Menuju konten utama
Berita COVID-19 Hari Ini

Update Corona Dunia 23 Feb: Positif COVID RI Kembali Capai 10 Ribu

update Corona Indonesia dan dunia pagi ini (23 Februari 2021) pukul 8.00 WIB.

Update Corona Dunia 23 Feb: Positif COVID RI Kembali Capai 10 Ribu
Petugas menunjukkan vaksin COVID-19 produksi Sinovac saat pelaksanaan vaksinasi pedagang di Pasar Tanah Abang Blok A, Jakarta, Rabu (17/2/2021). tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Jumlah kasus corona dunia termasuk di Indonesia, angkanya masih terus mengalami peningkatan dari hari ke hari, baik yang terkonfirmasi positif maupun yang meninggal dunia.

Data Worldometers hingga hari ini, Selasa pagi (22/2/2021) pukul 8.00 WIB menunjukkan, jumlah kasus secara global telah mencapai 112.248.303 dan angka kematian 2.484.675 jiwa.

Meski demikian, yang berhasil sembuh juga terus bertambah hingga hari ini, menjadi 87.767.258 pasien dan kasus aktif di seluruh dunia terkonfirmasi sebanyak 21.996.370.

Amerika Serikat sebagai negara dengan kasus Corona terbanyak dunia hari ini mengonfirmasi sebanyak 28.822.702 total kasus dengan 512.484 kematian. Ada penambahan sebanyak 55.652 kasus baru.

Kemudian India yang berada di posisi kedua mendapat tambahan kasus sebanyak 10.792 dengan angka kematian mencapai 156.498 orang. Jumlah total kasus saat ini sebanyak 11.015.863.

Brasil di urutan ke-3 yang memiliki jumlah total kasus sebanyak 10.197.531 dan angka kematian 247.276 orang, selanjutnya Rusia di urutan ke-4 dengan 4.177.330 kasus dan 83.630 kematian.

Inggris berada di urutan ke-5 dunia dengan jumlah kasus mencapai 4.126.150, lalu Prancis posisi keenam dengan 3.609.827 kasus.

Sementara posisi ke 7 hingga 10 berturut-turut adalah Spanyol (3.153.971 kasus), Italia (2.818.863 kasus), Turki (2.646.526 kasus), dan Jerman (2.399.500 kasus).

Update Corona di Indonesia

Indonesia yang masih bertahan di posisi ke-19 dunia dengan kasus Corona terbanyak, saat ini kembali mencatatkan kasus baru yang mencapai 10 ribu lebih.

Sebelumnya selama beberapa hari terakhir angka kasus positif baru sempat turun di bawah 10 ribu per harinya.

Situs resmi Satgas Penanganan COVID-19 Indonesia pagi ini mengonfirmasi kasus baru tercatat 10.180 yang membuat jumlah kumulatif totalnya menjadi 1.288.833 kasus.

Saat ini, kasus aktif tercatat sebanyak 157.148. Sementara jumlah yang meninggal dunia saat ini ada penambahan sebanyak 202 orang, sehingga total jumlah kematian di Indonesia sebanyak 34.691 orang.

Hingga saat ini, untuk jumlah pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak 1.096.994 orang.

WHO: Dunia Harus Terbangun untuk Ekuitas Vaksin

Di tengah-tengah tantangan 100 hari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Direktur Jenderal Tedros Adhanom Ghebreyesus, gerakan orang dan organisasi sekarang bersatu di bawah bendera ekuitas vaksin.

WHO menyambut baik komitmen baru yang dibuat oleh Prancis, Jerman, Inggris Raya, dan Irlandia Utara, serta Amerika Serikat untuk COVAX dan alokasi vaksin yang adil.

Didukung oleh 190 negara dan ekonomi, COVAX adalah mekanisme global yang ditempatkan paling baik untuk mengirimkan vaksin ke dunia dan mengakhiri pandemi COVID-19.

“Ada gerakan yang berkembang di balik ekuitas vaksin dan saya menyambut para pemimpin dunia yang melangkah ke tantangan dengan membuat komitmen baru untuk secara efektif mengakhiri pandemi ini dengan berbagi dosis dan meningkatkan dana untuk COVAX,” kata Tedros.

“Ini tidak bisa menjadi bisnis seperti biasa dan ada kebutuhan mendesak bagi negara-negara untuk berbagi dosis dan teknologi, meningkatkan produksi dan memastikan bahwa ada pasokan vaksin yang berkelanjutan sehingga semua orang, di mana pun dapat menerima vaksin."

Hampir 7000 orang dan ratusan organisasi telah menandatangani deklarasi ekuitas vaksin yang secara langsung meminta pemerintah dan produsen untuk mempercepat proses regulasi, meningkatkan manufaktur dengan berbagi pengetahuan dan teknologi, dan memastikan bahwa dosis dibagikan secara adil.

Ada seruan khusus untuk memulai dengan semua petugas kesehatan dan perawatan, yang telah berada di garis depan pandemi ini selama lebih dari setahun.

Menurut Tedros, gerakan untuk pemerataan vaksin sedang berkembang, dan untuk mencegah varian virus merusak teknologi kesehatan dan menghambat pemulihan ekonomi global yang sudah lamban, para pemimpin harus terus melangkah untuk memastikan bahwa kita bisa mengakhiri pandemi ini secepat mungkin.

"Individu dan organisasi di mana pun didorong untuk bergabung dalam upaya penting ini," tukasnya.

Baca juga artikel terkait UPDATE CORONA atau tulisan lainnya dari Dhita Koesno

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Dhita Koesno
Editor: Agung DH