tirto.id - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang menyatakan perusahaan otomotif asal Jepang, Toyota telah menyatakan berminat investasi kendaraan bermotor listrik atau mobil. Total nilainya diperkirakan Rp28,3 triliun.
“Saya sudah lakukan pertemuan dengan Toyota dari Jepang memberi komitmen akan mulai investasi sampai 3 tahun ke depan Rp28 triliun,” ucap Agus dalam konferensi pers akhir tahun 2020 di Kemenperin, Senin (28/12/2020).
Ada tiga jenis kendaraan yang akan disasar Toyota yaitu hybrid, plug in hybrid, dan electric vehicle (EV). Bila rencana berjalan mulus, Toyota sudah bisa memproduksi mobil bermotor listriknya pada 2023.
Investasi Toyota ini menambah daftar panjang ketertarikan perusahaan asing untuk merambah kendaraan bermotor listrik. Sebelum Toyota, perusahaan asal Korsel yaitu Hyundai sudah berkomitmen berinvestasi dengan nilai Rp21,8 triliun.
Investasi itu terbagi menjadi dua tahap yaitu Tahap I (2020-2021) senilai 703 miliar dolar AS dan tahap II (2021-2030) senilai 805 miliar dolar AS. Targetnya Hyundai dapat memproduksi mobil berbaterai listrik pada 2023.
Selain kendaraan bermotor listrik, Kemenperin juga mencatat sejumlah investasi terkait tetapi dalam bentuk baterai. Pada 2020 ini, PT International Chemical Industry (PT ABC) akan berinvestasi battery cell senilai Rp207,5 miliar dengan kapasitas 25 juta unit baterai per tahun.
Di luar PT ABCA, LG Chem dan Hyundai juga berencana melakukan investasi serupa dengan nilai 1,2 miliar dolar AS. Investasi di battery cell ini ditargetkan bisa terlaksana pada 2023 nanti.
“Pemerintah konsisten dalam program pengembangan ekosistem kendaraan bermotor listrik berbasis baterai sebagai upaya mengurangi emisi karbon. Target 2025, 20 persen otomotif nasional merupakan kendaraan listrik,” ucap Agus.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Zakki Amali