segala prosedur terkait dengan vaksinasi harus dilalui dengan baik dalam rangka menjamin kesehatan dan keselamatan masyarakat serta efektivitas vaksin. Presiden menekankan pertimbangan hasil uji klinis akan menentukan kapan vaksinasi bisa dimulai.

Lebih jauh, ia menyampaikan sistem distribusi vaksin ke daerah juga penting, menyangkut peralatan pendukung, sumber daya manusia dan tata kelola vaksinasi. Dia menjelaskan sejak beberapa bulan lalu, telah dilakukan berbagai simulasi vaksinasi di beberapa provinsi.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengatakan dalam pidato yang disiarkan televisi bahwa terdapat 1,8 juta dosis vaksin lagi diharapkan tiba pada awal Januari.

Pemerintah masih menunggu jutaan dosis vaksin Sinovac lainnya datang dalam bentuk bahan baku yang akan diproses lebih lanjut oleh perusahaan induk farmasi milik negara, PT Bio Farma.

Penny Lukito, Kepala BPOM memperkirakan vaksin Sinovac akan mendapatkan izin penggunaan darurat dari badan tersebut pada minggu ketiga atau keempat Januari, setelah badan tersebut mengevaluasi hasil sementara dari uji klinis tahap ketiga.

Mengenal Sinovac, Perusahaan Penghasil Vaksin Corona

Vaksin Sinovac diproduksi di Sinovac Biotech China Beijing, Cina.

Perusahaan vaksin ini berawal dari tahun 1993, CEO Weidong Yin dan tim di Tangshan Yian Biological Engineering Co. Ltd. terlibat dalam penelitian awal yang mengarah pada keberhasilan pengembangan vaksin hepatitis A pada tahun 1999.

Vaksin hepatitis A non-aktif adalah vaksi pertama yang dikembangkan oleh para ilmuwan Cina di perusahaan tersebut. Selama dua dekade terakhir, perusahaan telah mengembangkan dan mengomersialkan enam vaksin yang digunakan manusia dan satu vaksin hewan.

Sinovac juga terlibat dalam pengembangan vaksin H1N1 pada tahun 2009.

Indonesia sudah bekerja sama dengan Sinovac dalam uji klinis fase 3 kandidat vaksinnya, dengan tes dilakukan terhadap 1.620 relawan di kota Bandung, Jawa Barat, sejak Agustus. Pemerintah juga mempertimbangkan kemitraan dengan dua produsen obat China lainnya, Sinopharm dan CanSino Biologics.

Presiden Joko Widodo meminta masyarakat untuk tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan 3M (mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak) meski vaksin COVID-19 Sinovac telah tiba di Indonesia.

Hal itu dia sampaikan dalam konferensi pers secara live streaming melalui akun YouTube Sekretariat Presiden pada Minggu (6/12/2020) malam.

"Meski vaksin sudah ada kita tetap harus disiplin menjalankan protokol kesehatan, tetap disiplin 3M, memakai masker, menjaga jarak, cuci tangan, selalu harus terus kita lakukan," kata Jokowi.

3M masih menjadi menjadi senjata ampuh untuk melawan Corona sebelum proses vaksinasi dapat dilakukan. Sebelum ke arah itu, masyarakat diminta untuk mematuhi protokol kesehatan guna memutus rantai penyebaran COVID-19.

"Untuk memulai vaksinasi masih memerlukan tahapan-tahapan dari badan pengawas obat dan makanan (BPOM)," kata Jokowi.

Jokowi juga memaparkan beberapa tantangan sebelum memulai proses vaksinasi. Pertama, seluruh prosedur harus dilalui dengan baik dalam rangka menjamin kesehatan dan keselamatan masyarakat.

"Efektivitas vaksin, pertimbangan ilmiah, hasil uji klinis, ini akan menentukan kapan vaksinasi bisa dimulai," ujar Jokowi.

Kedua, Jokowi menggarisbawahi pada sistem distribusi. Untuk mengantisipasinya pemerintah sejak beberapa bulan yang lalu telah melakukan simulasi di beberapa provinsi.

"Saya yakin setelah diputuskan vaksinasi dimulai semua sudah dalam keadaan siap," kata Jokowi.

Ketiga, soal tidak memungkinkannya melakukan vaksinasi secara serempak untuk semua penduduk. Jokowi berharap semua pihak untuk mengikuti pengumuman dan petunjuk-petunjuk dari petugas yang saat ini sudah menyiapkan vaksinasi.

"Semoga Tuhan yang Maha Esa memberkahi kita semua untuk bisa melewati ujian wabah ini," kata Jokowi.

Baca juga artikel terkait VAKSIN CORONA atau tulisan lainnya dari Yulaika Ramadhani

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Agung DH