tirto.id - Presiden Libanon Michel Aoun menetapkan keadaan darurat selama dua minggu di Beirut setelah ledakan besar pada Selasa (4/8/2020), dan menyerukan pertemuan kabinet darurat hari ini, Rabu, (5/8/2020).
Dilansir dari The New York Times, Aoun, dalam sambutannya yang dipublikasikan di akun Twitter Kepresidenan, mengatakan, "Tidak dapat diterima" bahwa 2.750 ton amonium nitrat disimpan di gudang selama enam tahun tanpa langkah-langkah keamanan dan bersumpah bahwa mereka yang bertanggung jawab akan menghadapi "hukuman paling keras".
Aljazeeramelaporkan, pihak berwenang Libanon mengatakan sedikitnya 78 orang tewas dan sekitar 4.000 lainnya luka-luka akibat ledakan tersebut.
Ledakan yang mengejutkan seluruh dunia itu menyebabkan kerusakan luas bahkan di pinggiran ibukota.
Penyebab ledakan masih belum begitu jelas, namun para pejabat menduga ledakan itu disebabkan oleh sekitar 2.700 ton amonium nitrat hasil sitaan yang disimpan di gudang di pelabuhan selama enam tahun.
Ledakan itu menghantam dengan kekuatan gempa magnitudo 3,5 menurut pusat geosains Jerman GFZ. Ledakan didengar dan dirasakan sejauh Siprus lebih dari 200 kilometer (180 mil) melintasi Mediterania.
Presiden AS Trump: Ledakan Beirut seperti 'Serangan Mengerikan'
Presiden AS Donald Trump mengatakan ledakan besar yang mengguncang Beirut tampaknya merupakan "serangan mengerikan."
"Kami memiliki hubungan yang sangat baik dengan orang-orang Lebanon dan kami akan berada di sana untuk membantu. Ini terlihat seperti serangan yang mengerikan," kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih, sebagaimana diwartakanAljazeera.
"Saya telah bertemu dengan beberapa jenderal besar kita dan mereka sepertinya merasa bahwa ini bukan semacam jenis ledakan produksi. Mereka tampaknya berpikir itu adalah serangan. Itu semacam bom." Presiden AS, bagaimanapun, tidak memberikan bukti untuk mendukung klaimnya.
Ledakan Amonium Nitrat juga pernah terjadi di Tianjin Cina pada 2015
Seperti diwartakanCNet, pada 2015, ledakan yang disebabkan oleh sekitar 800 ton amonium nitrat pernah mengguncang pelabuhan Beijing, Tianjin, dan menewaskan 173 orang.
Sebuah ledakan amonium nitrat juga bertanggung jawab atas kecelakaan industri terburuk dalam sejarah AS pada tahun 1947.
Ledakan lain terjadi pada sebuah kapal di pelabuhan Texas City, Texas yang membawa sekitar 2.300 ton amonium nitrat.
Bahan kimia itu terbakar diduga karena rokok yang dibuang sembarangan dan menyebabkan serangkaian ledakan dan menewaskan 581 orang. Di Lebanon, ada dua ledakan yang dilaporkan menghantam pelabuhan.
Meskipun penyebab ledakan yang lebih besar tampaknya adalah amonium nitrat, skala kehancuran di Lebanon belum sepenuhnya dipahami dan penyelidikan akan dilakukan
"Apa yang terjadi hari ini tidak akan terjadi tanpa pertanggungjawaban," kata Dia.
Dia juga mengumumkan, hari Rabu akan menjadi hari berkabung nasional di negara itu dan pelabuhan serta wilayah sekitarnya telah dinyatakan sebagai zona bencana.
Editor: Agung DH