Menuju konten utama

TKN Sebut Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Amin Masih Tinggi di Jabar

Wakil Direktur Saksi Tim Kampanye Nasional (TKN) Achmad Baidowi membantah ucapan Relawan TKN Maman Immanulhaq yang menyebutkan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf rendah di Jawa Barat karena Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum.

TKN Sebut Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Amin Masih Tinggi di Jabar
Capres nomor urut 01 Joko Widodo bersama cawapresnya Ma'ruf Amin menghadiri acara Konvensi Rakyat di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Minggu (24/2/2019). Konvensi Rakyat itu mengangkat tema optimis Indonesia maju. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/aww.

tirto.id - Wakil Direktur Saksi Tim Kampanye Nasional (TKN) Achmad Baidowi membantah ucapan Direktur Relawan TKN Maman Immanulhaq yang menyebutkan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Amin agak bermasalah di Jawa Barat.

Maman menyatakan, salah satu faktor penurunan elektabilitas karena adanya Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum.

Namun, Awiek, sapaan akrab Baidowi menepis tudingan itu. Ia mengatakan, ucapan Maman sangat serampangan dan tidak tepat. Awiek menilai Uu justru menambah elektabilitas.

"Pernyataan Kyai Maman Imanulhaq yang menyebutkan penurunan elektabilitas Jokowi di Jabar karena faktor Uu Ruhazul Ulum merupakan pernyataan yang serampangan dan tidak beretika. Juga pernyataan yang tak tahu diri dan tak mau introspeksi diri sehingga seolah-olah paling benar sendiri," kata Awiek memberikan responsnya lewat pesan singkat ke wartawan Tirto, Selasa (5/2/2019).

Awiek menilai, publik Jawa Barat bisa menilai mana yang lebih laku antara Uu Ruhzanul Ulum dan Maman Imanulhaq.

"Menilainya pun sederhana, Uu terpilih sebagai anggota DPRD beberapa kali dan menang pilkada Kabupaten Tasik dua kali serta menang Pilkada Gubernur satu kali. Sementara Maman ikut pilkada sekali di Majalengka ya kalah. Dari situ sudah keliatan siapa yang laku dan tidak laku," kata Awiek.

Awiek percaya keberadaan Wagub Jabar Uu justru memperkuat dukungan elektabilitas ke Jokowi-Ma'ruf.

"Penolakan terhadap Uu di Tasikmalaya merupakan sebagian kecil karena memang tak mungkin 100 persen masyarakat suka pada sosok tertentu," kata Awiek.

Awiek mengambil contoh, jika Uu ditolak seharusnya ia tidak akan menang di Pilkada Tasikmalaya dan Pilkada Gubernur Jabar.

"Saat ini seharusnya semua elemen kompak bukan saling menyalahkan internal lalu dimediakan. Sebaiknya kita fokus pada tugas masing-masing agar tidak menambah persoalan. Kami saat ini menangkis isu-isu agama di Jabar termasuk meluruskan isu-isu Islam liberal yang ditolak oleh warga Jabar," katanya.

Direktur Relawan Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Maman Immanulhaq Menyebutkan, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf masih mengalami turbulensi di Jawa Barat.

Dia mengaku, ada beberapa daerah yang mengalami penurunan, tetapi di daerah lain juga ada yang terjadi kenaikan.

"Misal Tasik Kota dan Tasik itu sudah bagus, tapi tiba-tiba itu agak menurun lalu munculkan kasus penolakan," kata Maman di kawasan Menteng, Jakarta, Sabtu (2/3/2019).

Maman mengatakan, daerah itu mengalami penurunan sehingga tak begitu berbeda dibandingkan tahun 2014 lalu.

Menurut Maman, penyebab penurunan itu tidak semata-mata karena hoaks, melainkan karena Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum.

"Elektabilitas capres pun berkaitan juga dengan siapa yang mengusung. Kalau saya melihat ya ada penolakan terhadap Wakil Gubernur [Jawa Barat] kita, Uu disana sehingga mereka melampiaskannya dengan cara menolak Jokowi," tegasnya.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Haris Prabowo

tirto.id - Politik
Reporter: Haris Prabowo
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno