Menuju konten utama
Side Job

Sleep Trainer, Mengantarkan Kenyamanan ke Peraduan

Meski terkesan lebai, pekerjaan sebagai sleep trainer kiwari semakin banyak dibutuhkan kalangan keluarga urban.

Sleep Trainer, Mengantarkan Kenyamanan ke Peraduan
Header Side Job Sleep Trainer. tirto.id/Fuad

tirto.id - Pada awal 2023, Nikita Willy menggunakan jasa sleep trainer dari Amerika Serikat untuk membantu anaknya, Issa Xander Djokosoetono, tidur lebih teratur dan mandiri. Langkah tersebut diambil karena Issa sering terbangun di malam hari sehingga mengganggu kualitas tidurnya.

Hasilnya, Issa mulai bisa tidur lebih teratur tanpa sering terbangun di malam hari. Kondisi ini tidak hanya bermanfaat bagi Issa, tetapi juga bagi Nikita dan suaminya yang dapat istirahat lebih baik.

Selain Nikita, ada juga Maarten Paes, penjaga gawang timnas Indonesia, yang menyewa seorang pelatih tidur untuk membantunya mengatur waktu tidur serta memulihkan diri saat berpergian lintas benua antara Dallas dan Jakarta.

Paes menyadari harus mampu menyeimbangkan tanggung jawabnya, sehingga perlu mengatasi tantangan tersebut dengan disiplin dan persiapan yang baik lewat tidur yang berkualitas.

Sleep trainer merupakan profesi yang relatif baru dan semakin populer, terutama di kalangan orang tua yang mencari solusi untuk masalah tidur anak mereka. Profesi ini muncul sebagai respons terhadap meningkatnya kesadaran akan pentingnya tidur yang berkualitas.

Dengan membantu orang mengatasi masalah tidur, sleep trainer tidak hanya meningkatkan hidup klien mereka, tetapi juga berkontribusi pada kesehatan masyarakat secara keseluruhan.

Pentingnya Tidur Berkualitas

Tidur adalah salah satu kebutuhan dasar manusia yang berperan penting dalam menjaga kesehatan fisik, mental, dan emosional. Sayangnya, tidak semua orang dapat menikmati tidur yang berkualitas.

Masalah tidur seperti insomnia, gangguan tidur, atau kebiasaan tidur yang buruk sering kali mengganggu kehidupan sehari-hari. Secara fisik, tidur membantu tubuh memperbaiki jaringan, memperkuat sistem kekebalan, dan mengatur hormon. Proses ini sangat penting untuk menjaga kekuatan otot, sistem kekebalan tubuh, dan kesehatan organ-organ vital.

Kekurangan tidur memperlemah sistem kekebalan tubuh, sehingga tubuh lebih rentan terhadap infeksi seperti pilek dan flu, tubuh merasa lesu, lemah, dan cepat lelah sepanjang hari. Sebagaimana laporan Journal of Immunology Research, respons imun menginduksi lebih banyak waktu dalam tahap 3 tidur non-rapid eye movement (NREM), yang juga dikenal sebagai tidur nyenyak.

Tidur nyenyak kerap melibatkan perlambatan proses tubuh yang lebih besar, yang memungkinkan sistem kekebalan tubuh menggunakan lebih banyak energi untuk melawan infeksi.

Penelitian tersebut menunjukkan bahwa kurang tidur bisa meningkatkan kerentanan terhadap infeksi virus, bakteri, dan parasit. Sebaliknya, infeksi juga dapat mengubah pola tidur, yang sering kali diadaptasi tubuh untuk mendukung pemulihan pada saat sakit.

Ilustrasi sleep trainer

Ilustrasi sleep trainer. FOTO/iStockphoto

Selain fisik, kurang tidur dapat memengaruhi kesehatan mental, sulit fokus, memori menurun, dan performa kognitif memburuk bisa menjadi dampak kesehatan dalam jangka panjang.

Selain itu, tidur juga berhubungan erat dengan kestabilan emosional, membantu mengurangi stres dan meningkatkan suasana hati. Tidur yang buruk berefek pada kemampuan berkomunikasi secara efektif hingga kesulitan menjaga hubungan dengan orang lain karena mudah tersinggung atau kelelahan emosional.

Kurangnya tidur berkualitas juga dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan serius, termasuk obesitas, diabetes, penyakit jantung, hingga gangguan suasana hati seperti depresi dan kecemasan. Selain itu, kurang tidur juga dapat memengaruhi produktivitas dan kualitas hidup secara keseluruhan.

Kebiasaan seperti menggunakan gawai sebelum tidur, mengonsumsi kafein atau alkohol, dan jadwal tidur yang tidak teratur dapat mengganggu kualitas tidur. Pola tidur yang tidak konsisten juga dapat memengaruhi ritme sirkadian, yaitu jam biologis tubuh yang mengatur siklus tidur-bangun.

Seorang sleep trainer membantu orang tua menciptakan rutinitas tidur yang sehat, baik dewasa maupun anak-anak. Profesi ini merupakan salah satu pilihan karir yang menjanjikan, sebab bisa diterapkan secara fleksibel.

Peran Sleep Trainer

Orang dewasa sering mengalami masalah tidur akibat stres pekerjaan, gangguan kesehatan, atau perubahan gaya hidup. Sementara gaya hidup yang sibuk, penggunaan gadget berlebihan, dan stres akademik sering kali menyebabkan remaja mengalami kesulitan tidur.

Begitu pula masalah tidur pada bayi dan anak-anak, seperti sulit tidur, sering terbangun di malam hari, atau tidur yang tidak teratur, dapat mengganggu perkembangan mereka. Padahal bayi membutuhkan banyak waktu tidur, yaitu sekitar 9-12 jam per hari selain tidur siang biasa.

Dalam jurnal Pediatrics disebut bahwa salah satu masalah tidur bayi terkait dengan depresi dan stres psikologis orang tua mereka. Dari 738 responden, 64 persen melaporkan bayi mereka butuh waktu lama agar tidur, sering bangun di malam hari, serta durasi tidur siang yang pendek.

Studi tersebut memetakan pola tidur bayi dan menganalisis hubungan antara masalah tidur bayi dan kesejahteraan ibu di komunitas kelas menengah Melbourne, Australia.

Masalah-masalah tidur di atas salah satunya dapat diatasi lewat bantuan sleep trainer yang memiliki pengetahuan dan keterampilan khusus dalam bidang tidur dan pola istirahat.

Sleep trainer biasanya menggunakan lima metode dan teknik pembinaan tidur, seperti menjaga kebersihan tidur yang baik, membuat catatan harian tidur, memperbaiki lingkungan tidur, memeriksa kesehatan, nutrisi, dan olahraga, serta mempertimbangkan keseimbangan antara pekerjaan dan keluarga.

Mereka akan melakukan penilaian awal untuk memahami akar masalah tidur yang dialami klien. Ini bisa melibatkan wawancara, penggunaan kuesioner, atau bahkan analisis pola tidur menggunakan alat tertentu.

Setelah memahami masalah tidur klien, sleep trainer akan merancang rencana tidur yang disesuaikan dengan gaya hidup, kebutuhan, dan kondisi kesehatan klien. Rencana ini bisa mencakup jadwal tidur, teknik relaksasi, atau perubahan pola makan.

Sleep trainer memberikan informasi dan tips tentang bagaimana menciptakan lingkungan tidur yang nyaman, menghindari kebiasaan yang mengganggu tidur, dan mengatur pola hidup yang mendukung tidur berkualitas.

Stres dan kecemasan sering kali menjadi penyebab utama masalah tidur. Sleep trainer mengajarkan teknik relaksasi, seperti meditasi, pernapasan dalam, atau yoga, untuk membantu klien mengurangi stres dan tidur lebih nyenyak.

Sleep trainer akan terus memantau perkembangan klien dan melakukan penyesuaian pada rencana tidur jika diperlukan. Mereka juga memberikan dukungan moral dan motivasi agar klien tetap konsisten dalam menjalankan program.

Ilustrasi sleep trainer

Ilustrasi sleep trainer. FOTO/iStockphoto

Bagaimana Menjadi Sleep Trainer?

Jika Anda tertarik menjadi seorang sleep trainer, ada beberapa langkah yang dapat Anda tempuh. Dimulai dengan berbagai kursus dan program dengan latar belakang perawatan anak, pediatri, keperawatan, hingga terapi dan pelatihan khusus melalui program sertifikasi seperti Sleep Science Coach Certification dan Integrative Adult Sleep Coach Certification.

Beberapa organisasi menawarkan sertifikasi khusus untuk sleep trainer, misalnya yang tersedia di universitas seperti University of North Carolina dan University of Michigan, serta platform daring seperti Reed.co.uk.

Sebagai sleep trainer, Anda akan bekerja langsung dengan klien, sehingga harus punya keterampilan komunikasi yang baik. Bisa mulai berkarier sebagai asisten sleep trainer atau magang di klinik tidur untuk mendapatkan pengalaman praktis. Anda juga dapat menawarkan layanan konsultasi tidur secara mandiri dengan waktu yang fleksibel.

Sebuah survei tentang profesi sleep trainer menemukan latar belakang pendidikan mereka yang bervariasi. Dari 142 responden di 17 negara, hasilnya menunjukkan 12 persen lulusan SMA, 51 persen sarjana, 32 persen magister, 2 persen doktoral, dan 1,5 persen memiliki gelar Juris Doctor (JD).

Sebagian responden biasanya melayani anak-anak usia < 4 bulan hingga 6 tahun, tetapi jarang melayani anak-anak dengan gangguan neurodevelopmental (32 persen) atau gangguan medis signifikan (19 persen).

Hasil studi juga menyimpulkan rata-rata sleep trainer menangani 3 klien baru dan 6 klien per minggu, bekerja sekitar 20 jam per minggu. Sedangkan menurut Consumer Report, kebanyakan para pelatih menawarkan jasanya dengan besar bayaran $75 hingga $150 per jam.

Di Indonesia, profesi ini masih tergolong langka, tetapi permintaannya mulai meningkat, terutama di kalangan keluarga urban. Figur publik seperti Nikita Willy dan Maarten Paes yang menggunakan jasa sleep trainer juga turut memopulerkan profesi ini.

Tidur yang berkualitas adalah investasi bagi kesehatan dan kesejahteraan jangka panjang. Dengan bantuan seorang sleep trainer, siapapun dapat memulai perjalanan menuju tidur yang lebih nyenyak dan kehidupan yang lebih produktif.

Baca juga artikel terkait TIDUR atau tulisan lainnya dari Ali Zaenal

tirto.id - Mild report
Kontributor: Ali Zaenal
Penulis: Ali Zaenal
Editor: Irfan Teguh Pribadi