Menuju konten utama

Unsur Interpretasi Citra dan Contohnya di Penginderaan Jauh

Interpretasi citra merupakan kajian lanjutan setelah proses penginderaan jauh. Simak unsur, contoh, dan tahapan interpretasi citra di bawah ini.

Unsur Interpretasi Citra dan Contohnya di Penginderaan Jauh
Ilustrasi interpretasi citra dalam penginderaan jauh. Citra satelit pesisir kota Palu yang berdekatan dengan Jembatan Kuning setelah diguncang gempa dan tsunami pada Senin, (1/10/18). FOTO/Digital Globe (USA) dan The Netherlands

tirto.id - Interpretasi citra adalah kegiatan mengkaji foto udara dan/atau citra. Tujuannya adalah mengidentifikasi dan menilai arti penting suatu objek dalam ilmu tertentu, seperti geologi, geografi, dan ekologi. Interpretasi citra dapat dilakukan setelah melalui proses penginderaan jauh.

Dikutip dari buku Penginderaan Jauh dan Interpretasi Citra (1990) karya Thomas M. Lillesand, penginderaan jauh adalah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi suatu objek, daerah, atau fenomena. Data tersebut diperoleh dengan alat, tanpa berkontak langsung dengan objek.

Hasil observasi penginderaan jauh disebut sebagai citra, yaitu gambaran atau penampakan dari suatu objek yang sedang diamati. Sebagai contoh, setelah memotret bunga di kebun, foto bunga yang kita ambil itu disebut sebagai citra bunga.

Supaya dapat dimanfaatkan, citra yang diambil harus diinterpretasikan atau ditafsirkan terlebih dahulu, atau yang disebut interpretasi citra.

Hasil interpretasi citra dapat menghasilkan data numerik atau visual. Data numerik diperoleh dari interpretasi citra secara digital. Sementara itu, data visual diperoleh dari hasil interpretasi secara manual.

Tahapan Interpretasi Citra pada Penginderaan Jauh

Tahapan interpretasi citra penting dipahami untuk memperoleh informasi tentang suatu objek, daerah, atau fenomena. Melansir Modul Bahan Ajar Kurikulum SMK Geomatika (2013), tahapan interpretasi citra di penginderaan jauh mencakup beberapa langkah, yakni:

1. Tahap deteksi

Objek yang tergambar pada citra diidentifikasi berdasarkan ciri yang terekam.

2. Tahap identifikasi

Tahapan interpretasi ini dilakukan untuk mengenali objek yang tergambar pada citra dengan ciri-ciri berupa spektoral, spasial, dan temporal.

3. Tahap analisis

Tahap analisis yaitu penilaian atas fungsi dan kaitan antar-objek dengan cara interpretasi dan analisis citra. Hasilnya berupa klasifikasi yang menuju arah teorisasi dan akhirnya dapat ditarik kesimpulan dari penilaian tersebut

Unsur Interpretasi Citra dan Contohnya

Melansir Modul Geografi, unsur-unsur interpretasi citra penginderaan jauh meliputi:

1. Rona

Rona adalah tingkat kecerahan/kegelapan suatu objek yang terdapat pada citra. Contoh interpretasi citra pada unsur ini adalah air laut, yang memantulkan rona gelap, dan pasir yang menentukan rona terang.

2. Warna

Warna, adalah wujud tampak mata dengan menggunakan spektrum sempit, lebih sempit dari spektrum tampak. Contohnya, warna coklat kekuningan pada air menandakan air tersebut keruh.

3. Bentuk

Bentuk, merupakan variabel kualitatif yang mencerminkan konfigurasi atau kerangka objek. Bentuk merupakan atribut yang jelas dan khas sehingga banyak obyek-obyek di permukaan bumi dapat langsung dikenali pada saat interpretasi citra melalui unsur bentuk saja.

4. Ukuran

Ukuran, adalah atribut objek yang meliputi jarak, luas, volume, ketinggian tempat dan kemiringan lereng. Ukuran merupakan faktor pengenal yang dapat digunakan untuk membedakan obyek-objek sejenis yang terdapat pada foto udara sehingga dapat dikatakan bahwa ukuran sangat mencirikan suatu objek.

Contoh interpretasi citra pada unsur ukuran dapat dilihat dari penampakan lapangan dan pohon. Kendati sama-sama berwarna hijau dengan rona dan tekstur mirip, ukuran keduanya berbeda. Tampak dari atas, lapangan jelas lebih luas ukurannya dibanding pohon.

5. Tekstur

Tekstur biasanya dinyatakan dengan indikator kasar, sedang, dan halus. Contoh interpretasi citra pada unsur ini adalah penampakan pohon besar yang bertekstur kasar. Perkebunan bertekstur sedang sementara tanah kosong cenderung halus.

6. Pola

Pola atau susunan keruangan merupakan ciri yang menandai perbedaan objek bentukan manusia dan objek alamiah. Contoh interpretasi citra pada unsur ini adalah aliran sungai di daerah pegunungan yang memiliki pola aliran radial sentrifugal.

7. Bayangan

Unsur interpretasi citra yang berikutnya adalah bayangan. Bayangan bersifat menyembunyikan detail atau objek yang berada di daerah gelap. Objek atau gejala yang terletak di daerah bayangan biasanya hanya tampak samar-samar atau bahkan tidak tampak sama sekali.

Meskipun membatasi gambaran penuh suatu objek pada foto udara, terkadang bayangan justru menjadi kunci penting dalam interpretasi citra. Bayangan juga penting untuk mengenali suatu objek karena biasanya justru kelihatan lebih jelas melalui bayangannya.

8. Situs

Situs adalah tempat kedudukan suatu objek dengan obyek lain di sekitarnya. Situs bukan merupakan ciri objek secara langsung tetapi dalam kaitannya dengan lingkungan sekitar. Contohnya pola pemukiman yang memanjang sejajar dengan jalan.

9. Asosiasi

Asosiasi diartikan sebagai keterkaitan antara objek satu dengan obyek lain. Adanya keterkaitan itu, maka terlihatnya suatu obyek sering merupakan petunjuk bagi obyek lain. Contoh interpretasi citra pada unsur ini adalah kereta yang berasosiasi dengan rel kereta di sekitarnya.

Baca juga artikel terkait GEOGRAFI atau tulisan lainnya dari Ruhma Syifwatul Jinan

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Ruhma Syifwatul Jinan
Penulis: Ruhma Syifwatul Jinan
Editor: Fadli Nasrudin