tirto.id - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Arya Sinulingga merespons survei Charta Politika Indoneia dalam tingkat keterpilihan capres-cawapres berdasar wilayah.
Wilayah Sumatera jadi perhatian TKN, karena Prabowo-Sandi unggul atas Jokowi-Ma'ruf dalam keterpilihan.
Arya tak menganggap hasil survei Charta tidak kredibel. TKN, kata dia, akan menjadikan hasil survei itu sebagai salah satu acuan untuk kampanye terbuka saat ini.
"Di data kita sih [Jokowi-Ma'ruf] unggul di beberapa provinsi [wilayah Sumatera], tapi tetap, kita anggap hasil dadi Charta buat masukan ke kita bekerja lebih keras lagi," tegas Arya kepada Tirto, Selasa (26/3/2019).
Survei Charta Politika periode 1-9 Maret 2019 dengan 2.000 responden tersebar pada 34 provinsi dikelompokkan k dalam 9 regional yakni Sumatera, DKI Jakarta & Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah & DIY, Jawa Timur, Bali, NTB & NTT, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku & Papua.
Elektabilitas Prabowo-Sandi di Sumatera 48,3 persen, sedangkan Jokowi-Ma'ruf 43,4 persen. Sisanya 8,5 persen respon menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab.
Arya enggan mengungkap provinsi dalam regional Sumatera yang dimenangkan Jokowi-Ma'ruf.
Ia optimistis dengan hasil survei tersebut yang menunjukkan paslon 01 unggul di Jawa Barat. Jokowi Ma'ruf di Jawa Barat meraih elektabilitas 47,4 persen, sedangkan Prabowo-Sandi 42,3 persen.
"Kerja keras kita di Sumatera dan sebagainya akan kita kuatkan lagi. Jawa akan kita kejar lebih tinggi lagi, karena kita mampu untuk menaikannya," lanjut Arya.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya mengatakan, ada perubahan elektabilitas paslon di berbagai daerah.
"Buat Prabowo, mau dia menang-menangin abis-abisan Sumatera pun, tapi dia biarkan angka ini bertahan sampai akhir di Jawa Barat, Jawa Timur, the game is over," tegas Yunarto.
Yunarto menambahkan, daerah perebutan suara regional Sumatera, berada di Provinsi Sumatera Utara, Jambi, Bengkulu, dan Bangka Belitung.
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Zakki Amali