Menuju konten utama

Harga Beras di Atas HET, Bulog Diminta Gencarkan Operasi Pasar

Selain menggencarkan operasi pasar, Bulog juga diminta melakukan penurunan harga jual beras

Harga Beras di Atas HET, Bulog Diminta Gencarkan Operasi Pasar
Pekerja mengisi beras kedalam karung di Gudang Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional Riau - Kepulauan Riau di Pekanbaru, Riau, Rabu (18/4/2018). ANTARA FOTO/Rony Muharrman

tirto.id - Terkait harga beras yang masih di atas Harga Eceran Tertinggi (HET), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution meminta Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) melakukan operasi pasar (OP). Ia meminta OP lebih digiatkan dan melibatkan lebih banyak pedagang pasar.

Hal ini disampaikan Darmin usai melakukan rapat koordinasi pangan di kantornya pada Kamis (24/5/2018). Rapat ini dihadiri Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian (Kementan) Agung Hendriadi, dan Direktur Pengadaan Bulog Andrianto Wahyu Adi.

"Hasilnya ya memang operasi pasar sudah dijalankan, walaupun setelah evaluasi masih kurang banyak [berdampak]. Masih kurang banyak operasi pasar dilakukan dan perlu melibatkan lebih banyak pedagang dalam operasi pasar itu," ujar Darmin pada Kamis (24/5/2018) malam.

Selain operasi pasar diperluas dan digencarkan, Darmin juga menyarankan perlu ada penurunan harga jual beras.

"Udah turun sebenarnya [harga beras di pasaran], tapi turunnya kecil. Kalau mau menurunkan harga lebih jauh, kami itu perlu menurunkan juga harga penjualan kami, di operasi pasar itu. Sehingga harganya bisa turun," ungkapnya.

Darmin mengungkapkan operasi pasar juga perlu dilakukan karena adanya ketersediaan beras di gudang Bulog, kumulatif dari beras dalam negari dan impor.

"Nah, kami punya stok banyak dari dalam negeri walau enggak terlalu besar dan dari impor, sehingga kami bisa melakukan operasi pasar," kata Darmin.

Mengenai waktu pelaksanaan operasi pasar yang perlu digencarkan dan penyesuaian harga yang disarankannya, Darmin mengatakan itu semua tergantung kesiapan dari eksekutor pelaksananya, yaitu Bulog.

"Kalau [Bulog] siap besok, ya besok. Kalau lusa, ya lusa," ucapnya.

Berikut daftar HET beras berdasarkan kategori dan zonasi yang telah ditetapkan oleh pemerintah melalui Pertauran Menteri Perdagangan (Permendag) No.57/2017.

Jawa, Lampung, Sumatera Selatan: Medium Rp9.450 per kg, Premium Rp12.800 per kg

Sumatera lainnya: Medium Rp9.950 per kg, Premium Rp13.800 per kg

Bali dan NTB: Medium Rp9.450 per kg, Premium Rp12.800 per kg

NTT: Medium Rp9.500 per kg, Premium Rp13.300 per kg

Sulawesi: Medium Rp9.450 per kg, Premium Rp12.800 per kg

Kalimantan: Medium Rp9.950 per kg, Premium Rp13.300 per kg

Maluku dan Papua: Medium Rp10.250 per kg, Premium Rp13.600 per kg

Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional pada 24 Mei 2018, harga tertinggi Rp13.700 per kg berada di Kalimantan Tengah, disusul Kepulauan Riau Rp13.450. Harga terendah Rp9.200 per kg di Nusa Tenggara Barat (NTB), disusul Sulawesi Barat Rp9.800 per kg.

Baca juga artikel terkait HARGA BERAS atau tulisan lainnya dari Shintaloka Pradita Sicca

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Shintaloka Pradita Sicca
Penulis: Shintaloka Pradita Sicca
Editor: Yuliana Ratnasari