Menuju konten utama

Peta Banjir Demak 2024, Jumlah Korban, & Update Kondisi Terkini

Banjir Demak 2024 disebabkan 6 tanggul Sungai Wulan dan intensitas hujan yang tinggi. Simak peta lokasi terdampak dan update kondisi terkini.

Peta Banjir Demak 2024, Jumlah Korban, & Update Kondisi Terkini
Warga menyaksikan jalan Pantura yang terendam banjir di Karanganyar, Demak, Jawa Tengah, Minggu (17/3/2024). ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho/foc.

tirto.id - Banjir Demak menyebabkan 89 desa di 11 kecamatan terencam air dengan ketinggian 30-80 cm sejak Senin, (18/3/2024). Pemkab Demak kini menerapkan WFH untuk ASN yang kantornya terkena dampak.

Laporan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak menyebutkan wilayah yang terkena dampak banjir meliputi Kecamatan Demak, Kecamatan Karangtengah, Kecamatan Sayung, dan Kecamatan Mranggen.

Kemudian Kecamatan Wonosalam, Kecamatan Karanganyar, Kecamatan Karangawen, dan Kecamatan Kebonagung. Hal yang sama dialami Kecamatan Guntur, Kecamatan Dempet, serta Kecamatan Gajah.

Masih menurut sumber yang sama, jumlah warga yang terdampak banjir sejumlah 93.149 jiwa. Sedangkan yang mengungsi sekitar 22.725 orang. Mereka tersebar di 45 lokasi pengungsian.

Update Kondisi Terkini Banjir Demak

Pada Rabu, (20/3), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Demak menerapkan skema Work From Home (WFH) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang kantornya terkena dampak banjir.

"Saat ini sebagian besar perkantoran pemerintah di Kabupaten Demak memang tergenang banjir sehingga sejak Senin (18/3) diberlakukan WFH," ucap Eisti'anah, Bupati Demak, dikutip Antaranews.

Banjir Demak telah menggenangi sejumlah wilayah perkantoran Pemkab setempat. Selain itu, lokasi lain yang terkena dampak adalah alun-alun Demak, kompleks makam Sultan Demak Bintoro Raden Fatah, kompleks makam Sunan Kalijaga, dan pelataran Masjid Agung Demak.

Sebanyak 7 mesin pompa penyedot air milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) dikerahkan di wilayah Kecamatan Demak Kota.

Sementara BNPB mentargetkan proses pengeringan banjir yang melanda Kabupaten Demak dan Kudus bisa selesai selama 3 hari.

"Melihat pengalaman sebelumnya butuh waktu 4-5 hari untuk mengeringkan genangan banjir itu tapi untuk mendukung operasional logistik puasa-Lebaran melintasi jalur Jalan Raya Demak-Kudus-Pantura maka dikebut selesai tiga hari," ucap Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB.

Hasil pantauan Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) Kabupaten Demak pada Rabu (20/3), menyebutkan perumahan warga masih terendam air dari Pasar Gajah ke arah Kudus dengan ketinggian variatif.

Sepanjang jalur Pantura yang menghubungkan Demak dan Kudus juga dibangun banyak tenda oleh warga yang mengungsi. Salah satunya di desa Wonorejo dengan jumlah pengungsi sebanyak 500 orang. Mereka berada di sepanjang jalan Pantura.

Jebolnya 6 tanggul sepanjang aliran Sungai Wulan sejak Rabu (13/3) turut memicu banjir di Kabupaten Demak selain disebabkan intensitas hujan yang sangat tinggi.

Minggu (17/3), tanggul lain di Sungai Wulan juga kembali jebol hingga menyebabkan banjir sepanjang perbatasan Kabupaten Demak dan Kudus. Antrean panjang kendaraan turut memenuhi ruas jalan dari arah Kabupaten Kudus menuju Semarang yang melewati Jalan Lingkar Kencing Kudus - Welahan Jepara - Mijen Demak.

Baca juga artikel terkait BANJIR DEMAK 2024 atau tulisan lainnya dari Beni Jo

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Beni Jo
Penulis: Beni Jo
Editor: Dipna Videlia Putsanra