tirto.id - Beberapa komoditas pangan seperti beras medium, bawang putih, cabai rawit merah, daging sapi, telur, hingga ikan mengalami peningkatan harga. Hal tersebut terlihat berdasarkan data panel harga pangan yang dilansir dari laman Badan Pangan Nasional (Bapanas), Jumat (15/12/2023).
Komoditas beras medium saat ini kembali mengalami kenaikan harga. Rerata harganya mencapai Rp13.200 per kilogram (kg) dari yang sebelumnya menyentuh Rp13.190 per kg.
Naiknya harga beras medium telah merambah ke beberapa daerah. Harga beras medium termahal dibanderol Rp30.000 per kg di Kabupaten Puncak, Papua. Sedangkan, untuk yang termurah dipatok Rp10.900 per kg di Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Bawang putih saat ini juga ikut mengalami peningkatan harga. Rerata harganya mencapai Rp36.360 per kg dari yang sebelumnya menyentuh Rp36.200 per kg.
Kenaikan harga bawang putih telah terjadi di beberapa daerah. Harga bawang putih termahal dibanderol Rp80.000 per kg. Sedangkan, untuk yang termurah dipatok Rp25.000 per kg di Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara.
Cabai rawit merah kembali mengalami peningkatan harga. Rerata harganya mencapai Rp87.950 per kg dari yang sebelumnya menyentuh Rp87.900 per kg.
Naiknya harga cabai rawit merah telah melanda beberapa daerah. Harga cabai rawit merah termahal dipatok Rp160.000 per kg di Kabupaten Banggai Laut, Sulawesi Tengah. Sedangkan, untuk yang termurah dipatok Rp30.000 per kg di Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Daging sapi juga masih terus alami kenaikan harga. Rerata harganya mencapai Rp134.570 per kg dari yang sebelumnya menyentuh Rp134.510 per kg.
Komoditas telur ikut mengalami peningkatan harga. Rerata harganya mencapai Rp28.190 per kg dari yang sebelumnya menyentuh Rp28.140 per kg.
Berlanjut ke komoditas ikan seperti, ikan bandeng mengalami peningkatan harga hari ini. Rerata harganya mencapai Rp34.140 per kg dari yang sebelumnya menyentuh Rp33.710 per kg.
Ikan tongkol juga ikut mengalami peningkatan harga. Rerata harganya mencapai Rp33.300 per kg dari yang sebelumnya menyentuh Rp33.160 per kg.
Bulog Pastikan Stok Beras Aman Jelang Nataru
Manager Humas dan Kelembagaan Perum Bulog, Tomi Wijaya, memastikan bahwa stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dapat dipastikan aman jelang natal dan tahun baru (Nataru). Sebab, saat ini Bulog telah mengamankan stok CBP sebanyak 1,4 juta ton.
Tomi mengatakan dengan jumlah tersebut maka, tambahan baru penugasan impor dari pemerintah ini maka jumlahnya akan makin kuat untuk kebutuhan Natal dan Tahun Baru dan juga untuk penyaluran sampai dengan tahun depan guna mempertahankan stabilitas harga beras di masyarakat.
"Di tengah situasi yang sangat sulit mendapatkan beras impor, Bulog sudah berhasil mendapatkan kontrak sebesar 1 juta ton dari kuota tambahan penugasan importasi beras dari pemerintah di akhir tahun 2023 sebanyak 1,5 juta ton," ucap Tomi dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (15/12/2023).
Tomi mengatakan, pihaknya saat ini sudah menjalin kontrak dengan beberapa negara di Asia untuk menjajaki kemungkinan melakukan impor beras.
"Saat ini kita sudah kontrak dengan beberapa negara yang produksinya masih banyak yaitu Thailand, Vietnam, Pakistan, Myanmar dan Kamboja. Selanjutnya kita juga akan menjajaki dengan India maupun negara lainnya yang memungkinkan dan memenuhi persyaratan," ungkap Tomi.
Lebih lanjut, Tomi menyebut saat ini pemerintah melalui Bapanas menugaskan BULOG untuk melaksanakan 2 instrumen utama untuk mengantisipasi gejolak harga beras di tanah air melalui program Bantuan Pangan dan Operasi Pasar atau Stabilisasi Pasokan dan harga Pangan (SPHP).
“Masyarakat tidak perlu khawatir, Pemerintah melalui BULOG sudah menggelontorkan beras operasi pasar atau Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di seluruh Indonesia dengan jumlah total per kemarin (14/12) sebanyak 1,1 juta ton dan kegiatan ini juga terus berlanjut digelontorkan sampai harga stabil," ungkap Tomi.
"Selanjutnya juga sekarang sedang disalurkan Beras Bantuan Pangan tambahan untuk bulan Desember. Total Beras Bantuan Pangan yang disalurkan selama tahun 2023 sudah sebanyak 1,4 juta ton. Sesuai arahan Presiden Jokowi saat memberikan langsung Bantuan Pangan di Malam kemarin (14/12) program ini akan diteruskan sampai dengan bulan Maret 2024 dan akan memperhatikan lagi APBN untuk menambah sampai dengan Juni 2024," lanjut Tomi.
Bulog mengklaim bahwa saat ini, dua instrumen tersebut terbukti efektif meredam gejolak kenaikan harga beras yang terjadi sebagai dampak bencana El Nino yang melanda seluruh dunia.
Penulis: Hanif Reyhan Ghifari
Editor: Anggun P Situmorang