tirto.id -
Sedangkan Sekretaris TKN Hasto Kristiyanto mempersilakan klaim semacam tersebut beredar. Namun jika mereka merasa hal itu keliru, seharusnya tim sukses Prabowo-Sandi melakukan pengecekan secara langsung.
"Ya suruh ngukur aja , kalau gak percaya, gampang, diukur. Nanti kita bantu untuk gotong royong," tegas Hasto di kawasan Menteng, Jakarta, Selasa (19/2/2019).
Wakil Ketua TKN dari Partai Nasdem Johnny G Plate juga menegaskan bahwa pembangunan jalan desa secara masif dengan dana desa baru terjadi pada pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla.
"Kalau Pak Prabowo tidak yakin dengan data itu, silahkan ke 75 ribu desa di Indonesia ini. Tanyakan kepada masyarakat di sana, baru omong," tegas Johnny.
Sejauh ini, Johnny menegaskan pembangunan dengan dana desa baru terjadi di era Jokowi-JK. Oleh sebab itu, Johnny menilai apa yang disampaikan Jokowi sudah tepat.
"Emang ada dana desa di pemerintahan sebelumnya? Kan begitu. Yang disampaikan Pak Jokowi ini terkait kewenangan di pemerintahannya," ucapnya lagi.
Dalam debat kedua Pilpres 2019, Minggu malam kemarin, Jokowi menuturkan bahwa pemerintah menggelontarkan dana ratusan triliun untuk pembangunan jalan desa.
"Apa yang kita dapatkan dari dana ini? Telah dibangun 191 ribu km jalan di desa ini. Ini jalan produksi yang sangat bermanfaat bagi para petani dan juga 58 ribu unit irigasi yang telah kita bangun dari dana desa," ucap Jokowi hari Minggu (17/2/2019).
Menanggapi ini, Koordinator Juru Bicara BPN Dahnil Anzar Simanjuntak menyanggah bahwa data itu keliru. Dia mencuitkan bahwa angka itu terlalu masif dengan membandingkan dengan diameter bumi.
Jokowi klaim Membangun jalan desa 191000 km.Ini sama dengan 4,8 kali Keliling Bumi atau 15 kali Diameter Bumi.Itu membangunnya kapan? Pakai ilmu simsalabim apa?ternyata produsen kebohongan sesungguhnya terungkap pada debat malam tadi. pic.twitter.com/45vQgTiXaq
— Dahnil A Simanjuntak (@Dahnilanzar) February 18, 2019