tirto.id - Kamar tidur bukan hanya sekedar tempat melepas lelah dan beristirahat untuk anak, setelah seharian beraktivitas. Di dalam kamar, anak bisa bermain, belajar, atau melakukan kegiatan yang ia sukai dengan nyaman. Oleh karenanya, kamar tidur anak sebaiknya dirancang untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut.
“Kamar tidur anak harus menjadi surga baginya, menjadi ruang yang mereka sukai untuk menghabiskan waktu di mana mereka merasa aman untuk tidur, dan suka dengan apa yang mereka lihat ketika bangun di pagi hari,” kata Carolyn Feder, perancang interior, pendiri, dan pemilik Desain Interior Sensory di Dallas.
Ia menekankan unsur-unsur rasa aman dan suka anak terhadap kamarnya akan penting bagi kesehatan mental dan fisik mereka. “Kamar tidur yang sehat adalah tempat pikiran, tubuh, dna jiwa melakukan kalibrasi ulang,” lanjutnya.
Sleep.org menulis, ada beberapa benda yang penting dan sebaiknya ada di dalam kamar anak. Benda-benda tersebut adalah lampu baca dan lampu tidur, gorden untuk menutup jendela, tempat penyimpanan yang bagus untuk alat tulis atau mainanya, sedikit suara bising yang dapat bersumber dari kipas atau musik yang diputar pelan, dan ranjang yang nyaman.
Lantas, bagaimana cara menata dan mendekorasi kamar anak? Berikut adalah tujuh tipsnya dari situs Parents:
1. Rencanakan lampu untuk penerangan
“Penerangan adalah hal pertama dan paling penting untuk didiskusikan di setiap proyek,” ungkap Feder. Ia menyarankan untuk memilih bola lampu spektrum penuh, yang tersedia dalam semua jenis konfigurasi. Namun, jangan pilih tabung neon atau bola spiral.
Pencahayaan yang buruk, termasuk terlalu terang atau terlalu hangat dapat menyebabkan kecemasan dan depresi.
2. Pertimbangkan benda-benda yang tidak memantulkan suara
Ada baiknya, untuk memasang benda-benda peredam suara alami. Salah satunya adalah dengan memiliki lantai kayu alami dengan karpet atau permadani dari pada memasang ubin dan laminasi.
3. Gunakan pertimbangan psikologi warna
Gunakan warna-warna yang merangsang rasa tenang pada kamar anak termasuk merah muda pucat, biru muda, atau kuning lembut. Anda dapat juga mengombinasikan warna netral yang lembut seperti abu-abu dengan warna pastel seperti lavender. Namun, hindari warna-warna dengan kontras yang tinggi dan pola ramai pada tembok.
4. Hias kamar dengan membawa elemen alami di sekitar
“Menggunakan dan mendesain kamar dengan elemen-elemen alami akan mengirimkan pesan bawah sadar ke otak agar merasa tenang,” ungkap Feder.
Salah satu cara untuk membawa alam ke dalam kamar adalah dengan menggabungkan gambar-gambar di luar ruangan ke kamar tidur anak.
Feder menyarankan untuk memasang foto dari pada lukisan. Hal tersebut disebabkan anak akan mempelajari cara mengamati detail di sekitar mereka dengan melihat foto.
5. Buat kamar nyaman
Anak-anak sangat suka berpelukan, jadi isi kamar anak dengan barang-barang yang bisa ia gunakan untuk menenangkan diri. Beberapa barang tersebut antara lain boneka binatang, bantal tubuh, atau selimut lembut.
Tak hanya itu, tempat tidur, bantal, dan karpet sebaiknya juga harus lembut saat disentuh. Jadi, cobalah sebelum membeli dan memasangnya di kamar anak Anda.
6. Jangan biarkan kamar anak berantakan
“Kamar tidur anak yang penuh sesak dan berantakan sangat mengganggu pola tidur, meski lampu dalam keadaan mati,” ungkap Feder.
Jaga kondisi kamar anak tetap sederhana dengan barang-barang yang tidak terlalu banyak. Di sisi lain, Feder mengatakan bahwa kamar yang berantakan dapat mengakibatkan kecemasan.
Simpan mainan, pakaian, atau barang lain dalam kotak dan keranjang, atau dalam lemari tertutup untuk menghindari stimulasi berlebihan akibat kamar yang berantakan.
7. Atur perabotan dengan bijak
Feder mengatakan, kamar anak harus memenuhi aturan TBNB (tidur, bermain, nikmati, belajar), agar anak dapat nyaman berada dalam kamarnya. Pada aturan tersebut, sebaiknya setiap aktivitas diberikan zona berbeda masing-masing tetapi fungsi utama ruangan adalah untuk relaksasi dan tidur.
"Penempatan yang tepat dari tempat tidur, penyimpanan, mainan, hingga meja, bervariasi dari satu kamar ke kamar dipengaruhi usia anak. Namun, satu hal yang pasti, penempatan barang-barang dan penggunaan warna, sentuhan akhir, pencahayaan, dan aroma akan membuat besar perbedaan dalam bagaimana ruangan dirasakan dan digunakan,” jelas Feder.
Penulis: Dinda Silviana Dewi
Editor: Dipna Videlia Putsanra