tirto.id - Penginderaan jauh merupakan perkembangan dari teknologi pemotretan yang dilakukan di udara. Pemotretan ini bertujuan untuk mengetahui keadaan permukaan bumi secara detail untuk membantu proses pemetaan bumi.
Melalui penginderaan jauh, eksplorasi luar angkasa berhasil dilakukan sejak abad ke-19 dan pada 1960-an sudah banyak satelit buatan yang beredar. Teknik penginderaan jauh menggunakan alat yang disebut pengindera atau sensor.
Insyani RS (penyusun) dalam buku Dasar-dasar Penginderaan Jauh (2019) mendefinisikan penginderaan jauh adalah teknik untuk memperoleh dan menganalisis tentang berbagai hal yang ada di bumi tanpa mendatangi langsung objek yang dimaksud.
Pendapat Ahli Tentang Penginderaan Jauh
Pengertian penginderaan jauh menurut para ahli memiliki perbedaan satu sama lain:
1. Lilesand dan Keifer (1990), mendefinisikan penginderaan jauh adalah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang suatu objek, daerah atau fenomena melalui analisis data yang diperoleh dengan suatu alat tanpa kontak langsung dengan objek, daerah atau fenomena yang dikaji.
2. Lingdren (1985) mengartikan penginderaan jauh adalah berbagai teknik yang dikembangkan untuk perolehan dan Analisa informasi tentang bumi. Informasi tersebut khusus berbentuk radiasi elektromagnetik yang dipantulkan atau dipancarkan dari permukaan bumi.
3. Sabins mendefinisikan penginderaan jauh sebagai ilmu untuk memperoleh, mengolah, dan menginterpretasi citra yang telah direkam yang berasal dari interaksi antara gelombang elektromagnetik.
Pendapat para ahli tersebut didukung pula oleh definisi yang diajukan oleh beberapa institusi, di antaranya definisi menurut National Ocean Service (NOS) (2013). NOS berpendapat bahwa penginderaan jauh ialah ilmu untuk memperoleh informasi tentang objek atau daerah dari kejauhan, biasanya dari pesawat atau satelit.
Pengideraan jauh juga memiliki beberapa komponen atau sistem dalam pelaksanaannya. Menurut Sutanto (1994) dalam Dasar Sistem Informasi Geografi dan Aplikasinya menggunakan ARCGIS 9.3 komponen tersebut meliputi sumber tenaga, atmosfir, interaksi tenaga dengan benda di permukaan bumi, sensor, sistem pengolahan data, dan berbagai pengguna data.
Definisi Penginderaan Jauh Menurut Studi Geografi
Sementara menurut studi geografi yang tertuang dalam buku Penginderaan Jauh: Buku Ajar Program Studi Geografi terdiri atas beberapa komponen sistem, antara lain:
1. TenagaDaya komponen yang akan mengenai objek, untuk kemudian memantulkan atau memancarkan kembali tenaga sesuai karakteristik objek.
2. Atmosfer
Di atmosfer banyak terdapat gas-gas (O3, CO2) dan uap air (H2O) yang dapat menghalangi gelombang elektromagnetik untuk sampai ke permukaan bumi. Bagian dari gelombang elektromagnetik yang dapat melalui atmosfer disebut jendela atmosfer.
3. Interaksi tenaga dengan objek
Tidak semua tenaga dapat sampai ke permukaan bumi, karena atmosfer menahannya. Bagian dari atmosfer yang meloloskan gelombang elektromagnetik disebut jendela atmosfer.
4. Sensor
Sensor muncul ketika ada suatu objek. Sensor merupakan alat perekam gelombang elektromagnetik yang dipantulkan atau dipancarkan oleh objek di permukaan bumi.
5. Perolehan data
Masing-masing objek yang berbeda-beda karakteristiknya merespons tenaga tersebut, sehingga objek dapat dikenali dari pola spektralnya. Perolehan data maksudnya adalah cara memperoleh/ekstraksi data dari citra.
6. Pengguna atau manusia sebagai operator/interpreter atau penafsir citra.
Manfaat Penginderaan Jauh
Penginderaan jauh sangat penting untuk kita pelajari. Manfaatnya kita dapat memahami keadaan suatu wilayah secara detail tanpa perlu kontak langsung kepada objek.
Kita juga dapat mengkaji keberadaan suatu wilayah secara mendalam melalui pengumpulan data yang telah dilakukan. Selain itu, dengan mempelajari penginderaan jauh kita juga dapat memiliki keterampilan artistik dari tata gambar dan warna saat menganalisis data.
Penulis: Nika Halida Hashina
Editor: Agung DH