tirto.id - Bank Indonesia (BI) mencatat nilai transaksi uang elektronik (UE) pada kuartal II-2022 tumbuh 39,85 persen secara year on year (yoy). Peningkatan positif itu juga diikuti nilai transaksi digital banking pada kuartal II-2022 meningkat 38,45 persen (yoy).
"Di sisi lain, Uang Kartal Yang Diedarkan (UYD) pada kuartal II-2022 meningkat 9,36 persen (yoy)," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers, di Jakarta, Kamis (21/7/2022).
Perry mengatakan, transaksi ekonomi dan keuangan digital menunjukkan perkembangan pesat seiring peningkatan akseptasi dan preferensi masyarakat dalam berbelanja daring. Ditambah perluasan dan kemudahan sistem pembayaran digital serta akselerasi digital banking.
"Bank Indonesia terus memperkuat kebijakan sistem pembayaran guna mendorong akselerasi inklusi keuangan untuk mendukung pemulihan ekonomi," kata Perry.
Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dan kolaborasi dengan K/L Satgas Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (P2DD) dalam rangka mendorong akselerasi digitalisasi daerah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.
Bank Indonesia juga melanjutkan regulatory reform sistem pembayaran melalui relaksasi ketentuan Layanan Keuangan Digital (LKD) untuk memperluas akses keuangan dalam rangka mendukung percepatan inklusi keuangan.
Bank sentral juga terus memastikan ketersediaan uang Rupiah dengan kualitas yang terjaga di seluruh wilayah NKRI, antara lain melalui distribusi uang Rupiah ke daerah 3T (Terluar, Terdepan, Terpencil) dan penguatan edukasi Cinta, Bangga, Paham (CBP) Rupiah.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Anggun P Situmorang