tirto.id - Angka kasus corona di Indonesia dan dunia masih terus saja bertambah dari hari ke hari, baik yang terkonfirmasi positif maupun yang meninggal dunia.
Data Worldometers hingga pagi ini, Rabu (24/2/2021) pukul 7.00 WIB menunjukkan, jumlah kasus secara global telah mencapai 112.512.724 dan angka kematian 2.491.944 jiwa.
Angka pasien berhasil sembuh juga terus bertambah hingga hari ini, menjadi 88.066.589 pasien dan kasus aktif di seluruh dunia terkonfirmasi sebanyak 21.954.210.
Amerika Serikat sebagai negara dengan kasus Corona terbanyak dunia hari ini mengonfirmasi sebanyak 28.867,562 total kasus dengan 513.985 kematian. Ada penambahan sebanyak 40.898 kasus baru.
Kemudian India yang berada di posisi kedua mendapat tambahan kasus sebanyak 13.463 dengan angka kematian mencapai 156.598 orang. Jumlah total kasus saat ini sebanyak 11.029.326.
Brasil di urutan ke-3 yang memiliki jumlah total kasus sebanyak 10.197.531 dan angka kematian 247.276 orang, selanjutnya Rusia di urutan ke-4 dengan 4.189.153 kasus dan 84.047 kematian.
Inggris berada di urutan ke-5 dunia dengan jumlah kasus mencapai 4.134.639, lalu Prancis posisi keenam dengan 3.629.891 kasus.
Sedangkan posisi ke 7 hingga 10 berturut-turut adalah Spanyol (3.161.432 kasus), Italia (2.832.162 kasus), Turki (2.655.633 kasus), dan Jerman (2.405.096 kasus).
Update Corona di Indonesia
Indonesia sendiri masih bertahan di posisi ke-19 dunia dengan mengonfirmasi kasus baru 9.775, yang membuat total jumlah kasus menjadi 1.298.608
Data resmi Satgas Penanganan COVID-19 Indonesia pagi mencatatkan, kasus aktif saat ini sebanyak 158.604.
Sementara jumlah yang meninggal dunia saat ini ada penambahan sebanyak 322 orang, sehingga total jumlah kematian di Indonesia mencapai 35.014 orang.
Hingga saat ini, jumlah pasien yang dinyatakan sembuh dari virus mematikan ini totalnya 1.104.990 orang.
WHO Teken Kerja Sama Perjanjian Fasilitas COVAX
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Chubb Limited (NYSE: CB), melalui ESIS Inc., sebuah perusahaan Chubb, menandatangani perjanjian atas nama Fasilitas COVAX pada 17 Februari 2021.
Perjanjian itu untuk administrasi program kompensasi tanpa kesalahan bagi 92 negara dan ekonomi berpenghasilan rendah dan menengah yang memenuhi syarat untuk mendapatkan dukungan melalui Gavi COVAX Advance Market Commitment (AMC) dari Fasilitas COVAX.
Sebagai mekanisme kompensasi cedera vaksin pertama dan satu-satunya yang beroperasi pada skala internasional, program ini akan menawarkan individu yang memenuhi syarat di negara dan ekonomi yang memenuhi syarat AMC proses yang cepat, adil, kuat dan transparan untuk menerima kompensasi atas kejadian buruk yang jarang tetapi serius terkait dengan COVAX- mendistribusikan vaksin hingga 30 Juni 2022.
Dengan memberikan kompensasi lump-sum tanpa kesalahan dalam penyelesaian penuh dan final dari setiap klaim, program COVAX bertujuan untuk secara signifikan mengurangi kebutuhan untuk meminta bantuan ke pengadilan, sebuah proses yang berpotensi lama dan mahal.
ESIS, sebagai administrator independen program, dipilih sesuai dengan aturan dan prosedur pengadaan WHO, dan tidak mengenakan biaya kepada pelamar.
Semua vaksin yang diperoleh atau didistribusikan melalui Fasilitas COVAX menerima persetujuan peraturan atau otorisasi penggunaan darurat untuk memastikan keamanan dan kemanjurannya.
Editor: Agung DH