Menuju konten utama

Update Corona Indonesia 23 April 2020 & Data Jumlah Kasus di Dunia

Update Corona 23 April 2020 di Indonesia: angka pasien positif Covid-19 membengkak lagi menjadi 7.775 pasien. Sedangkan di dunia, telah ditemukan 2,65 juta kasus positif corona.

Update Corona Indonesia 23 April 2020 & Data Jumlah Kasus di Dunia
Ilustrasi Virus Corona. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Update data kasus positif corona (Covid-19) di Indonesia kembali menunjukkan ada penambahan jumlah pasien yang signifikan.

Berdasarkan data terbaru yang dirilis Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 pada Kamis sore, 23 April 2020, total jumlah kasus positif corona di Indonesia telah menyentuh angka 7.775 pasien.

Jumlah kasus baru di Indonesia yang terkonfirmasi positif Covid-19 dalam 24 jam terakhir hingga jam 12.00 WIB hari ini, sebanyak 357 pasien. Angka ini lebih tinggi daripada jumlah kasus baru yang diumumkan Rabu kemarin, yakni hanya 283 orang.

Sampai sekarang, sebanyak 6.168 pasien positif corona di tanah air masih menjalani perawatan. Sedangkan total pasien Covid-19 yang sembuh mencapai 960 orang. Ada penambahan 47 kasus kesembuhan baru pada hari ini.

Sedangkan jumlah warga yang telah berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) mencapai 195.948 jiwa, bertambah 2.197 orang dalam sehari terakhir. Sebagian ODP kini telah selesai dipantau.

Adapun mereka yang berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) totalnya sebanyak 18.283 orang. Jumlah PDP bertambah 529 pasien dalam sehari belakangan.

Menurut Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, data kasus positif corona di Indonesia dikumpulkan dari hasil tes laboratorium dengan metode pemeriksaan antigen berbasis Realtime-Polymerase Chain Reaction (RT-PCR).

"Pencatatan ODP dan PDP kami himpun dari setiap provinsi, untuk menentukan langkah-langkah penanganan pandemi Covid-19, misalnya sebagai acuan data dalam distribusi APD [Alat Pelindung Diri], distribusi reagen [buat tes PCR], menentukan jumlah kebutuhan relawan dan lain-lain," kata Yurianto dalam konferensi pers pada Kamis sore.

1. Update data kasus corona di Indonesia pada 23 April 2020

Jumlah kasus positif baru: 357 pasien

Total jumlah kasus positif: 7.775 pasien

Total jumlah pasien dirawat: 6.168 orang

Total jumlah pasien sembuh: 960 orang

Total jumlah pasien meninggal: 647 jiwa

Total jumlah PDP: 18.283 orang

Total jumlah ODP: 195.948 orang

Daerah sebaran kasus positif: 267 kabupaten/kota

2. Data 10 provinsi dengan kasus positif corona terbanyak pada 23 April 2020

DKI Jakarta: 3.383 kasus, 322 sembuh dan 301 meninggal

Jawa Barat: 762 kasus, 79 sembuh, 71 meninggal

Jawa Timur: 638 kasus, 101 sembuh, 58 meninggal

Jawa Tengah: 479 kasus, 54 sembuh, 52 meninggal

Sulawesi Selatan: 387 kasus, 75 sembuh, 30 meninggal

Banten: 337 kasus, 29 sembuh, 35 meninggal

Bali: 152 kasus, 47 sembuh, 4 meninggal

Papua: 123 kasus, 28 sembuh, 6 meninggal

Nusa Tenggara Barat: 108 kasus, 11 sembuh, 4 meninggal

Kalimantan Selatan: 107 kasus, 9 sembuh, 6 meninggal

Kematian Pasien Covid-19 di Indonesia Tertinggi di ASEAN

Angka kematian pasien positif corona di Indonesia masih terus merangkak naik hingga bertambah menjadi 647 jiwa pada hari ini (23/4/2020). Namun, dalam sehari terakhir, hanya ada 11 kasus kematian baru akibat Covid-19, atau lebih rendah dari kemarin.

Meski demikian, jumlah pasien positif corona yang meninggal di Indonesia masih tertinggi di Asia Tenggara. Dibandingkan dengan sejumlah negara jiran, angka kematian pasien corona di tanah air juga terdata jauh lebih tinggi.

Berdasarkan data Worldometers, hingga kini hanya tercatat 12 pasien Covid-19 yang meninggal di Singapura. Padahal, total jumlah kasus positif corona di Singapura mencapai 11.178 pasien.

Di Malaysia, dari total 5.603 kasus positif corona, kasus kematian akibat Covid-19 sejauh ini hanya dialami 95 jiwa. Demikian pula Thailand yang sampai hari ini cuma melaporkan 50 kematian pasien Covid-19, walaupun sudah mengonfirmasi 2.839 kasus positif corona.

Filipina memang memiliki angka kematian pasien Covid-19 mencapai ratusan jiwa, tetapi masih di bawah Indonesia. Di Filipina, kini sudah ada 462 pasien Covid-19 yang meninggal, dari total 6.981 kasus positif corona yang ditemukan di negara tersebut.

Bahkan, Vietnam sampai tanggal 23 April 2020 sama sekali tidak memiliki kasus kematian pasien Covid-19 dan baru mengonfirmasi 268 kasus positif corona. Vietnam termasuk salah satu negara yang dinilai berhasil meredam pandemi, sebab telah mengambil langkah-langkah serius sejak awal kemunculan wabah virus corona.

Dalam artikelnya di The Conversation, Robyn Klingler Vidra dan Ba Linh Tran, peneliti dari King’s College London dan University of Baths, mencatat setidaknya ada tiga langkah serius Vietnam yang terbukti efektif meredam penularan virus corona.

Pertama, sejak Februari 2020 lalu, Vietnam telah aktif melakukan pemeriksaan temperatur badan pengunjung di bandara-bandara besar. Pemeriksaan serupa diwajibkan kepada setiap orang yang memasuki kota-kota utama, gedung pemerintah dan rumah sakit.

Vietnam juga gencar melakukan tes Covid-19 di seantero negeri. Vietnam sekaligus memproduksi sendiri alat tes RT-PCR hingga 3 varian, dengan harga per satuannya kurang dari 25 dolar AS. Tiga alat tes RT-PCR itu diklaim mampu mendeteksi kasus positif dalam 70 menit sampai 1 jam.

Dikutip dari Global Policy Journal, terdapat tiga lembaga riset di Vietnam yang bekerja membuat tiga jenis alat tes RT-PCR itu. Ketiganya ialah UOT, IMM dan VAST yang merilis alat tes buatannya pada awal Februari dan Maret lalu. Kualitas tiga alat tes PCR itu telah divalidasi oleh Kementerian Pertahanan dan Kementerian Ristek Vietnam.

Kualitas hasil tes yang dihasilkan dari tiga varian alat RT-PCR itu diklaim telah divalidasi sejumlah lembaga non-pemerintah, meski belum ada verifikasi dari WHO yang diumumkan ke publik. Tetapi, sejumlah media melaporkan alat tes buatan VAST dan IMM telah sesuai dengan standar WHO.

Kedua, strategi lain yang dilancarkan Vietnam untuk menghadapi pandemi corona adalah karantina dan lockdown. Sejak Februari lalu, Vietnam mewajibkan semua orang dari luar negeri yang masuk ke negara itu dikarantina selama 14 hari. Setiap orang yang kedapatan pernah melakukan kontak dekat dengan pasien positif dikarantia, dan detail informasi terkait mereka dipublikasikan.

Mulai Maret 2020 lalu, Vietnam memberlakukan kebijakan lockdown di seluruh kota dan area-area tertentu. Lockdown diterapkan dengan secara ketat membatasi lalu lintas perjalanan antar-kota.

Di kota Da Nang, misalnya, semua orang yang hendak memasuki wilayah itu harus dikarantina 14 hari di fasilitas khusus yang ditentukan pemerintah, dengan biaya sendiri.

Penguncian total juga dilakukan pemerintah Vietnam di kawasan tertentu. Robyn Klingler Vidra dan Ba Linh Tran menyebut, ada sebuah desa di Vietnam dengan 10 ribu penduduk telah dikunci serta dipagari, karena ada satu kasus positif di permukiman itu. Hal serupa dilakukan terhadap Rumah Sakit Bach Mai di Hanoi setelah ada pekerja kontrak di sana yang terbukti positif corona.

Ketiga, Klingler dan Ba Linh menilai pemerintah Vietnam berhasil menerapkan strategi komunikasi massa yang efektif menumbuhkan kesadaran warga terkait betapa serius bahaya pandemi corona. Misalnya, dengan menginformasikan banyak hal terkait virus corona melakui pesan singkat.

Sosialisasi kepada seluruh warga itu telah dilakukan pemerintah Vietnam setiap hari sejak Januari 2020, disertai dengan pesan jelas: "Covid-19 bukan sekedar flu biasa, tapi sesuatu yang jauh lebih serius."

Klingler dan Ba Linh menyimpulkan sejumlah strategi yang konsisten diterapkan di Vietnam sejak awal 2020 hingga sekarang membuat sistem kesehatan negara itu mampu lebih optimal merawat pasien positif corona, sehingga angka kematian akibat Covid-19 masih nol.

Pada Rabu kemarin, pemerintah Vietnam mengumumkan bahwa kebijakan lockdown nasional akan mulai diakhiri pada 23 April 2020, kecuali di wilayah tertentu seperti sejumlah distrik di Kota Hanoi yang menjadi lokasi penemuan kasus positif baru dalam tujuh hari terakhir.

Sekalipun begitu, Perdana Menteri Nguyen Xuan Phuc mengingatkan agar seluruh warga Vietnam harus siap menjalankan "pola hidup baru" mengingat wabah Covid-19 belum sepenuhnya berakhir. "Pakai masker di tempat umum, jaga jarak dan hindari keramaian," kata Phuc, Rabu (22/4/2020).

Update Kasus Corona Dunia: Hari Ini Capai 2,6 Juta Pasien

Sampai tanggal 23 April 2020, total jumlah kasus positif corona di seluruh dunia telah mencapai 2.656.456 pasien. Dari 2,65 juta kasus itu, sudah 185.156 jiwa meninggal akibat Covid-19. Data tersebut merupakan update terbaru yang dirilis oleh Worldometers per pukul 18.04 WIB, hari ini.

Berdasar data yang sama, sejauh ini sebanyak 729.873 orang telah berhasil sembuh. Sedangkan 1.741.427 pasien Covid-19 lainnya sedang menjalani perawatan. Namun, 57.952 pasien (3 persen) di antaranya berada dalam kondisi kritis atau serius.

Amerika Serikat, Spanyol dan Italia masih bertengger di tabel teratas negara dengan jumlah kasus Covid-19 sekaligus kematian tertinggi. Berikut 10 negara dengan kasus positif corona terbanyak, berdasarkan update data pada 23 April 2020:

1. AS: 849.092 kasus (47.681 meninggal dan 84.050 sembuh)

2. Spanyol: 213.024 kasus (22.157 meninggal dan 89.250 sembuh)

3. Italia: 187.327 kasus (25.085 meninggal dan 54.543 sembuh)

4. Perancis: 159.877 kasus (21.340 meninggal dan 40.657 sembuh)

5. Jerman: 150.729 kasus (5.315 meninggal dan 103.300 sembuh)

6. Inggris: 133.495 kasus (18.100 meninggal dan sembuh tak terdata)

7. Turki: 98.674 kasus (2.376 meninggal dan 16.477 sembuh)

8. Iran: 87.026 kasus (5.481 meninggal dan 64.843 sembuh)

9. China: 82.798 kasus (4.632 meninggal dan 77.207 sembuh)

10. Rusia: 62.773 kasus (555 meninggal dan 4.891 sembuh).

Wolrdometers tidak mencantumkan data kesembuhan di Inggris. Namun, jika merujuk pada data CSSE Johns Hopkins University, dari total 134.639 kasus positif corona di Inggris, tercatat 18.151 jiwa meninggal dan 691 orang sembuh.

Baca juga artikel terkait VIRUS CORONA atau tulisan lainnya dari Addi M Idhom

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Agung DH