Menuju konten utama

Mengenal SinoVac: Kandidat Vaksin Covid-19 Pesanan RI dari Tiongkok

Mengenal SinoVac: Kandidat Vaksin Corona Covid-19 Pesanan Indonesia dari Tiongkok.

Mengenal SinoVac: Kandidat Vaksin Covid-19 Pesanan RI dari Tiongkok
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kedua kiri) didampingi Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Rudy Sufahriadi (kedua kanan) dan Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Nugroho Budi (kanan) menunjukkan tanda suntik vaksin SinoVac di puskesmas Garuda, kecamatan Andir, Bandung, Jawa Barat, Jumat (28/8/2020). ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/pras.

tirto.id - SinoVac, salah satu kandidat vaksin Covid-19 yang dipesan RI dari Tiongkok kemungkinan akan hadir lebih cepat di tengah masyarakat.

Kementerian Kesehatan RI bahkan telah menargetkan vaksin SinoVac ini sudah didatangkan ke Indonesia dari Tiongkok di akhir November 2020.

Selanjutnya, di bawah lisensi SinoVac, PT Biofarma akan mulai memproduksinya di Bandung pada kuartal 1-2021, demikian dilansir situs Indonesia.go.id.

Kandidat vaksin COVID-19 ini diproduksi oleh raksasa perusahaan biofarmasi Tiongkok, Sinovac Biotech Ltd.

SinoVac dalam sebuah rilisnya (9 September) menyatakan keberhasilan uji klinis pada vaksinnya tahap I dan II. Hal paling pokok yang disampaikan adalah kandidat vaksin ini terbukti aman dan efektif.

Sementara hasil pengujian terbaru yang disampaikan SinoVac adalah vaksinnya aman dan efektif untuk kaum lansia usia 60 hingga 89 tahun.

Sebanyak 421 orang lansia yang menjadi relawan uji klinis tahap 2 itu, tak mengalami gangguan berarti pada bekas suntikan di lengannya. Dampak yang muncul hanya seperti laiknya efek suntikan vaksin lainnya.

Vaksin SinoVac juga tidak mengakibatkan gangguan fisiologis pada tubuh para lansia tersebut dan tidak ada laporan terjadinya efek alergi yang serius, baik pascasuntikan pertama maupun kedua, yang berselang 28 hari.

Kandidat vaksin itu juga disebut efektif karena berhasil menstimulasi munculnya antibodi tubuh pada 98 persen relawan lansia tersebut.

Dalam pemeriksaan efek serologis terlihat bahwa secara rata-rata antibodi yang muncul itu sampai ke level GMT (the geometric mean antibody titer) 42,2. Artinya, pada tubuh relawan lansia itu muncul antobodi dengan tingkat (rata-rata) 42,2 kali dari baseline.

Dengan hasil tes serologis tersebut, SinoVac menyatakan bahwa bakal vaksin bisa bekerja sama baiknya pada tubuh lansia maupun tubuh manusia dewasa (18--59 tahun).

Sebelumnya, pada uji klinis tahap I, yang dikenakan pada relawan usia dewasa 18-59 tahun, hasilnya sebanding. Tak muncul efek samping alergi atau dampak fisiologis lain pada relawan sehingga layak disebut aman.

Dari aspek serokonversi (reaksi serologis yang menghasilkan imunogenisitas) juga baik, dengan GMT di level 43.

Reuters mewartakan, empat dari delapan vaksin dunia yang berada dalam tahap uji coba ketiga berasal dari China.

Liu Peicheng, perwakilan media Sinovac menyatakan, untuk tiga kelompok peserta yang masing-masing mengambil dua suntikan vaksin Corona dosis rendah, sedang dan tinggi, lebih dari 90% dari mereka mengalami peningkatan yang signifikan dalam tingkat antibodi.

Sementara kadarnya sedikit lebih rendah daripada yang terlihat pada subjek yang lebih muda, tetapi sesuai dengan harapan, kata Liu.

SinoVac, sedang diuji di Brasil dan Indonesia dalam uji coba manusia tahap akhir untuk mengevaluasi apakah itu efektif dan cukup aman untuk mendapatkan persetujuan peraturan untuk penggunaan massal.

Vaksin SinoVac telah diberikan kepada puluhan ribu orang, termasuk sekitar 90 persen karyawan Sinovac dan keluarga mereka, sebagai bagian dari skema inokulasi darurat Cina untuk melindungi orang yang menghadapi risiko infeksi tinggi.

Baca juga artikel terkait VAKSIN SINOVAC atau tulisan lainnya dari Dhita Koesno

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Dhita Koesno
Editor: Agung DH