tirto.id - Sudah hampir 6 bulan berlalu sejak kemunculan virus corona (Covid-19) yang memicu pandemi di dunia dan menginfeksi jutaan orang.
Setelah kasus Covid-19 ditemukan di Wuhan, China, penularan virus bernama resmi Sars-CoV-2 ini begitu cepat menjalar ke berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.
Lockdown atau karantina wilayah, social distancing, dan berbagai protokol kesehatan diterapkan di banyak negara untuk mengurangi penyebaran virus yang menyerang paru-paru tersebut.
Sementara itu, saat memasuki bulan Juni 2020, semakin banyak negara telah membuka kembali wilayahnya dan memperlonggar pembatasan aktivitas sosial, demi pemulihan ekonomi.
Di Indonesia, pemerintah pusat dan daerah juga memberlakukan kebijakan adaptasi terhadap era kenormalan baru (New Normal), mulai bulan ini.
Sejumlah sarana transportasi publik kembali diizinkan beroperasi, termasuk pesawat, ketika masa New Normal diberlakukan.
Khusus untuk transportasi udara, Kementerian Perhubungan juga telah memperlonggar sejumlah ketentuan yang semula diberlakukan untuk mencegah penularan virus corona.
Misalnya, ketentuan jumlah penumpang pesawat yang semula dibatasi maksimal 50 persen dari total kapasitas tempat duduk, diperlonggar menjadi paling banyak 70 persen.
Calon penumpang pesawat pun tidak lagi harus membawa Surat Izin Keluar Masuk (SKIM). Mereka cuma perlu membawa hasil tes PCR, rapid test, atau surat keterangan bebas dari gejala influenza.
Meskipun demikian, para penumpang pesawat tetap harus mewaspadai risiko penularan Covid-19. Apalagi, jumlah kasus positif corona di Indonesia belakangan terus membengkak.
Hingga 16 Juni 2020, total jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia telah menembus angka 40 ribu, tepatnya 40.400 orang. Dalam tujuh hari terakhir, angka kasus baru juga beberapa kali telah mencapai level di atas 1000 pasien.
Oleh karena itu, para penumpang pesawat sangat penting untuk melakukan berbagai pencegahan agar tidak tertular virus corona.
Selain mematuhi peraturan dalam protokol kesehatan yang sudah ditetapkan pemerintah RI, para penumpang pesawat juga bisa melakukan sejumlah langkah pencegahan lainnya.
Sebagaimana dilansir Live Strong, laman info kesehatan yang berbasis di AS, berikut sejumlah tips cara mencegah penularan virus corona, dan penyakit menular lain, bagi penumpang pesawat.
1. Teliti saat memilih maskapai
Sebelum memesan tiket penerbangan, meneliti apa pun yang berkaitan dengan pesawat adalah hal yang penting, terutama bagaimana cara maskapai menjaga keamanan penumpang dan pegawai.
Sudah banyak maskapai penerbangan yang menerapkan peraturan untuk mencegah COVID-19 di pesawat dan menginformasikan hal itu di situs resminya.
Calon penumpang sebaiknya meneliti bagaimana suatu maskapai memberlakukan peraturan soal protokol kesehatan di pesawat, seperti jara fisik antarpenumpang dan pekerja, hingga pelayanan makanan dan minuman.
2. Kurangi interaksi di bandara
Bandara merupakan salah satu area publik yang berpotensi menjadi tempat penularan sekaligus penyebaran virus corona, sebagaimana juga pesawat.
Meskipun menghindari sama sekali kontak dengan orang lain sulit dilakukan di tempat publik, tapi sebaiknya penumpang pesawat meminimalisir hal itu.
Salah satu cara untuk meminimalisir kontak dengan orang adalah membeli tiket secara online dan memakai layanan mobile boarding pass.
Tidak hanya itu, selalu bawa hand sanitizer atau rajin mencuci tangan dengan sabun serta air yang mengalir, karena benda-benda di bandara kerap disentuh banya orang.
3. Batasi intensitas ke kamar mandi
Saat berada di pesawat dan bandara, batasi intesitas ke kamar mandi atau toilet. Kamar mandi dapat menjadi sarang kuman. Engsel pintu kamar mandi, closet dan benda-benda lainnya sangat mungkin menjadi tempat kuman atau virus bersarang.
Jika terpaksa masuk toilet, pastikan selalu mencuci tangan memakai sabun serta air mengalir dan keringkan dengan tisu. Sebaiknya hindari membuka pintu dengan menyentuh engsel.
4. Nyalakan ventilasi udara di pesawat
Penumpang pesawat dianjurkan menyalakan ventilasi udara di atas tempat duduk. Sebab, dengan menyalakan ventilasi, aliran udara akan menghalau kuman dan virus ke arah lantai kabin.
5. Jaga jarak fisik dengan orang lain, hingga 2 meter
Sebagaimana direkomendasikan oleh CDC, untuk mencegah penularan virus corona, menerapkan jarak fisik dengan orang lain sangat penting.
CDC menyarankan jarak fisik dengan orang lain dijaga, minimal radius 6 kaki, atau sekitar 1,8 - 2 meter.
Selain itu, sebelum membeli tiket pesawat, calon penumpang sebaiknya mencari informasi tentang apakah maskapai menjamin ada penjarakan fisik antarorang, pada saat penerbangan.
6. Pakai masker
Memakai masker merupakan salah satu cara paling utama untuk mencegah penularan Covid-19. Masker tidak hanya untuk mencegah paparan droplet atau percikan ludah orang yang bisa jadi mengandung virus corona. Memakai masker juga akan mengurangi aktivitas menyentuh hidung, mulut atau bagian wajah lainnya.
7. Bersihkan tangan dan permukaan benda di sekitar
Pastikan tangan Anda selalu dalam kondisi bersih dari kuman dan virus dengan menyemprotkan larutan disinfektan atau menggunakanhand sanitizer. Selain itu, saat menaiki pesawat, sebaiknya bersihkan permukaan benda di sekitar Anda dengan larutan disinfektan.
8. Pertimbangkan risiko kesehatan
Langkah mudah untuk terhindar dari paparan virus dan menjaga orang lain adalah dengan menilai risiko kesehatan diri sendiri. Pastikan untuk menghindari perjalanan ketika Anda sedang sakit. Jika Anda dalam kondisi yang berisiko tinggi, sebaiknya diam di rumah.
Kondisi risiko tinggi lainnya adalah mereka yang berusia di atas 65 tahun, orang dengan masalah kekebalan tubuh, dan orang yang memiliki riwayat penyakit serius, termasuk obesitas, hipertensi, jantung, diabetes dan sebagainya.
Penulis: Dinda Silviana Dewi
Editor: Addi M Idhom