tirto.id - Ledakan besar yang terjadi di Port of Lebanon, Beirut, ibukota Lebanon, pada hari Selasa (4/8/2020) kemarin, kini telah menewaskan sedikitnya 100 orang, demikian berdasarkan laporan The Guardian. Selain itu, pihak berwenang Lebanon juga mengatakan bahwa 4.000 lainnya luka-luka.
Kabar tersebut dikonfirmasi oleh seorang pejabat Palang Merah, yang mengatakan bahwa jumlah korban tewas naik setidaknya menjadi 100 serta 4.000 lainnya terluka.
Gubernur Beirut Marwan Abboud kemudian mengatakan kepada sebuah stasiun radio lokal bahwa lebih dari 100 orang masih hilang, termasuk beberapa petugas pemadam kebakaran.
"Beirut tidak pernah melalui apa yang dilalui kemarin," kata Abboud.
Koresponden The Guardian untuk Timur Tengah juga mewartakan, bahwa sejumlah rumah sakit di Lebanon yang sudah berjuang dengan minimnya persediaan peralatan medis akibat krisis ekonomi, melaporkan bahwa sejumlah barang-barang medis tersebut telah hancur akibat ledakan.
Seorang WNI Menjadi Korban
Sementara itu, dalam sebuah pernyataan di Jakarta pada hari ini, Rabu (5/8/2020), Kementrian Luar Negeri RI menyampaikan bahwa seorang warga negara Indonesia (WNI) dilaporkan terluka dalam ledakan besar tersebut.
Menurut kementrian luar negeri, kedutaan Indonesia di Beirut telah berhasil menghubungi korban yang sekarang dalam kondisi stabil dan mampu berkomunikasi. Korban sendiri telah dilarikan ke rumah sakit Rafi Hariri, tidak jauh dari lokasi kecelakaan, yaitu sekitar tujuh kilometer dari kedutaan Indonesia.
Kedutaan juga melakukan koordinasi dengan pihak berwenang setempat untuk memeriksa orang Indonesia lain yang kemungkinan menjadi korban dalam ledakan besar yang terjadi sekitar pukul 6:10 malam waktu setempat.
Hari ini, Duta Besar Indonesia untuk Libanon Hajriyanto Y Tohari, mengatakan dalam sebuah pernyataan setelah pemeriksaan terakhir, bahwa semua orang Indonesia di Lebanon aman.
Dilaporkan kantor berita Antara, berdasarkan data KBRI terdapat 1.441 WNI di Lebanon, yang mana 1.243 di antaranya merupakan anggota Kontingen Garuda dan 213 lainnya warga sipil termasuk keluarga KBRI.
Selain adanya seorang WNI yang terluka, kantor berita Lebanon NNA, juga melaporkan bahwa seorang warga negara Australia tewas, serta kedutaan negara itu rusak.
“Saya sangat prihatin memberi tahu Anda bahwa seorang warga Australia tewas dalam ledakan mengerikan ini," ujar Perdana Menteri Scott Morrison kepada The Today Show, Rabu (5/8/2020), dikutip dari NNA.
"Saya diberitahu bahwa sekitar 95 persen dari jendela di depan kedutaan kedutaan telah meledak dan bahwa staf telah dipengaruhi oleh sejumlah cedera kaca […] Untungnya mereka relatif kecil dan mereka semua telah dirawat." Imbuhnya.
Penulis: Ahmad Efendi
Editor: Yantina Debora