Menuju konten utama

Tips Rayakan Idul Fitri bagi Penderita Diabetes Agar Tetap Sehat

Tips yang perlu diperhatikan oleh diabetesi saat akan ikut menyantap aneka hidangan Lebaran salah satunya perhitungan rasio insulin-karbohidrat.

Tips Rayakan Idul Fitri bagi Penderita Diabetes Agar Tetap Sehat
Ilustrasi mengukur kadar gula darah dengan alat glukosa meter. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Perayaan Idul Fitri di tanah air identik dengan banyaknya hidangan lezat bercita rasa menggugah selera, namun berbahaya bagi penderita diabetes. Mulai dari aneka masakan seperti opor, rendang, gulai, sambal goreng hati, kare, dan berbagai makanan bersantan lainnya yang kaya kolesterol serta karbohidrat.

Sementara itu aneka kue-kue kering yang menjadi sajian bagi tamu juga tak ketinggalan, misalnya nastar, semprit, lidah kucing, kue keju, putri salju dan lainnya yang tinggi dengan kandungan gula.

Penderita diabetes harus memperhatikan lebih detail apa saja makanan yang mereka konsumsi selama perayaan Idul Fitri agar kadar gula darahnya tidak melonjak naik.

Dianjurkan pula untuk tetap mengonsumsi hidangan yang menyehatkan dan aman bagi kesehatan diabetesi, yakni yang mengandung indeks glikemik rendah.

Tips Rayakan Idul Fitri untuk Penderita Diabetes

Penderita diabetes tentu saja boleh mengonsumsi aneka hidangan yang disajikan saat Lebaran serta turut bersuka cita dalam berbagai acara silaturahmi.

Namun, perlu sekali membatasi asupannya agar tidak berlebihan dan pada akhirnya dapat meningkatkan kadar gula darah dalam waktu singkat.

Berikut ini beberapa tips yang perlu disimak oleh diabetesi yang hendak ikut menyantap aneka hidangan Lebaran:

1. Penderita diabetes melitus tipe 1 (DM tipe 1)

Bagi penderita DM tipe 1 yang diharuskan untuk menyuntikkan insulin, maka pola penyuntikan yang berubah saat puasa, akan kembali kepada pola normal sebelum bulan puasa. Artinya dosis dan waktunya kembali seperti sebelum masa puasa, laman IDAImelansir.

Dosis insulin yang disuntikkan biasanya akan menyesuaikan dengan porsi makanan yang dikonsumsi, terutama bagi penderita DM tipe 1 anak-anak. Ini perlu dipatuhi agar tidak terjadi ketoasidosis atau munculnya komplikasi yang dipicu oleh tingginya kadar gula dalam darah.

2. Porsi makan secukupnya

Dinkes Provinsi Yogyakarta menjelaskan, sebaiknya tetap perhatikan porsi makan agar tidak berlebihan, demikian pula jenis makanan yang akan dikonsumsi. Batasi asupan makanan yang tinggi gula, walaupun sudah mendapat suntikan insulin.

3. Batasi karbohidrat

Tetap batasi jumlah asupan karbohidrat. Lebih baik memilih jenis karbohidrat yang berserat tinggi serta rendah indeks glikemik. Indeks glikemik adalah kecepatan pelepasan glukosa dalam darah setelah dikonsumsi. Nasi, lontong, dan ketupat memiliki indeks glikemik tinggi.

4. Perhitungan rasio insulin-karbohidrat

Guna memperhitungkan rasio insulin-karbohidrat, perhatikan contoh berikut ini. Misalnya menggunakan rasio 1:20 artinya setiap 20 gram karbohidrat yang dikonsumsi maka insulin yang harus disuntikkan adalah 1 unit.

5. Selalu cek gula darah

Lakukan pengecekan kadar gula darah secara teratur, terutama sebelum menyuntikkan insulin bagi penderita DM tipe 1. Untuk penderita diabetes melitus tipe 2, cek sebelum dan sesudah makan aneka hidangan di hari raya nanti.

Kapan sidang Isbat 2023?

Hari Raya Idul Fitri 1444 H/2023 M di Indonesia akan diputuskan waktunya oleh pemerintah dalam hal ini Kemenag pada Kamis, 20 April 2023 melalui sidang Isbat menggunakan metode rukyatul hilal dan hisab.

Sementara itu Muhammadiyah yang menggunakan metode hisab hakiki wujudul hilal telah menentukan jatuhnya 1 Syawal yaitu pada 21 April 2023.

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Cicik Novita

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Cicik Novita
Penulis: Cicik Novita
Editor: Nur Hidayah Perwitasari