tirto.id - Presiden AS, Donald Trump, mengatakan pada hari Sabtu (2/3/2019), Korea Utara tidak ada masa depan ekonomi jika mengembangkan senjata nuklir.
“Korea Utara memiliki masa depan ekonomi yang luar biasa cemerlang jika mereka membuat kesepakatan, tetapi mereka tidak memiliki masa depan ekonomi jika mereka memiliki senjata nuklir," kata Trump pada Konferensi Tindakan Politik Konservatif, sebagaimana dikutip Channel News Asia.
Sebelumnya presiden Korea Selatan Moon Jae-in berencana menawarkan proposal baru untuk membahas soal hubungan kerja sama Ekonomi Korsel-Korut menyusul pertemuan Donald Trump dan Kim Jong-un di Hanoi.
Namun rencana itu terhalang karena tak tercapainya kesepakatan denuklirisasi AS-Korut dalam KTT yang digelar di Hanoi.
Denuklirisasi Korut akan membuka potensi kerja sama ekonomi dan hubungan bilateral yang baik diantara keduanya ketiga negara yakni AS, Korut dan Korsel.
Trump mengatakan dia berusaha mempertahankan "keseimbangan yang rapuh" untuk membujuk Korea Utara agar menyerahkan program nuklir mereka.
Beberapa pengamat memuji Trump karena menolak untuk ditarik ke dalam kesepakatan yang buruk dan merugikan AS.
Namun, dia juga dikritik karena telah memuji Kim setelah pernyataannya yang tidak mengetahui kematian seorang siswa Amerika, Warmbier, yang dipenjara selama 17 bulan di Korea Utara, dilansir dari The Straits Times.
Analis menilai, Korea Utara memiliki 20 hingga 60 hulu ledak nuklir yang dapat mengancam daratan AS jika dipasang pada rudal balistik antarbenua.
PBB dan Amerika Serikat menjatuhkan sanksi ketika Korea Utara melakukan uji coba rudal balistik nuklir dan pada tahun 2017. Washington telah menuntut denuklirisasi.