tirto.id - Virus Corona yang telah menyebabkan pandemi COVID-19 masih belum bisa sepenuhnya terkendali.
Meski angka positif Corona secara global sempat mengalami penurunan beberapa saat, tetapi jumlah yang terpapar virus ini terus saja bertambah, begitu pula jumlah kematiannya.
Amerika Serikat sebagai negara paling teratas yang mengalami dampak terparah mencatat, hingga saat ini jumlah warga yang terpapar corona telah mencapai 28.940.131 dan sebanyak 516.403 orang meninggal dunia.
Update terbaru corona dunia dari data Worldometers per Kamis (25/2/2021) pagi ini pukul 6.41 WIB menunjukkan, total positif kasus Covid-19 mencapai 112.946.709 jiwa.
Jumlah ini diperoleh setelah ada penambahan pasien baru COVID-19 sebanyak 301.576 orang dalam 24 jam terakhir.
Untuk kasus kematian akibat virus Corona, bertambah sebanyak 7.136 orang, yang membuat total jumlah orang yang meninggal dunia mencapai 2.503.428 jiwa.
Hingga saat ini tercatat, 88.541.700 pasien corona telah sembuh dan menyisakan 21.901.581 kasus Covid-19 aktif atau pasien corona dalam perawatan di rumah sakit maupun yang menjalani isolasi mandiri.
Peringkat lima besar negara dengan kasus Corona terbanyak di dunia adalah Amerika Serikat (28.940.131 kasus dengan penambahan 40.807 kasus baru), India (11.046.432 kasus atau bertambah 17.106 kasus baru).
Kemudian Brasil (10.260.621 kasus), Rusia (4.200.902 kasus dengan penambahan 11.749 kasus baru), serta Inggris (4.144.577 kasus, di mana ada tambahan 9.938 kasus baru).
Update Corona Indonesia Pagi Ini
Indonesia per pagi ini naik satu peringkat menjadi posisi ke-18, setelah lama bertahan di urutan ke-19 dunia.
Update terakhir laman resmi covid19.go.id pukul 6.50 pagi ini mengonfirmasi, Positif Corona di Indonesia secara kumulatif menjadi 1.306.141 kasus, di mana ada penambahan kasus baru sebanyak 7.533 orang.
Sementara pasien yang meninggal dunia mengalami tambahan 240 orang yang membuat total kematian menjadi 35.254 jiwa.
Sementara kasus aktif hari ini tercatat 158.162 orang. Pasien sembuh jumlah 1.112.725 orang.
Demi mencegah angka kasus corona yang semakin bertambah banyak, Pemerintah Indonesia menegaskan telah melakukan berbagai upaya untuk memaksimalkan upaya 3T yaitu testing (pemeriksaan), tracing (pelacakan) dan treatment (perawatan) terhadap pasien COVID-19.
Pemerintah juga mengaku selalu mengupayakan kecukupan logistik dan sumber daya manusia (SDM) dalam memenuhi kebutuhan upaya testing dan tracing.
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito menyatakan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tengah menyiapkan 724 ribu kit stock siap kirim, dan terdapat 1 juta kit yang merupakan donasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
"Hal ini ditujukan untuk mengoptimalkan upaya testing (pemeriksaan) COVID-19," kata Wiku dalam keterangan pers terbarunya.
Lalu untuk memenuhi kebutuhan tracing, optimalisasi dilakukan dengan bentuk penyiapan SDM sebanyak 10.166 orang petugas surveilans puskesmas, dan 5.877 orang petugas tracer.
Ke depan, jumlah ini akan terus ditambah. Pemerintah juga katanya telah membuat indikator kinerja petugas tracer, agar proses penelusuran berjalan optimal.
Wiku juga menekankan bahwa kedua sumber daya tersebut akan didistribusikan sesuai kebutuhan masing-masing daerah. Hal ini bertujuan agar dapat mencapai testing, dengan target dan penelusurannya yang lebih luas.
Editor: Agung DH