Menuju konten utama

Update Banjir Semarang, Dampak, dan Kerugiannya

Banjir Semarang dikabarkan mulai surut dan warga bisa beraktifitas normal. Simak penjelasan lengkap dan lokasi yang masih terdampak.

Update Banjir Semarang, Dampak, dan Kerugiannya
Seorang warga berjalan melintasi banjir yang merendam di sekitar permukiman rumahnya di kawasan Jalan Trimulyo, Semarang, Jawa Tengah, Minggu (17/3/2024). ANTARA FOTO/Makna Zaezar/nym.

tirto.id - Banjir Semarang dilaporkan mulai surut pada hari Kamis, 21 Maret 2024. Lokasi genangan air tinggal menyisakan di kawasan Trimulyo, Genuk, Semarang.

Hevearita Gunaryanti Rahayu, Wali Kota Semarang, menyebutkan beberapa lokasi yang terkena dampak banjir di Semarang kini sudah mulai mengering.

Di antaranya ialah Gebanganom, Terboyo Wetan, Muktiharjo Lor, Gebanganom, dan Gebangsari. Namun demikian, satu lokasi yang masih terendam banjir adalah Trimulyo yang masuk kecamatan Genuk.

"Ini tinggal Trimulyo saja. Aktivitas warga pun sudah kembali normal. Siang kemarin kami mengundang lurah se-Kecamatan Genuk, Camat Genuk, dan DPU. Kemudian kita atur seperti strategi perang lah. Dan kami letakkan pompa mobile di Trimulyo," ujar Ita, panggilan Wali Kota Semarang, seperti dikutip Antaranews.

Pihaknya masih terus melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak, termasuk rencana penanganan pasca banjir. Pemkot Semarang juga bakal melakukan kalkulasi terkait perbaikan infrastruktur setelah menyelesaikan penyerahan bantuan terhadap warga dalam bentuk bahan mentah dan nasi bungkus.

Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Semarang diminta membuat laporan daftar wilayah yang terdampak banjir hingga menjadi bahan evaluasi dalam upaya penanganan banjir.

Update Terkini Banjir Semarang

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang pada Selasa (19/3/2024) menyatakan hingga hari keenam wilayah yang masih terkena dampak banjir adalah di Kelurahan Genuksari, Trimulyo dan Jalan Raya Kaligawe, Kecamatan Genuk.

"Update terkini dampak banjir di beberapa titik sudah mulai surut dari genangan, kecuali untuk wilayah Kecamatan Genuk masih ada di Kelurahan Genuksari dan Trimulyo," kata Endro P Martanto, Kepala BPBD Kota Semarang.

Ketinggian air di dua kelurahan tersebut berkisar antara 40-60 cm. Selain itu, banjir juga masih terjadi di sepanjang Jalan Raya Kaligawe atau lokasinya di Rumah Sakit Islam (RSI) Sultan Agung. Kendati demikian, lalu lintas dari arah Demak dilaporkan sudah lancar.

Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Semarang juga diminta oleh Wali Kota Semarang agar melakukan pembersihan lumpur di pemukiman warga ditambah penyediaan air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Moedal, DPU, Perkim, Kementerian Sosial, hingga melibatkan Brimob.

Bantuan lain dari masyarakat yang mengalir ialah berupa selimut, popok, pembalut, dan obat-obatan.

Proses pendataan turut dilakukan pemerintah setempat terhadap jalan yang rusak dan rumah warga yang terdampak banjir Semarang. Nantinya, tindak lanjut akan ditangani Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) dan Dinas Pekerjaan Umum (DPU).

Sementara banjir di kabupaten Kudus menyebabkan antrean kendaraan dari arah Kudus menuju Semarang yang melintasi Jalan Lingkar Kencing Kudus - Welahan Jepara - Mijen Demak.

Kendaraaan semakin mengular pada Rabu (20/3/2024) setelah terdapat sebuah ruas jalan yang teredam banjir di Desa Bermi, Kecamatan Mijen, Kabupaten Demak. Genangan air di Desa Bermi itu berkisar 30 cm dan memenuhi jalan sepanjang 300 meter.

Baca juga artikel terkait BANJIR SEMARANG 2024 atau tulisan lainnya dari Beni Jo

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Beni Jo
Penulis: Beni Jo
Editor: Dipna Videlia Putsanra