tirto.id - Sejumlah wilayah di DKI Jakarta terendam banjir akibat luapan Kali Pesanggrahan dan Kali Ciliwung sejak Minggu malam. Beberapa titik banjir yang terjadi antara lain: Kelurahan Pejaten Timur, Kebon Pala, hingga kawasan Kembangan Selatan, Jakarta Barat.
Banjir yang merendam kawasan Kembangan Selatan, Jakarta Barat ini akibat luapan Kali Pesanggrahan di belakang permukiman Jalan Haji Briti B, RW 09, Senin (8/11/2021). “Ini akibat luapan Kali Pesanggrahan ditambah kemarin siang curah hujan juga cukup tinggi,” kata Lurah Kembangan Selatan Aryan Syafari.
Ia menjelaskan, air sudah merendam kawasan tersebut sejak Minggu (7/11) sore dan sampai Senin siang ini banjir belum surut.
Aryan mengatakan, saat itu ketinggian air mencapai 80 sentimeter dan sempat menggenangi bagian dalam rumah warga. Karena kondisi tersebut, ratusan warga di wilayah RW 09 pun sempat mengungsi ke tempat lain.
Beberapa warga ada yang mengungsi ke masjid dan musala, bahkan ke rumah warga lainnya.
“Rumah majelis Bapak Haji Sarmili ada sekitar 30 kepala keluarga atau sekitar 70 jiwa yang mengungsi, kemudahan satu lagi di rumah pak RT di situ ada 10 kepala kelurahan dengan jumlah sekitar 25 jiwa. Sisanya di mushola," kata Aryan.
Hingga saat ini, pihaknya masih berusaha menyurutkan air dengan mengerahkan tenaga petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) untuk mengambil sampah yang menyumbat saluran air.
Pihaknya juga tengah berkoodinasi dengan Suku Dinas Sosial Jakarta Barat untuk memberikan bantuan pangan kepada para pengungsi. “Kami juga sudah koordinasi kepada Sudin Sosial terkait logistik bantuan, termasuk kalau dibutuhkan selimut kemudian pakaian. Kemudian hal-hal yang berkaitan dengan tidurnya,” kata dia.
Kebon Pala Banjir hingga Dua Meter
Sementara itu, permukiman padat penduduk di RW 04 Kebon Pala, Jakarta Timur, terendam banjir setinggi dua meter akibat luapan Kali Ciliwung pada Senin pagi. Ketua RT 13/04, Sanusi, mengatakan bahwa air mulai menggenangi permukiman di wilayahnya sekitar pukul 01.00 WIB.
“Iya air naik lagi ketinggian mencapai 215 cm,” kata Sanusi di Jakarta, Senin (8/11/2021).
Sanusi menambahkan bahwa akibat luapan Kali Ciliwung itu sejumlah warga terpaksa di evakuasi menggunakan pelampung. Lebih lanjut, Sanusi mengatakan banjir di wilayah itu terjadi selain karena hujan pada Minggu (7/11) juga karena kiriman air dari Bendung Katulampa Bogor.
Banjir juga sempat terjadi di Pejaten Timur setinggi dua meter pada Minggu sekitar pukul 23.00 WIB, kemudian surut total pada Senin sekitar pukul 07.00 WIB. Hal ini diungkapkan Lurah Pejaten Timur, Mohamad Rasid, Senin (8/11/2021).
“Untuk warga yang terdampak ada RW 5, 6, 7 dan 8. Itu sekitar 500-an warga dari empat RW itu,” kata dia.
Dia mengatakan, luapan air di Kali Ciliwung membuat tinggi banjir mencapai dua meter lebih yang menggenangi rumah warga dan memutus aktivitas warga sejak Minggu malam.
Pantauan Antara di lokasi, petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Uumum (PPSU) bersama warga bergotong royong membersihkan lumpur akibat banjir tersebut. Kemudian di beberapa RT, salah satunya, yakni, RT 17 masih tergenang air sekitar 20 sentimeter (cm).
Sejumlah wilayah lainnya juga masih digenangi air banjir. Kendati demikian, warga yang terdampak juga masih belum ada yang mengungsi di posko banjir. “Karena memang mereka naik ke atas, rumah biasanya ke lantai dua atau yang tidak terkena terlalu tinggi mereka tetap di rumah, atau ke rumah tetangga," ujar Rasid.