Menuju konten utama
Info Covid-19 Terkini

Update Corona 2 Maret 2022 & Omicron Dunia: Positif Covid 439 Juta

Update Corona 2 Maret 2022 dan Omicron dunia hingga pukul 11.15 WIB mencapai 438.977.095 kasus positif.

Update Corona 2 Maret 2022 & Omicron Dunia: Positif Covid 439 Juta
Petugas kesehatan melihat hasil tes usap cepat antigen di kawasan kuliner Pasar Lama, Tangerang, Banten, Jumat (28/1/2022). ANTARA FOTO/Fauzan/wsj.

tirto.id - Update Corona di dunia kembali dilaporkan pada hari ini, Rabu, 2 Maret 2022 dari kasus positif hingga perkembangan Omicron terkini.

Dilansir Worldometers, update COVID-19 hingga Rabu (2/3/2022) per pukul 11.15 WIB melaporkan angka kasus positif telah mencapai 438.977.095 yang jika dibulatkan, angkanya menjadi 439 juta.

Dari jumlah itu, sebanyak 5.984.486 orang dinyatakan meninggal dunia dan untuk kesembuhan meningkat jadi 371.159.789 pasien.

Untuk kasus aktif saat ini tercatat sebanyak 61.832.820 dari seluruh negara yang terkena wabah SARS CoV-2, di mana 74.766 orang kondisinya adalah kritis.

Berikut 10 negara dengan kasus Corona tertinggi di dunia pada hari ini:

1. Amerika Serikat: 80.69.924 kasus positif, 977.402 kasus kematian, 53.730.805 kesembuhan, dan 25.989.717 kasus aktif.

2. India: 42.938.599 kasus positif, 514.246 kasus kematian, 42.338.673 kesembuhan, dan 85.680 kasus aktif.

3. Brasil: 28.811.165 kasus positif, 649.717 kasus kematian, 26.506.005 kesembuhan, dan 1.655.443 kasus aktif.

4. Prancis: 22.782.609 kasus positif, 138.576 kasus kematian, 21.080.677 kesembuhan, dan 1.563.356 kasus aktif.

5. Inggris: 18.985.568 kasus positif, 161.630 kasus kematian, 17.537.214 kesembuhan, dan 1.286.724 kasus aktif.

6. Rusia: 16.495.369 kasus positif, 352.446 kasus kematian, 13.748.465 kesembuhan, dan 2.394.458 kasus aktif.

7. Jerman: 14.974.713 kasus positif, 123.721 kasus kematian, 11.239.600 kesembuhan, dan 3.611.392 kasus aktif.

8. Turki: 14.149.341 kasus positif, 94.648 kasus kematian, 13.437.729 kesembuhan, dan 616.964 kasus aktif.

9. Italia: 12.829.972 kasus positif, 155.000 kasus kematian, 11.601.742 kesembuhan, dan 1.073.230 kasus aktif.

10. Spanyol: 11.036.085 kasus positif, 99.883 kasus kematian, 9.679.247 kesembuhan, dan 1.256.955 kasus aktif.

Update COVID-19 & Omicron Indonesia

Indonesia berada di urutan 16 dunia untuk kasus Corona tertinggi di dunia dengan Indonesia dengan 5.589.176 kasus positif.

Data resmi Satgas COVID-19 Indonesia sampai Selasa kemarin, 1 Maret 2022 menyebutkan, jumlah itu diperoleh setelah ada tambahan 24.728 kasus positif harian baru.

Data pasien yang meninggal dunia bertambah 325 kasus, sehingga total kasus kematian menjadi 148.660.

Untuk pasien sembuh juga mengalami peningkatan, yakni 4.901.302 orang setelah bertambahnya 39.887 kasus sembuh baru.

Sementara untuk kasus aktif di Tanah Air menjadi 539.214, di mana 2.911 orang berada dalam kondisi yang serius.

Dikutip Antara, kasus Omicron varian BA.2 di Indonesia saat ini telah terdeteksi sekitar 252 kasus.

Kementerian Kesehatan RI menyebutkan, deteksi kasus tersebut diperoleh berdasarkan pengamatan jumlah kasus hingga Februari 2022.

"Terkait varian BA.2 sebenarnya kita sudah mendeteksi varian ini. Kalau kita lihat jumlah varian BA.2 yang saat ini sudah bisa deteksi itu sekitar 252 varian," kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi.

Varian Omicron BA.2 memiliki karakteristik lebih cepat menular, juga meningkatkan keparahan pasien yang terpapar. Tapi, varian tersebut dipastikan belum mendominasi di Indonesia.

"Dari pola yang ada hingga saat ini memang tak hanya di Indonesia, tapi di dunia 90 persen itu Omicron didominasi BA.1," kata Nadia.

Sebelumnya Direktur Pasca-Sarjana Universitas YARSI Prof Tjandra Yoga Aditama mengatakan varian Omicron (B.1.1.529) memiliki sejumlah bentuk, di antaranya BA.1, BA.1.1, BA.2 dan BA.3.

"Angka rata-rata BA.2 dunia mencapai 21,09 persen dari semua Omicron. Jadi, satu dari lima Omicron di dunia sekarang ini adalah jenis BA.2," katanya.

Namun, terdapat sejumlah negara dengan varian BA.2 yang dominan atau lebih dari 50 persen kasus, di antaranya Brunei Darussalam, Filipina, Bangladesh, China, India, Nepal, dan Pakistan.

Update Omicron Dunia

Subvarian baru Omicron BA.2 terkonfirmasi menyebar di banyak negara

Varian siluman BA.2 saat ini terkonfirmasi menyebar di banyak negara, termasuk Indonesia. BA.2 memiliki dua gejala selain yang ada pada jenis Omicron pertama, yakni pusing dan kelelahan.

"Setiap kali ada varian baru, kami harus waspada," kata Dr. Bobby Mukkamala, spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan di Flint dan ketua American Medical Association dilansir laman 12 News.

Mukkamala mengatakan, kabar baiknya adalah BA.2 mirip dengan strain asli varian Omicron dalam tingkat keparahan gejalanya.

"Jadi sangat disayangkan ya, ada varian baru di luar sana yang harus kita khawatirkan? Ya. Tapi kenyataannya, sepertinya tidak ada orang yang berada di rumah sakit seperti varian Omicron yang asli, "ucap mukkamala.

BA.2 30% lebih menular daripada versi asli Omicron, BA.1., dan sekarang menyebabkan sekitar 1 dari 5 kasus COVID-19 di seluruh dunia, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Mukkamala memperingatkan agar tidak berpikir bahwa seseorang yang dites positif untuk jenis asli Omicron tidak dapat mengontrak BA.2.

"Tetapi sekali lagi, hasil tes positif, tetapi dengan cara yang sangat ringan atau tanpa gejala sangat berbeda dengan khawatir sampai benar-benar sakit dan berakhir di rumah sakit. Yang terakhir tidak mungkin terjadi," katanya.

Mukkamala mengatakan bahwa sementara BA.2 tampaknya tidak terlalu mengkhawatirkan saat ini, ada orang lain di sekitar kita yang mungkin berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi.

"Apakah itu nenek dan kakek, apakah itu penderita diabetes, yang sistem kekebalannya bagus, apakah seseorang menjalani kemoterapi untuk kasus mereka, kita harus ingat apa yang kita bawa pulang ke teman dan keluarga kita dan bagaimana meminimalkan paparan mereka saat masih berusaha untuk kembali normal," tukas Mukkamala.

Baca juga artikel terkait UPDATE CORONA DUNIA atau tulisan lainnya dari Dhita Koesno

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Dhita Koesno
Editor: Iswara N Raditya