tirto.id - Perkiraan Idul Fitri 2023 versi pemerintah baru dapat dipastikan dari sidang isbat lebaran Kementerian Agama (Kemenag RI) Kamis, 20 April 2023. Ada kemungkinan Idul Fitri kali berbeda. Lebaran Muhammadiyah tahun ini lebih dahulu, Jumat, 21 April 2023, sedangkan pemerintah diprediksi pada Sabtu, 22 April 2023.
Muhammadiyah memang tidak perlu menunggu kapan sidang isbat lebaran 2023. Pasalnya, organisasi tersebut sudah memiliki kalender tersendiri yang diperoleh dari hasil hisab hakiki wujudul hilal. Muhammadiyah hanya menggunakan metode hisab untuk menentukan awal bulan baru dalam kalender Hijriah.
Sementara itu, pemerintah dan NU menggunakan kombinasi hisab dan rukyatul hilal (pemantauan hilal). Oleh karenanya, penentuan 1 Syawal 1444 H, seperti tanggal-tanggal penting dalam kalender hijriah, mesti menunggu pemantauan hilal pada hari terakhir setiap bulan. Khusus Ramadhan 1444 H, pemantauan berlangsung pada 29 Ramadhan 2023 atau Kamis, 20 April 2023.
Lebaran Idul Fitri 2023 Muhammadiyah Lebih Dulu?
Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah sudah menerbitkan Maklumat Nomor 1/MLM/I.0/E/2023 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1444 Hijriah. Dalam maklumat tersebut, sudah ditetapkan kapan Idul Fitri dan Idul Adha tahun ini oleh Muhammadiyah dengan merujuk pada hasil hisab hakiki wujudul hilal Majelis Tarjih dan Tajdid.
Maklumat PP Muhammadiyah menerangkan, berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal, pada 29 Ramadan 1444 H yang bertepatan dengan Kamis Legi, 20 April 2023, ijtimak jelang Syawal 1444 H terjadi pada pukul 11:15:06 WIB.
Tinggi Bulan pada saat Matahari terbenam di Yogyakarta mencapai +1 derajat 00' 25'', hilal sudah wujud. Di seluruh wilayah Indonesia pada saat matahari terbenam, bulan berada di atas ufuk.
Dalam pertimbangan Majelis Tarjih dan Tajdid, kriteria bulan baru sudah terpenuhi pada tanggal tersebut. Kriteria tersebut adalah sudah terjadi ijtimak, dengan kondisi ijtimak terjadi sebelum matahari terbenam, dan pada saat terbenamnya matahari posisi bulan berada di atas ufuk.
Dengan demikian, versi kalender Muhammadiyah, Ramadhan 2023 berlangsung selama 29 hari, atau tidak dibulatkan jadi 30 hari. Artinya, 1 Syawal 1444 H jatuh pada Jumat Pahing, 21 April 2023.
Metode penentuan awal bulan dalam kalender Hijriah Muhammadiyah berbeda dengan Kemenag RI dan NU. Muhammadiyah menganut metode hisab hakiki wujudul hilal. Besaran derajat tinggi bulan bukan jadi patokan utama selama kriteria bulan baru sudah terpenuhi.
Sementara itu, Kemenag RI sejak 2022 menggunakan kriteria Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS). Dalam kriteria tersebut, syarat terjadinya imkanur rukyah (visibilitas hilal) adalah jika posisi hilal saat matahari terbenam mencapai ketinggian 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat.
Dalam kriteria MABIMS, posisi ketinggian hilal mesti mencapai 3 derajat atau lebih karena hal itulah yang menjadi syarat hilal terlihat. Jika ketinggian di bawah tersebut, visibilitas hilal akan terganggu oleh syafaq (cahaya senja).
Lebaran Idul Fitri 2023 Tanggal Berapa?
Thomas Djamaluddin dari Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyebutkan, ada potensi Idul Fitri tahun ini berbeda. Pasalnya, pada Kamis, 20 April 2023 atau pada 29 Ramadhan 1444 H, posisi bulan belum memenuhi kriteria baru MABIMS (tinggi hilal minimal 3 derajat dan sudut elongasi 6,4 derajat). Di sisi lain, posisi tersebut sudah memenuhi kriteria hisab hakiki wujudul hilal.
"Namun, posisi bulan itu sudah memenuhi kriteria wujudul hilal. Apabila merujuk kriteria baru MABIMS, maka lebaran jatuh pada 22 April 2023, sedangkan bila merujuk wujudul hilal, 1 Syawal 1444 Hijriah jatuh pada 21 April 2023," papar Thomas dikutip laman BRIN pada 16 Maret 2023.
Melihat perhitungan BRIN tersebut, ada kemungkinan Idul Fitri dirayakan secara berbeda. Kalangan Muhammadiyah akan merayakan lebaran lebih dahulu pada Jumat, 21 April 2023. Sementara itu, kemungkinan Pemerintah dan Nahdlatul Ulama (NU) membulatkan bilangan hari Ramadhan jadi 30 hari, dan memutuskan Idul Fitri jatuh pada Sabtu, 22 April 2023.
Hal ini membuat tahun ini, awal puasa Muhammadiyah, NU, dan Pemerintah serentak, tetapi lebaran kemungkinan berbeda hari. Sebagai catatan, awal Ramadhan 2023 yang sama pada Kamis, 23 Maret 2023 terjadi karena metode yang berbeda menghasilkan tanggal yang berkesesuaian.
Dalam kalender Muhammadiyah, bulan Syaban 1444 H dimulai pada Selasa, 21 Februari 2023. Karena belum terjadi ijtimak pada 29 Syaban 1444 H (21 Maret 2023), maka Syaban dibulatkan jadi 30 hari. Ini membuat 1 Ramadhan 1444 H versi Muhammadiyah bertepatan dengan Kamis, 23 Maret 2023.
Sementara itu, dalam kalender Pemerintah dan NU, bulan Syaban 1444 H dimulai pada Rabu, 22 Februari 2023, atau sehari lebih belakangan dari kalender Muhammadiyah. Dengan demikian, 29 Syaban 1444 H versi Pemerintah dan NU bertepatan dengan Rabu, 22 Maret 2023, atau sehari di belakang kalender Muhammadiyah.
Karena pada Rabu, 22 Maret 2023 tersebut berdasarkan hisab sudah terpenuhi kriteria MABIMS, dan hilal sudah terlihat, maka 1 Ramadhan 144 H ditetapkan pada Kamis, 23 Maret 2023.
Jika melihat data BRIN dan data hisab Muhammadiyah, yang terjadi pada 2023 ini adalah berkebalikan dengan tahun lalu. Pada 2022, Muhammadiyah lebih dahulu memulai puasa, sehari lebih awal daripada NU dan Pemerintah. Sedangkan lebaran Idul Fitri dirayakan serentak pada hari yang sama, yaitu Senin, 2 Mei 2022.
Jadwal Sidang Isbat Lebaran 2023
Jadwal sidang isbat penentuan 1 Syawal tahun ini baru berlangsung pada 29 Ramadhan 1444 H atau Kamis, 20 April 2023. Dalam sidang ini akan diputuskan apakah Ramadhan berlangsung 29 hari, atau dibulatkan jadi 30 hari.
Sidang isbat penentuan Idul Fitri 2023 mempertimbangkan informasi awal berdasarkan hasil perhitungan secara astronomis (hisab) oleh tim Hisab Rukyat Kementerian Agama. Selanjutnya, mengomparasikan data tadi dengan hasil konfirmasi lapangan melalui mekanisme pemantauan (rukyatul) hilal.
Editor: Iswara N Raditya