tirto.id - Aktivitas transaksi efek di Bursa Efek Indonesia (BEI) sempat terhenti selama sekitar 5 menit pada sesi perdagangan pagi ini akibat terdapat gangguan pada distribusi "Datafeed" ke anggota bursa.
"Dengan ini kami menginformasikan bahwa terdapat gangguan pada distribusi Datafeed (sistem penyebaran data) di BEI pada hari ini, pada pukul 09.50 waktu JATS (Jakarta Automated Trading System)," papar Kepala Divisi Komunikasi Perusahaan BEI Yulianto Aji Sadono dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat (27/10/2017).
Ia menyampaikan, untuk memulihkan layanan Datafeed, BEI telah melakukan upaya perbaikan sehingga pada pukul 09.55 waktu JATS, distribusi Datafeed telah berjalan normal.
Ia menambahkan bahwa sistem perdagangan efek akan berhenti jika informasi data kepada anggota bursa tidak dapat terhubung dengan Bursa Efek Indonesia.
Terpantau pada perdagangan sesi pertama hari ini (27/10/2017) pukul 10.30 WIB, IHSG mengalami penguatan sebesar 16,36 poin (0,27 persen) menjadi 6.012,21 poin.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) hingga penutupan sesi pertama siang ini kembali ke level 6.000. IHSG tak terpengaruh pelemahan rupiah pagi ini.
Volume perdagangan saham siang ini tercatat sebanyak 4,1 miliar lembar senilai Rp4,6 triliun. Sebanyak 135 saham menguat, 156 saham melemah, 133 saham stagnan, dan terjadi 151.866 kali frekuensi.
Pada Rabu sore (25/10/2017), IHSG BEI ditutup menguat 73,35 poin atau 1,23 persen menjadi 6.025,43. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 11,79 poin (1,19 persen) menjadi 995,93. Sementara itu tercatat, sepanjang tahun ini kenaikan IHSG sebesar 13,35 persen.
IHSG yang menembus angka 6.000 ini, menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, merupakan cermin membaiknya fundamental perusahaan.
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri