tirto.id - Pembahasan tentang keberadaan pengungsi Rohingya di Indonesia belakangan tengah menjadi sorotan. Terbaru, mengutip laporan Tirto, sekitar 315 orang pengungsi Rohingya kembali mendarat di Provinsi Aceh, yakni di wilayah pesisir Blang Raya Kabupaten Pidie dan pantai Blang Ulam, Kabupaten Aceh Besar, pada Minggu (10/12/2023).
Terkait isu keberadaan pengungsi Rohingya di Indonesia, sebelumnya Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) menegaskan bahwa Indonesia tak punya kewajiban untuk menampung Rohingya. Hal ini karena Indonesia bukan termasuk negara yang menandatangani Konvensi PBB tentang Pengungsi.
Diketahui, bantuan dari Indonesia untuk Rohingya selama ini hanya untuk alasan kemanusiaan. Oleh karena itu, pemerintah saat ini tengah mencari jalan untuk menemukan solusi terkait permasalahan Rohingya ini, termasuk upaya repatriasi atau pemulangan kembali.
Dilaporkan sebelumnya, sempat terjadi penolakan atas kedatangan pengungsi Rohingya di beberapa wilayah di Aceh oleh warga lokal. Terbaru, pada Minggu (10/12/2023), kedatangan pengungsi tersebut ditolak oleh warga di Kabupaten Pidie, Aceh.
Tak hanya itu, perdebatan terkait pro dan kontra keberadaan pengungsi Rohingya juga ramai beredar di media sosial. Berbagai narasi dan klaim di media sosial pun beredar terkait isu ini. Terbaru, beredar klaim yang menyebut bahwa UNHCR meminta satu pulau di Indonesia untuk pengungsi Rohingya.
Klaim ini diantaranya diunggah oleh akun Instagram “thebook_historyworld30”. pada Sabtu (2/2/2023). dengan keterangan narasi pada gambar yang berbunyi, “UNHCR minta pengungsi di berikan 1 pulau. Dari sini sudah jelas bukan kenapa mereka berbondong2 datang ke Indonesia karena ada yang menjanjikan. Kabarnya ada yang mendarat lagi tgl 2 desember bayangkan sudah berapa banyak pengungsi yg masuk Indonesia, up terus yuk”.
Unggahan tersebut juga disertai takarir, yang bunyinya, “Minta 1 pulau Hah Minta Kerjaan minta tanah perjanjian tuhan Lu pikir Indonesia milik Tanah perjanjian lu”.
Sebagai informasi, United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) adalah organisasi internasional di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menangani masalah pengungsi.
Klaim dengan narasi yang sama juga diunggah oleh pengguna akun X (sebelumnya Twitter), @Mooncalfdung, pada Rabu (6/12/2023). Melalui unggahannya yang viral di X, ia menyebut bahwa sikap UNHCR keterlaluan karena meminta pulau untuk Rohingya.
"UNHCR ini keterlaluan ya. Keterlaluan banget. Dengan entengnya minta 1 pulau kosong buat Rohingya. Sorry ya, Israel dulu awalnya juga minta satu tempat akhirnya ngejajah Palestine," cuitnya di X.
Lantas, benarkah klaim yang menyebut bahwa UNHCR meminta satu pulau di Indonesia untuk pengungsi Rohingya?
Penelusuran Fakta
Pertama-tama, Tim Riset Tirto melakukan penelusuran untuk mengetahui asal usul dan kebenaran klaim tersebut dengan memasukan kata kunci “UNHCR meminta satu pulau di Indonesia untuk pengungsi Rohingya” ke mesin pencarian Google. Hasilnya, tidak ada satupun informasi maupun sumber kredibel yang membenarkan hal tersebut.
Tirto melanjutkan penelusuran dengan menelusuri laman dan beberapa akun media sosial resmi dari “UNHCR” lembaga yang namanya dicatut dalam klaim.
Dari penelusuran Tirto ke laman dan sejumlah akun media sosial resmi UNHCR, tidak ditemukan satu pun informasi maupun rilis resmi yang menyebutkan bahwa UNHCR meminta satu pulau di Indonesia untuk pengungsi Rohingya.
Melalui akun instagram resminya, @UNHCRIndonesia, diketahui bahwa asal usul isu yang mengklaim bahwa UNHCR meminta satu pulau di Indonesia untuk pengungsi Rohingya berasal dari komentar akun yang mengatasnamakan UNHCR.
Dalam kesempatan yang sama, UNHCR memastikan bahwa komentar yang mengklaim bahwa UNHCR meminta satu pulau di Indonesia untuk pengungsi Rohingya merupakan hoaks dan bukan berasal dari akun resmi mereka.
Berikut adalah daftar akun asli UNHCR Indonesia yang telah terverifikasi resmi:
- Situs web: www.unhcr.org/id/
- Akun X: @UNHCRIndo
- Instagram: @UNHCRIndonesia
- Facebook: UNHCR Indonesia
- TikTok: @unhcrindonesia
Dalam salah satu poin dalam rilis resmi tersebut, UNHCR menyebut bahwa kedatangan pengungsi Rohingya di Indonesia bukan untuk melakukan eksploitasi terhadap masyarakat Indonesia.
“Mereka datang karena adanya keputusasaan yang disebabkan oleh meningkatnya pembunuhan, penculikan, dan situasi berbahaya di tempat mereka tinggal sebelumnya," tulis UNHCR.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran fakta yang dilakukan, tidak ditemukan keterangan resmi yang menyebut bahwa UNHCR meminta satu pulau di Indonesia untuk pengungsi Rohingya.
UNHCR sendiri melalui penjelasan dalam akun media sosial resminya telah membantah kebenaran dari klaim tersebut.
Jadi, klaim yang menyebutkan bahwa UNHCR meminta satu pulau di Indonesia untuk pengungsi Rohingya bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).
==
Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Periksa Data, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.
Editor: Farida Susanty