tirto.id -
Hal itu berkaitan dengan peristiwa dua hari terakhir di seputar Jakarta.
Sebab menurut TKN ini tak bisa lepas dari sikap elit politik usai penentuan pengumuman hasil pilpres oleh KPU.
"Jangan bermain dua kaki dan jangan menunjukkan sikap ambigu. Dalam saat sepenting ini, tugas kaum pemimpin untuk menjaga persatuan di atas segalanya," ujar Jubir TKN, Arya Bima saat di Rumah Perjuangan Cemara, Menteng Jakarta Pusat, Kamis (23/5/2019).
Menurutnya, sikap ambigu yang ditunjukkan Prabowo-Sandi, adalah mendelegitimasi hasil pemilu dengan cara mendorong pendukungnya untuk bergerak demo di jalanan dengan narasi kecurangan pemilu.
Sementara di sisi lain kata Arya, kubu Prabowo-Sandi berusaha cuci tangan dengan menyatakan tidak bertanggungjawab terhadap peristiwa 21 dan 22 Mei kemarin.
"Kami juga melihat fakta-fatka yang sudah dibuktikan oleh kepolisian. Di situ nampak sikap ambigu yang inkonsisten dengan jalan konstitusi yang ada," kata Arya.
Namun lanjut Arya, TKN akan mengapresiasi sikap Prabowo-Sandi jika menempuh jalur ke MK bila terjadi sengketa pilpres.
Apalagi sebelumnya tim Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi tak ingin tindaklanjuti berbagai hal ke MK karena dengan asumsi pelaksanaan pemilu penuh dengan kecurangan.
"Kali ini dari info yang disampaikan Pak Prabowo dan Pak Sandi, akan membawa jalan konstitusi untuk menyelesaikan berbagai hal yang terkait dengan kecurangan yang saat ini oleh tim kampanye BPN Prabowo-Sandi ditemukan," ucapnya.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Nur Hidayah Perwitasari