Menuju konten utama

Unit Chip Huawei Siapkan Skenario Terburuk Hadapi Pelarangan AS

Unit chip Huawei, HiSilicon, mengatakan pihaknya memperkirakan AS akan memutuskan akses ke komponen dan teknologi canggih.

Unit Chip Huawei Siapkan Skenario Terburuk Hadapi Pelarangan AS
Kantor Huawei. FOTO/arnnet.com

tirto.id - HiSilicon, unit chip Huawei telah mempersiapkan diri untuk skenario yang menghambat kinerja perusahaan, seperti prosedur sulit yang harus dilalui perusahaan AS yang ingin memasok suku cadang atau perangkat semi konduktor ke Huawei.

Melalui sebuah perintah eksekutif, AS mengeluarkan pelarangan penggunaan perangkat Huawei oleh perusahaan telekomunikasi AS dan beberapa aturan lainnya, seperti mengharuskan perusahaan AS mendapat perizinan dari pemerintah untuk memasok perangkat elektronik ke Huawei.

South China Morning Post melansir, unit semikonduktor untuk Huawei merancangkan rencana kontingensi beberapa tahun lalu.

Rencana tersebut termasuk mempersiapkan diri untuk kejadian macetnya pasokan seperti yang nampaknya akan dialami Huawei dalam waktu dekat ini.

Meskipun, tidak benar-benar menginginkan hal ini terjadi, HiSilicon berdedikasi untuk memasok komponen utama demi kelangsungan hidup perusahaan.

Dengan langkah AS memblacklist Huawei, rencana kontingensi tersebut akan dijalankan dan akan memastikan keamanan strategis atas hampir semua produk perusahaan dan suplai launjutan untuk hampir semua produk.

Pesan tersebut disampaikan melalui memo oleh Presiden HiSilicon, Teresa He Tingbo dan viral di media sosial Cina, Weibo pada Jumat (17/5/2019).

Huawei mengonfirmasi keaslian memo tersebut namun menolak memberikan detail lebih lanjut.

Melalui HiSilicon, Huawei yang berbasis di Shenzhen, Cina mengembangkan perangkat chip mereka sendiri untuk digunakan di ponsel dan produk jaringan.

Intel dan Qualcomm adalah alternatif penyedia chip. Pada Maret lalu, Huawei juga mengembnagkan sistem operasi (OS) mereka sendiri untuk ponsel pintar dan komputer kalau kalau perusahaan teknologi AS tidak bisa memenuhi permintaaan mereka.

Huawei juga telah menimbun komponen yang diproduksi oleh perusahaan AS selama lebih dari satu tahun, menurut sebuah badan analis, Haitong and Canalys.

Langkah tersebut unutk memastikan Huawei dapat terus membuat produk yang bergantung pada teknologi inti dari suplai AS seperti Intel dan Qualcomm.

Asia Nikkei, menyebut bahwa rencana Huawei untuk menanggulangi kejadian terburuk yang menimpa Huawei berlangsung selama 6 bulan terakhir dan tidak terbatas pada chip, tapi juga bermacam-macam perangkat elektronik, termasuk komponen pasif dan perangkat optik.

Sedangkan untuk komponen yang lebih krusial, Huawei telah mempersiapkan stok setara dengan produksi satu tahun lebih.

Di kawasan Asia, pemasok terbesar Huawei adalah Sony dan Taiwan Semiconductor Manufacturing Co.

Perusahaan ponsel terbesar kedua di dunia tersebut juga mulai sertifikasi terhadap chip, komponen optikal, dan perangkat teknologi kamera dan komponen lainnya yang diproduksi oleh perusahaan diluar AS.

“Sebelumnya, Huawei hanya akan menggunakan komponen elektronik dari satu atau dua perusahaan terbaik di dunia, namun tahun ini mereka membentuk tim untuk menjangkau tiga sampai empat pemasok untuk setiap komponen,” kata salah seorang sumber.

“Tujuan terpenting adalah menghindari keadaan terburuk, yaitu produk ponsel, layanan jaringan, dan telekomunikasi Huawei tidak dapat terlaksana karena pelarangan AS dan hal lain terkait perang dagang [AS-Cina],” lanjutnya.

Skenario terburuk Huawei tersebut benar-benar terjadi usai Menteri Perdagangan AS, Wilbur Ross mengatakan pada Kamis (16/5/2019) bahwa blacklist terhadap perusahaan telekomunikasi raksasa tersebut akan berlaku mulai Jumat (17/5/2019).

“Perintah atas Huawei tersebut akan berlaku mulai besok,” ujarnya dalam sebuah wawancara di Bloomberg TV, dikutip oleh Reuters.

Huawei dan 70 perusahaan afiliasinya masuk dalam “Daftar Entitas” yang mengharuskan adanya lisensi dari pemerintah jika ingin bertransaksi dengan Huawei.

“Pengajuan lisensi mungkin daja ditolak,” sahut pihak departemen perdagangan menanggapi hal tersebut.

Intinya untuk saat ini tidak akan mudah bagi Huawei untuk mendapatkan suplai komponen dari perusahaan teknologi dan semikonduktor AS.

Baca juga artikel terkait HUAWEI atau tulisan lainnya dari Anggit Setiani Dayana

tirto.id - Teknologi
Penulis: Anggit Setiani Dayana
Editor: Yandri Daniel Damaledo