Menuju konten utama

Tito Minta Distribusi Beras Diawasi dengan Hati-Hati Jelang Lebaran

Harga beras yang saat ini normal justru bisa naik apabila terjadi kelangkaan yang disebabkan macetnya jalur distribusi.

Tito Minta Distribusi Beras Diawasi dengan Hati-Hati Jelang Lebaran
Pekerja memanggul beras di Gudang Bulog Baru Cisaranten Kidul Sub Divre Bandung, Jawa Barat, Senin (28/5/2018). ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

tirto.id - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengimbau petugas agar jangan mengawasi distribusi beras dan bahan pangan lainnya terlalu keras, sehingga justru menyebabkan distribusi terhambat.

Tito menyampaikan hal ini ketika mengadakan video conference dengan Kementrian Perhubungan, Kementrian Kesehatan, dan Kementrian Perdagangan, Selasa (5/6/2018).

Menurutnya, harga beras masih terbilang normal. Namun, harga ini justru bisa naik apabila terjadi kelangkaan yang disebabkan macetnya jalur distribusi.

“Tolong jangan sampai terjadi overreacting. Kenaikan harga karena kelangkaan barang. Karena suplai kurang atau distribusi terganggu. Distribusi terganggu justru karena petugas, tahun lalu kejadian,” kata Tito pada Selasa (5/6/2018).

Menurut Tito, mekanisme pasar yang ditangani secara keliru justru akan menimbulkan kelangkaan. Tahun 2017, Tito menjelaskan bahwa untuk melakukan pengawasan, maka beras dibatasi. Akibatnya, justru distribusi menjadi macet.

“Tolong kuncinya teman-teman di Polda, Dirkrimsus, kemudian polres, reserse yang hubungan dengan pangan itu sudah tahu orang-orangnya yang main-main timbun-timbun lempar pangan, ini yang perlu dipukul karena merusak distribusi,” ujarnya lagi.

Sementara itu, Menteri Perdangan Engartiasto Lukita juga mengimbau agar jangan ada pengusaha yang memantik kenaikan harga yang berlebihan. Untuk harga beras, Enggar menegaskan bahwa Harga Eceran Tertinggi (HET) tetap pada angka Rp8.900.

“Bagi daerah yang sudah siap, memiliki stok beras dengan harga Rp 8.900, maka tidak perlu melakukan suplai karena mereka sudah siap. Namun kalau yang tidak ada harga beras sejenis Rp 8.900, kami sudah koordinasi dengan Dirut Bulog, maka kami salurkan beras tersebut dengan keuntungan yang sudah ditetapkan,” jelas Enggar lagi.

Selain masalah beras, Enggar juga menyampaikan bahwa yang perlu dilakukan pengawasan adalah harga daging ayam dan daging sapi.

Untuk sementara, harga daging ayam dan daging sapi masih mengalami fluktuatif. Enggar menyatakan pihaknya sudah meminta pasokan daging beku dari Bulog agar masyarakat tidak terlalu terbebani.

“Di luar itu, secara keseluruhan kami memantau, melihat sendiri, kondisi sangat terkendali, dan itu berkat upaya kerja keras bersama,” ucapnya.

Baca juga artikel terkait HARI RAYA IDUL FITRI atau tulisan lainnya dari Felix Nathaniel

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Felix Nathaniel
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Dipna Videlia Putsanra